10. Tempozan

386 23 0
                                    

Saat ini aku sedang menikmati secangkir matchalatte. Pagi yang sangat cerah menurutku. Berada di balkon sambil melihat kendaraan lalu lalang dan gedung gedung yang menambah kenikmatan.

Tiba-tiba ada yang menutup kedua mataku dari belakang.

"Siapa?" Tanyaku bingung. Tidak mungkin Dita ataupun Nurina, karena mereka tidak pernah seperti ini.

"Tebak!" Dari suara itu, aku sangat mengenalnya.

"Tae?" Ucapku bingung.

Lalu Taehyung menurunkan tangannya, dan menjadi memeluk dari belakang. Aku benar-benar terkejut dan pipiku merah mungkin. Taehyung mengecup puncak kepalaku. Dan menghirup dalam-dalam aromanya.

Dengan lembut, kuambil tangan Taehyung, dan memutar posisiku menjadi mengahadap Taehyung.

"Bagaimana bisa kau kesini?" Tanyaku.

"Aku satu hotel denganmu," Lalu, Taehyung berpindah menjadi duduk di bangku sebelahku.

"Ah, maksudku bagaimana bisa kau tahu kamarku?"

"Bunda," Ucapnya singkat dan sangat jelas.

Aku dan Taehyung tidak bisa berhenti tersenyum.

"Sepertinya kau sangat mencintai matchamu itu, sampai pagi saja tidak bisa minum teh,"

"Favoritku, hehe," Ucapku seadanya.

"Seharusnya kau ganti matchamu itu denganku,"

"Kau ingin kuminum?" Ucapku terkekeh.

"Tidak begitu," Taehyung. Lalu, aku mengerenyitkan alis seperti mengatakan 'lalu?'. "Aku ingin dicintai seperti matcha," Ucapnya blak-blakan.

"Aku tidak mencintai matcha, hanya menyukai,"

"Oh, aku tidak jadi ingin seperti matcha,"

Taehyung menarikku, sehingga kepalaku berada di pundak Taehyung. Keadaan seperti inilah yang kusuka. Sangat suka. Aku dengannya berbicara banyak hal, mulai yang penting sampai yang tidak penting sekalipun.

"Aku mengikuti instagrammu," Taehyung.

"Bukankah BTS hanya memiliki satu akun, dan tidak memiliki akun pribadi?" Aku selalu dibuat bingung.

"Aku memiliki instagram pribadi, aku menguncinya dan username nya tidak menggunakan namaku," Taehyung membuatku semakin bingung.

"Akan aku follow back," Zahra.

"Tapi, jangan mengikuti instagram pribadi member lainnya ya?" Taehyung possesive sekali.

Aku hanya mengangguk pelan. Tapi aku pasti menstalker semua instagram pribadi milik member BTS. Bagaimana tidak?

Setelah cukup lama, Taehyung pamit untuk kembali ke penthouse atas. Saat akan keluar, aku melihat Yoongi sedang berbincang dengan Dita. Apa? aku tidak salah lihat kan?

"Aku bersama Yoongi hyung tadi," Oh, pasti akan ada pasangan baru. Sepertinya Yoongi dengan Dita sudah mulai sangat dekat.

Setelah mereka berdua pergi, Dita langsung meloncat kegirangan di atas tempat tidur.

"Enak banget ya, bisa deket sama bias," Nurina iri, karena hanya dirinya yang tidak bisa dekat dengan biasnya.

Dita memejamkan mata sambil menggigit bibir bawahnya. "Aku tidak menyangka!" Dita dengan keras.

"Berisik!" Nurina juga tidak kalah keras.

"Yoongi oppa..!" Dita sambil memejamkan matanya.

"Apa yang dilakukan Yoongi oppa sampai membuatmu seperti orang gila," Ucapku dengan menepuk Dita menggunakan guling.

"Terkadang, cinta membuat kita gila!" Dita semakin gila.

"Kau saja yang gila, aku tidak!" Teriakku dengan keras.

"Iya, gila sendiri saja sana," Nurina menyambung.

Mereka memang memiliki kepribadian yang berbeda.

•••

Sudah saatnya menikmati suasana malam kota Osaka di Bianglala Tempozan.

"Aku tidak diajak?" Dita sambil memanyunkan bibirnya.

"Ayo," Zahra.

"Aku dengan siapa nanti?" Dita merebahkan tubuhnya.

Bel berbunyi, artinya Taehyung dan Jin sudah menjemput. Tapi saat aku membuka pintu, ada Yoongi juga disana. Akhirnya dengan semangat Dita mengganti bajunya. Bersyukurlah Dita tidak seperti Nurina yang makeupnya hampir menghabiskan setengah jam untuk membuat alis. Jadi, tidak memerlukan waktu lama.

Setelah sampai. aku sangat kagum dengan tempat indah ini. Taehyung langsung menggenggam erat tanganku.

Aku dan Taehyung telah menaiki salah satu anak bianglala. Suasananya sangat romantis meskipun sederhana. Aku dengannya duduk berhadapan. Taehyung mulai mendekati tanganku dan menggenggamnya. Aku benar-benar mati gaya disini.

"Saranghae," Ucap Taehyung.

"Aku juga mencintaimu Tae," Lalu, Taehyung mencium keningku lama.

Aku tidak bisa berhenti tersenyum.

"Aku menyukai senyummu, yang langka itu," Ucapku.

Taehyung tersenyum lebih tulus lagi.

Setelah menaiki bianglala. Kami berjalan-jalan dan berpose untuk dipotret.

Aku lihat sedari tadi Nurina tidak bisa berhenti tersenyum. Kebahagiaannya selalu terpancar. Sampai di dalam kamar saja senyumnya tidak luntur.

"Aku sekarang menjadi kekasih Jin oppa!" Nurina sambil merebahkan tubuhnya di tempat tidur.

"Aku kapan?" Dita sambil mempoutkan bibirnya.

"Aku cariin ya, Dit, mau yang gimana?" Tawarku kepada Dita.

"Gak ah, maunya sama Yoongi oppa," Dita.

"Yaudah sana, sama Yoongi oppa saja," Nurina.

"Semoga bahagia sama Jin oppa yaa!" Ucapku sambil memeluk Nurina.

Dita juga ikutan memeluk Nurina.

shaffiraazzhr

Endless Love || KTH  (END✅)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang