Wattpad Original
7 और मुफ्त भाग हैं

Prolog

105K 9.2K 608
                                    

"Lo berani nggak?" Afnes, teman sekantor Belinda bertanya dengan seringaian menyebalkan.

"Iya Bel. Berani nggak? Lo kan kalah taruhan," timpal Jessica.

Dua hari yang lalu Afnes, Jessica dan Belinda mengadakan taruhan kecil. Ada sebuah produk dari sebuah brand make up terkenal, ketiganya melakukan permainan kecil. Siapa yang berhasil mendapatkan maskara limited edition tersebut boleh memberikan tantangan kepada yang kalah.

Sialnya, Belinda tidak berhasil mendapatkan maskara tersebut. Dia harus menerima tantangan yang diberikan Afnes dan Jessica. Keduanya ingin Belinda mengajak Indra—asisten CEO mereka, untuk pergi ke acara pernikahan Windi hari Minggu nanti.

"Kalau lo nggak bisa dan nggak mau, ya konsekuensinya tas Prada ori buat gue dan Afnes," kata Jessica membuat Belinda mengerang frustasi.

Belinda tertunduk lesu, dia memikirkan isi rekeningnya yang pasti akan langsung minus jika membelikan tas Prada untuk kedua manusia itu. Sekarang Belinda menyesali keputusan absurd-nya untuk ikut taruhan waktu itu.

"Sampai ketemu di hari Minggu Bel," ujar Afnes melambaikan tangannya. Begitu juga dengan Jessica yang tertawa. Keduanya meninggalkan Belinda di café kantor.

Mata Belinda langsung menatap sosok Indra Andaru, pria itu duduk sendirian dan makan sendirian pula. Kaku dan bahkan terkesan lebih menakutkan dibandingkan CEO mereka. Semenjak melihat sendiri acara lamaran CEO-nya, Belinda menjadi tahu bahwa CEO mereka memiliki sisi yang romantis dan lembut. Tapi, Indra berbeda, sangat dingin dan kaku. Berbicara juga seperlunya saja.

"Mampus deh," gumam Belinda sambil menimang-nimang ponselnya.

Belinda harus bergerak sekarang, hari Minggu tinggal dua hari lagi. Dia terjebak antara merelakan martabat dirinya melayang, atau membelikan tas Prada yang mahalnya luar biasa. seumur-umur, Belinda tidak pernah bergerak pertama kali mengajak seorang pria pergi keluar, entah untuk acara pesta ataupun sekedar jalan-jalan.

Belinda Qanita

Selamat siang Pak
Saya Belinda dari bagian human resource
Untuk acara pernikahan Windi
Kalau Bapak belum ada pasangan, sama saya saja Pak

"Belinda Qanita, please jangan gila sekarang," gumam Belinda saat selesai mengirimkan chat beruntun untuk kepada Indra.

Tidak berapa lama ponsel Belinda berdenting pelan, mata Belinda melotot saat ada chat masuk dari Indra. Ibu jari Belinda sedikit gemetar saat membuka ruang obrolan, dia menguatkan hati dan mempersiapkan mental untuk mengeluarkan banyak uang.

Indra Asisten CEO

Oke. Jam 7 malam
Kirimkan saya alamat kamu nanti

Wajah Belinda melongo, dia tidak menyangka akan mendapat jawaban seperti itu dari Indra. Bahkan saat Indra melewati mejanya pun, pria itu tidak melirik ataupun melihat dirinya.

 Bahkan saat Indra melewati mejanya pun, pria itu tidak melirik ataupun melihat dirinya

ओह! यह छवि हमारे सामग्री दिशानिर्देशों का पालन नहीं करती है। प्रकाशन जारी रखने के लिए, कृपया इसे हटा दें या कोई भिन्न छवि अपलोड करें।
Hello Belindaजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें