🌹epilog

34.2K 1.2K 69
                                    

Empat orang gadis duduk dengan santai disalah satu meja,tidak lupa dengan berbagai hidangan diatasnya,semakin membuat mereka malas untuk sekedar bergerak memberikan ucapan selamat kepada pemilik pesta ini. Bukan hanya mereka dimeja itu,tapi juga ada satu gadis yang sudah menikah dan dua anak laki-laki yang berbeda usia.

Disaat tamu lain maju kepanggung,tepat dimana tiga pasang pengantin berada untuk memberikan selamat,kemudian makan. Mereka justru,begitu datang langsung ke stand-stand makanan untuk makan. Bahkan ketiga pengantin perempuan yang sudah memberikan tatapan tajamnya tidak mereka hiraukan. Dan tetap asik dengan berbagai macam makanan mereka.

"lucu banget ya,kalau nikahannya gabung kayak kak aisy,kak aini sama kak sabil sekarang. Gimana kalau kita buat juga nanti? Kita berempat,lebih banyak pasti seru."ucap gadis bernama hana.

Ketiga gadis lainnya menghentikan kegiatan makan mereka dan memberikan tatapan tajam pada gadis itu.

Tak!

"tenang,sudah aku wakili untuk kalian."

Hana mengusap kepalanya yang baru saja di ketuk dengan sendok,"ish! Kalian kenapa sih?! Sakit tau fidzah! Kepala hana."

Ketiganya menghela nafas mereka lelah karena sikap melodrama satu sahabat mereka itu.

"sahabat kamu,aku blacklist dari bumi. Boleh nggak al?"tanya si misterius rain.

Gadis bernama alya itu mengangguk dan kembali melanjutkan makannya, "silahkan. Kau dan fidzah saja sudah cukup sepertinya,jadi sahabatku."

Hana mengerucutkan bibirnya,"kak kayla belain hana dong! Masa ketawa aja dari tadi,"adunya pada bunda dari rendi itu.

"kalian tuh lucu,makanya kakak tertawa. Sadar nggak sih? Kalau sifat kalian bertiga itu mirip sama aisy,aini dan sabil. Hana mirip sama sabil,sama-sama berisik. Alya mirip kayak aisy yang lebih dingin dan datar. Lihatlah,bahkan raihan lebih dekat ke alya. Dan fidzah itu sama kayak aini yang berada di pertengahan sifat kedua sahabatnya,"ucap kayla sambil menggelengkan kepalanya.

"dan kak kayla sama rain?"sambar hana.

Kayla menggeleng,"rain punya karakternya tersendiri yang tidak bisa kita tebak. Karakter semacam rain ini bisa bekerja sama dengan karakter yang mirip dengannya."

"alya dan kak aisy? Tapi bukannya waktu itu,rain lebih banyak berbicara dengan kak aini?"tebak fidzah.

Kayla tersenyum,"itu karena mereka satu pekerjaan yang sama. Tapi kalau interaksi sehari-hari pasti rain lebih nyaman sama alya dan aisy kan?"

Rain mengangguk.

"bisa diibaratkan kalau kita terdesak oleh lawan,sabil dan hana akan langsung menyerang lawan. Kakak mungkin lebih masuk ke fidzah dan aini,kami akan lebih tenang dan bertarung menggunakan otak. Tapi kalau aisy,alya dan rain,ketiganya sangat berbahaya karena bisa berfikir dan melawan musuh secara langsung dengan berbagai macam rencana di otak mereka walau baru saja mereka pikirkan,"jelas kayla panjang lebar.

Fidzah mengangguk setuju,"kak kayla benar. Alya dan rain itu memang terlihat gadis yang tenang dan anggun,tapi tidak dengan otaknya yang selalu merencana sesuatu yang tidak masuk di akal, jangankan musuh,bahkan kita sendiri juga tidak bisa menebak mereka."

Mereka kembali sibuk dengan makanan sendiri,terlebih alya yang memangku raihan. Mereka yang berada di meja itu tau,sesayang apapun raihan pada kayla tapi kalau kaylanya bersama rendi,anak itu akan beralih menempeli alya.

"kalian sadar nggak sih? Kalau dari tadi itu kita ditatap sama para pengantin perempuan dan sekarang mereka menuju kesini,"tunjuk hana dengan dagunnya.

muslimah cold✔Where stories live. Discover now