8. Osaka I'm Coming

460 29 0
                                    

Aku sudah menduga, kalau hari ini aku tidak akan bertemu Taehyung karena Taehyung sudah berangkat ke Osaka. Bunda saat ini ke Bandara menjemput Ayah sekaligus Dita. Kupikir Dita tidak akan bisa, ternyata dia sangat antusias 'Tepat sekali, urusanku baru selesai' katanya. Aku belum menceritakan kepada Dita bagaimana caranya kita mendapatkan ticket gratis itu.

Hari ini Bunda menjemput Ayah, dan Dita di Bandara. Bunda tidak mengajakku karena aku baru saja bangun tidur. Dan Bunda meninggalkan notes di atas nakas kalau Bunda menjemput mereka di Bandara.

Bunda sangat lama sekali. Aku tidak tahan. Dan aku pergi ke bandara, jadilah aku ke bandara menaiki taksi. Sesampainya di bandara, aku sedikit kebingungan karena disini sangat ramai. Ku edarkan pandanganku, dan akhirnya menemukan Bunda sedang merangkul Dita.

"Bunda.." Aku sedikit berteriak sambil melambaikan tangan.

"Loh? Kok bisa? Naik apa?" Bunda cerewet.

"Taksi," Ucapku, dan aku mengalihkan pandangan kepada Dita dan berhambur memeluknya. "Dita.."

"Bunda nggak diajak?" Lalu, Dita merangkul Bunda.

"Tuh, udah kan Bun?" Aku juga merangkul bunda. Dan jadilah bunda seperti dipapah dua orang. Aku dan Dita terlihat seperti adik kakak kalau begini.

"Ayah setengah jam lagi, makan siang dulu bagaimana?" Bunda sambil membawaku dan Dita ke tempat makan terdekat.

Kami makan ditempat ini dengan hikmat. Saat makanan sudah mulai hampir habis. Disinilah obrolan mulai datang.

"Bagaimana bisa, kita mendapatkan ticket gratis?" Tanya Dita yang sudah penasaran dari kemarin.

"Dari Taehyung, calon menantu Tante," Bunda dengan santainya.

"Uhuk.." Dita tersedak, mungkin karena sangat terkejut. "Taehyung siapa?"

"Taehyung ituloh, siapa? CBS?" Bunda sambil menyantap kembali makanannya.

"BTS, Bunda," Ucapku.

"Apa?" Dita dengan suara keras. Aku jadi malu. "Jadi?" Lanjutnya.

"Iya, aku berkencan dengan Taehyung," Lalu, mata Dita melebar.

"Hah? Akhirnya.." Meskipun Dita terlihat tenang, pasti banyak pertannyaan yang ingin dia tanyakan kepadaku. Tapi pasti diurungkan karena ada Bunda disini.

"Gimana tante? Calon menantunya artis tuh," Dita cengengesan.

"Ya.. gimana ya? Tante seneng banget ini," Bunda sambil tersenyum dan menyeruput ice cappucino nya. "Kumpul sama kalian gini, jadi berasa ABG lagi," Kami tertawa lepas.

"Makanya Bun, sering-sering kumpul sama kita, biar aura mudanya keliatan," Aku sambil terkekeh, Bunda hanya tersenyum. Sedangkan Dita tidak berhenti tertawa.

"Sudah? Ayo ke bandara," Bunda sambil berdiri.

"Sudah, bun," Ucapku sambil berdiri juga, dan menggandeng tangan Dita.

Aku dan Dita menunggu di dekat mobil. Dita bertanya tentang bagaimana hubunganku dengan Taehyung. Padahal baik-baik saja. Tidak, tidak baik-baik saja. Aku selalu berdebar ketika bersamanya. 'Kalau begitu, kau bisa membantuku untuk bertemu dengan Yoongi oppa?' Cih, Nurina dan Dita sama saja. Tapi aku harap, harapan mereka akan terwujud.

Setelah dari Bandara. Kami mampir ke supermarket untuk membeli beberapa cemilan, minuman, dan lain-lain. Karena nanti sore kami berangkat ke Osaka.

•••

Kami sudah berada di pesawat. Aku duduk bersama Nurina dan Dita. Sedangkan Ayah dan Bunda mengambil bangku berdua.

Nurina dan Dita tertidur. Aku hanya diam sambil menilmati cokelat matcha. Semua yang menyangkut dengan matcha aku suka. Sampai Taehyung menyelipkan tiga batang cokelat matcha di meja ku dengan lima ticket.

Yang kumakan ini adalah cokelat ketiga.

Kami sudah sampai di Osaka. Udaranya sangat dingin, langsung saja kami menuju hotel yang telah dibooking oleh Ayah untuk lima hari. Karena setelah dari sini, kami akan pulang ke Indonesia. Kecuali Nurina.

Aku, Nurina dan Dita sekamar. Padahal satu kamar hanya berisi dua tempat tidur. Tapi, tidak apa, satu kamar berisi satu tempat tidur saja kami sama sekali tidak keberatan. Kamar ini sangat elegan dengan terdapat balkon di belakang yang akan menyuguhkan pemandangan lampu-lampu serta gedung-gedung yang sangat indah.

Malam ini, kami hanya di kamar saja. Kami beberapa kali mengambil foto di balkon. Ralat, hanya aku yang mengambil beberapa. Kalau Dita berpuluh-puluh pose. Sedangkan Nurina beberapa kali, tapih banyak dariku. Disini yang paling suka berfoto adalah Dita. Padahal yang bak model adalah Nurina disini. Tapi, Dita itu selebgram, meskipun followersnya lebih banyak Nurina.

Kami akhirnya tertidur dengan menggabungkan dua tempat tidur itu. Biar adil kata Nurina. Aku menurutinya saja. Aku tidak sabar untuk berlibur di Osaka.

shaffiraazzhr

Endless Love || KTH  (END✅)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang