To Get You

1.2K 122 4
                                    

Pagi pagi Haura sudah di panggil pak Adi ke ruangannya. Ada yang harus dibicarakan begitu katanya ketika pak Adi baru saja datang.

"Jadi gini, jadwal oprasi istri gua di singapura udah keluar" ucap pak Adi begitu Haura datang menghadap.

Istri pak Adi sedang menjalani perawatan intensif karena penyakitnya di Singapura. Sehingga menyebabkan pak Adi sering bola balik Singapura Indonesia, dan karena jadwal operasi sudah ada maka pak Adi mau tidak mau akan berada di Singapura untuk beberapa waktu.

"Lu yang gua tunjuk sebagai pengganti gua selama gua pergi" lanjut pak Adi.

"Disposisi udah di tandatangani sama direktur. Lu bisa kan?"

"Baik pak" jawab Haura pasrah.

"Pasrah amat lu, biasanya juga iya iya semangat"

Haura hanya tertawa.

"Lu nggak ada masalah sama Naratama kan?"

"Eh, nggak ada pak" jawab Haura cepat cepat mengantisipasi.

"Soalnya gue liat lu kalo ada dia suka ngilang"

"Nggak pak, masa punya bos yang gantengnya nggak masuk akal gitu saya malah kabur pak"

Kali ini ganti pak Adi yang tertawa mendengar jawaban Haura.

"Ati ati lu, kesengsem sama dia"

"Waduh pak, kudu rebutan sama cewek satu gedung saya. Udah capek duluan bayanginnya. Enggak aja lah pak"

"Ya udah nih, dokumen yang harus lu koreksi, kalo udah kirim ke Naratama. Jadwal kerjaan gua ada di Ayu"

"Baik pak" jawab Haura kemudian meninggalkan ruangan pak Aji.

*****

Haura masuk kedalam mobilnya, hari sudah mulai gelap. Tempat parkir mobil di basement juga mulai sepi.

Bersamaan dengan mesin menyala seseorang masuk dan duduk di kursi penumpang sebelahnya.

"It's been a week I'm not seeing you" ucapnya mengagetkan.

"Ya Tuhan Tama" ucap Haura terkejut. "Lo mau apa lagi?" Lanjutnya, kali ini sudah tidak menggunakan bahasa formal.

"Melihatmu, sudah satu minggu aku tidak melihatmu barang sedetik. Melihatmu rasanya candu bagiku"

Haura menggelengkan kepala tidak mengerti dengan kegilaan laki laki disebelahnya ini.

Ponsel yang diletakkan Haura di kolong dashboard bergetar. Saka menelfonnya. Haura segera meraih ponsel itu, kemudian melihat kearah Tama di sebelahnya.

"Aku akan diam" ucap Tama.

Haura menggeser tombol angkat.

"Sayang, nggak usah jemput ya, aku udah bareng bimo, ada acara makan malam dadakan bareng client, kamu langsung pulang aja ya" ucap suara di ujung telepon.

Haura menghela nafas. Dalam satu minggu, ini adalah kali kedua Saka membatalkan janjinya.

"Iya sayang. Selamat bersenang senang" jawab Haura.

"Thank you, i love you"

"I love you" ucap haura dan segera mematikan panggilan.

Tama yang mendengar percakapan mereka hanya bisa tersenyum penuh kemenangan yang sangat di benci Haura.

"Apakah hari ini hari keberuntunganku" kelakar Tama.

Haura sudah hampir meledak memaksa dia keluar dari mobilnya ketika segerombolan orang justru turun ke basement bersiap pulang. Takut ketahuan jika Tama berada di mobilnya, Haura segera tancap gas keluar.

IN YOUR ATMOSPHEREOnde histórias criam vida. Descubra agora