Asal Mula Voldemort Baru

Start from the beginning
                                    

"Setelah aku lahir. Zathiya terus memberiku ramuan aneh hingga aku tumbuh besar seperti sekarang. Dan dia berhenti memberiku obat pertumbuhan 3 minggu yang lalu, sebelum menyerang rumah Hanna Digory. Setelah obatnya berhenti, aku sudah tidak bertumbuh cepat lagi."

Hermione hanya mengangguk sambil menuliskan beberapa hal penting di buku depan wajahnya. Memang sangat aneh jika Zathiya hamil oleh lelaki lain saat dirinya masih istri Alexander Digory, tidak mungkin memang Tom lahir sebelum kejadian naas itu. Zathiya memang kelihatannya sudah merencanakan hal ini matang-matang.

"Kau yakin sudah tidak di ikuti? Hogwarts merupakan tempat pengungsian satu-satunya sekarang. Kau tidak berencana sesuatu hal yang jahat kan?!" Ron menyipitkan matanya, menatap Tom curiga. Ia yakin, sebaik apapun Tom, dia adalah Voldemort. Bibit kegelapan itu masih ada dalam badannya.

"Ron! Please!" Hermione mencoba melerai emosi lelaki itu.

"

Jangan khawatir sobat, bahkan sample darah Voldemort yang terakhir di markas rahasia Zathiya sudah aku hancurkan. Sisa dan sample Voldemort yang ia punya tinggalah aku sekarang."

Ron mengalah, ia meletakkan tangannya di dagu, memalingkan wajahnya dari raut muka pacar yang menyebalkan itu.

"Hanna sangat pintar kau tau. Dia mematikan semua penghubung dengan Zathiya, pelacak dan tanda kegelapan sudah hilang. Hanya sisa unbreakable vow milik ku dengan Zathiya itu!"

"AHA! AKU SUDAH BILANG! ADA YANG MENCURIGAKAN! VOW?! DIA PASTI BERSUMPAH UNTUK MEMBUNUH KITA!"

Harry merangkul kasar temannya yang sudah berdiri. Ia mengunci Ron dan memaksa lelaki itu duduk kembali.

"Ronald Weasly!" Hermione menahan kepalan tangannya. Bahkan pena bulu yang di pegangnya terbelah dua karna perempuan itu menggenggam dengan erat. "Pertama. Hanna tidak bodoh untuk memasukkan musuh ke kandang kita tanpa pertahanan! Dan yang kedua, bisakah kau diam setiap Tom berbicara! Aku sedang mencatat informasi, kau tau!"

"Hei. Easy Honey. Kau bukan sedang berkelahi denganku sekarang! Penghianat yang duduk di depan kita."

Tom menahan emosinya, ia hanya menghembuskan nafas berat dan mengelus dadanya sendiri untuk menenangkan diri.

"Unbreakable vow ku adalah, aku tidak bisa membunuh Zathiya. Sihir hitamku maupun serangan fisik dariku tidak akan bekerja padanya. Dan terimakasih Miss. Hermione Granger, Hanna memang tidak bodoh untuk mengajakku tanpa pertahanan. Aku juga melakukan perjanjian dengan Hanna. Unbreakable vow ku dengan Hanna berisi Jika Draco Malfoy dan Dumbledore mati, aku akan mati seketika. Dan aku harus melindungi para penyihir putih seperti kalian. Jadi segala tindakan menyebalkanku pada kalian juga otomatis tidak mungkin bekerja."

"HAH? KAU MAU MENIPU KAMI KAN? BUKTINYA APA? KAMI TIDAK BODOH, KAU TAU!"

"Ya. Tapi kau yang bodoh." Harry memukul keras kepala belakang Ron. Dia juga akhirnya ikut emosi dengan tingkah lelaki merah menyebalkan itu.

"Aku sudah mencobanya pada Malfoy. Aku menyayat tangannya dan tidak ada setetes darahpun keluar. Kalian bisa tanyakan pada Malfoy secara langsung jika tak percaya padaku." Tom akhirnya berkesempatan untuk menyeruput tea di depannya, ia sangat lelah mengingat lagi masa lalu untuk di ceritakan pada 'trio emas' di hadapannya ini.

Hermione tersenyum senang, "Intinya apapun yang kau lakukan, kami, para penyihir putih kebal terhadap seluruh perbuatanmu?"

False and Fake [Draco Malfoy]Where stories live. Discover now