Rani bisa jadi apa yang Saka mau

Mulai dari awal
                                    

"Saka mau ngapain?"
Tanpa menjawab Saka tetap menuruni tangganya dengan santai.
Rani pun memilih ke kamar terlebih dahulu menaruh teko air di meja mereka.
Begitu Rani kembali ke dapur, ia sedang melihat Saka meneguk segelas air.
Tenang, Rani tetap positif dulu kok.
Mungkin Saka tidak mau jatah air minum malamnya terganggu.

Iya kan?

....

Sekre. Putri

Nanti sore jangan lupa, Mas.

Risih. Satu kata itu sudah bisa mendeskripsikan perasaan yang Saka rasakan.
Sudah seminggu setelah dari pemecatan tiba-tiba untuk sekretaris Saka yang satu itu.
Tapi tak satu hari pun wanita itu berhenti menghubungi dirinya.
Ternyata, Putri dipindah tugaskan ke tempat lain.
Tidak terima karena sudah mengabdi satu tahun lebih dengan Saka, ia pun meminta untuk bertemu dengan pria ini, mantan bosnya yang termasuk ia senangi.

Mana rela ia meninggalkan kantor dan atasan yang high quality itu.
Sampai Saka bingung harus bagaimana, baru lah ia mengiyakan permintaan Putri kemarin siang dengan jadwal malam ini.
Sekalian ia makan malam. Toh, ia juga selalu makan di luar.
Jadi tidak ada salahnya juga kan?
Plusnya, Saka bahkan makan ditemani daripada ia harus makan sendirian sebelum pulang di dalam kantor seperti biasanya.

Putri memilih untuk bertemu di restoran cukup terkenal tempat biasa mereka mengadakan meeting.
Saka terima-terima saja, ia juga akan makan dengan cepat. Hanya mendengarkan keluh kesah Putri sebentar. Padahal tidak ada gunanya mantan sekretarisnya berbicara lagi karena keputusan tidak akan bisa berubah dan diganggu gugat.
Semua sudah diatur oleh Dewangga.

Begitu sampai, Saka sudah bisa melihat Putri yang melambai-lambaikan tangannya.
Tanpa basa-basi menanyakan apakah Putri sudah lama menunggu atau belum, ia terlebih dahulu memanggil pelayan untuk memesan makanan.
"Saya tidak suka tempat yang baru, Mas."
Ucap wanita ini saat melihat Saka sudah mulai mengunyah makanan di dalam mulutnya.
Saka hanya menegakkan wajah sedikit ke arah Putri lalu kembali makan lagi.
Arti kode itu, terus? Apa hubungannya sama saya?

"Saya tidak tahu letak kesalahan saya, kalau memang saya ada salah, tolong beri tahu saya. Jadi, saya bisa memperbaikinya. Kalau begini saya jadi kepikiran, Mas."
Sejujurnya, Saka jijik dengan panggilan 'Mas' itu. Entah sejak kapan wanita di depannya ini memanggilnya dengan sebutan 'Mas' begitu.
Ia sendiri juga lupa.

"Kamu tidak ada salah kok."
Singkat Saka.
"Lalu?"
Kepala Putri sampai miring-miring berbicara dengan mantan atasannya ini.
"Hanya ingin ganti suasana baru saja."
Putri menghela nafasnya dengan berat.
Sepertinya ia percuma mengajak pria ini bertemu.
Tapi, setidaknya ini bisa jadi perpisahan yang baik, bukan?

Melihat wajah Saka yang sedikit memiliki bekas mayonaise, tangan Putri pun tergerak untuk menghapus noda itu dengan kain khusus yang tersedia di meja.
Baru saja hampir menyentuh, tapi Putri sudah dikagetkan dengan suara yang ia kenal.
"Raysaka Wahyu Mahendra."
Begitu melihat orang itu, langsung saja tangan Putri kembali dengan cepat. Bahkan Saka saja tidak sadar bahwa yang di depannya ini hendak membersihkan bibirnya.

Dengan kebiasaan seperti biasa ia langsung tegak dan memberi hormat bungkuk kepada Dewangga.
Mau tak mau pun ia harus menyebutkan hal ini jika sudah di saat-saat seperti ini.
"Ayah."
Sebutnya sambil bungkuk tadi.
Pipi yang disebut Ayah oleh Saka ini pun sedikit berkedut.
"Sedang apa?"
Setelah dari hormat, barulah Saka lihat bahwa ada Rani, istri yang biasanya menunggunya di rumah, kini berada di belakang Ayahnya.

"Makan."
Jawab Saka dengan singkat.
Putri yang mendengarnya pun kesal.
Apa manusia ini tidak bisa menjawab lebih panjang dan detail? Anak bayi juga tahu mereka sedang makan malam.
Jujur, Putri juga sempat tertarik dengan pria ini. Hanya saja ia tidak mau menganggu, tapi kalau nyatanya terganggu, Putri dengan senang hati masuk ke dalam hubungan ini.
Tapi, semua itu tidak ada tanda-tanda nyata dari Saka.
Harapan Putri hanya sia-sia.

Sedangkan Rani yang mendengarkan jawaban Saka, entah kenapa ada rasa sedikit sentilan yang ia rasakan di hatinya.
Selama ini, Rani masak di rumah buat makan malamnya Saka.
Terus Saka makannya sama Putri?
Saka aja ga pernah makan berdua sama Rani sama sekali. Kenapa Putri bisa makan berdua sama Saka?
Rani menyesal menerima ajakan makan malam Ayahnya yang ingin bertemu sahabat lama.
Kalau begini, ia lebih baik tidak tahu apa-apa, dan menunggu Saka pulang seperti biasanya.

Apalagi melihat penampilan Putri yang wow untuk ukuran perempuan.
Semua malah menjadi beban pikirannya, sedangkan pikirannya ini sudah penuh.
"Ayah, Rani permisi sebentar. Nanti Rani nyusul Ayah."
Berjalan sedikit cepat, Rani segera ke toilet.
Putri yang peka terhadap keadaan pun menyusul Rani.
Tinggal lah Dewangga dan Saka berhadapan.
"Terlalu berani juga tidak baik, nanti terbakar."
Ucap Dewangga lalu berjalan melewati Saka begitu saja.

Tak lama kemudian, setelah mengurus pembayaran dan lain-lain, Saka memilih untuk pulang tanpa dosa yang memberatkan kakinya bergerak.
Berbeda keadaan Putri yang berhadapan dengan Rani.
"Mbak, saya yang minta Mas Ray untuk makan malam."
Mbak? Emangnya Rani mbaknya Putri?
Rani mendesah. Ia tidak suka jika sudah begini dan lagi ia juga tahu bahwa perempuan di depannya ini lah yang mengajak suaminya untuk makan malam berduaan.
Padahal, selama ini Rani juga minta. Tapi, saka tidak pernah mau mendengar dan menuruti permintaannya.

"Saya sudah tidak bekerja di kantor lagi, Mbak. Saya sudah di pecat. Jadi, saya mau ini jadi makan malam perpisahan sama mantan atasan saya."
Hah?
Tunggu dulu. Rani kaget.
"Sejak kapan?"
Dengan wajah sedih, Putri pun menjawab.
"Sudah seminggu, Mbak"
Perbincangan yang sangat bagus untuk dibicarakan di dalam toilet.
Entah Rani harus bersyukur dan senang karena ia merasa tenang sekali perempuan ini tidak lagi bekerja dengan suaminya. Atau ikut sedih karena pemecatan yang terjadi.

"Jadi, Mbak jangan salah paham ya."
Rani langsung menggelengkan kepalanya.
"Aku bukan orang yang begitu, kok.
Satu hal yang kamu harus tahu ya, Put. Aku percaya banget sama Saka. Apapun yang dia lakukan, dia pasti setia sama aku."
Gaya bahasa yang digunakan Rani ke orang-orang tampak berbeda dengan orang berada yang lainnya.
Ia tampak tidak membedakan, polos, ramah, dan rendah hati.
Hingga membuat orang juga takut melukainya. Apalagi kesederhanaan penampilan dan wajah hingga tubuh mungil yang dimiliki Rani sangat patut diacungkan jempol.

"Iya, Mbak."
Jawab Putri, setidaknya ia tidak membuat masalah. Ia tidak mau dianggap perebut suami orang padahal belum merebut, atau tidak ingin betul-betul dipecat oleh perusahan mana pun.
Karena ia masih untung hanya dipindahkan.

"Ya sudah, saya duluan ya."
Setelah menemani Ayahnya, Rani pun diantar pulang dengan selamat.
Sempat ditanya beberapa kali di mobil oleh Ayahnya, tentang perasaan Rani melihat Saka makan dengan wanita lain.
Tanpa berpikir dua kali, Rani langsung menjawab bahwa ia sudah tahu apa yang terjadi dan Saka juga sudah meminta izin kepadanya.

Rani masuk ke dalam rumahnya dan dengan cepat membersihkan diri, karena sudah cukup malam ia langsung bersiap juga untuk tidur.
Tapi kali ini matanya tidak mau terpejam. Rani menunggu,
Apa Saka benar-benar ga mau ngomong apa-apa sama Rani?
Ga ada yang mau dijelaskan gitu?
Walaupun Saka tidur memunggungi Rani, tapi tetap saja. Apa benar pria ini bisa tidur tanpa terbebani apapun?

"Saka...,"
Coba Rani memastikan apa Saka benar-benar sudah terlelap.
Sambil menyandari kepalanya kepada punggung Saka, lagi-lagi Rani harus berbicara sendiri.
"Emangnya bener ya Saka suka sama cewek yang tipe kayak Putri? Yang bold dan sexy gitu? Rani juga bisa kayak gitu, kok. Rani ga bisa tidur kalau kayak gini caranya, Saka. Harusnya Saka ngomong sama Rani biar Rani tahu apa yang Saka suka."
Harusnya Rani tahu, pria yang tengah sadar ini juga memikirkan hal yang sama seperti Rani.

Apa yang sebenarnya Saka suka?
Dan apa yang sebenarnya Saka tidak suka?

To be continued...

Semua perkembangan tentang wattpad lebih banyak diberi tahu di Instagram.
Sementara ini Re-wedding akan di update setiap hari Selasa dan Jumat. Dilihat lagi dari perkembangan pembacaan, semakin meningkat akan semakin cepat Author update♥️
Mohon dukungannya ya.

.19.5.20.
Selamat hari jadi sebulannya Re-Wedding👸🤴.

Re-wedding(?) - [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang