Book ini berisikan oneshoot / twoshoot. Ini bukan berdasarkan pengalaman, ini pure hasil karya imajinasi dari saya.
Jadi saya harap anda semua tidak seenaknya untuk mengcopy paste atau republish cerita saya tanpa izin.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Koo Jungmo as Altala Greyzha
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
. . . . . . . . . . . .
" selamat membaca "
"Haah.. akhirnya kelar juga." Ujarku seraya meregangkan tubuhku yang lelah akibat terlalu fokus menyelesaikan pekerjaan sejak pagi tadi. Saat ini waktu menunjukkan pukul 11 malam, yang artinya hampir seharian ini aku menghabiskan waktuku untuk bekerja. Setelah membereskan semua pekerjaanku, aku pun bergegas untuk pergi mandi. Lima belas menit sudah ku gunakan untuk membersihkan diri, setelahnya aku memutuskan menuju dapur karena lapar melandaku.
Sesampainya di sana aku melihat sebuah makanan telah tersedia di meja makan, tanpa pikir panjang aku pun langsung melahapnya. Setelah selesai, aku membersihkan semua piring dan gelas kotor.
"Al, sudah tidur?" Aku pun masuk ke dalam kamar adikku untuk mengecek keadaannya. Dalam cahaya yang begitu minim dapat ku lihat tubuh ramping itu terbaring di atas ranjang.
"Akhir-akhir ini kita jarang berkomunikasi karena kesibukan kita bukan? Maaf hyung belum sempat meluangkan waktu untukmu." Dengan hati-hati aku pun merapikan rambutnya yang nampak berantakan.
"Akhir pekan nanti, hyung akan berusaha untuk meluangkan waktu untukmu dan mari kita menghabiskan waktu bersama kemana pun tempat yang ingin kau kunjungi ya?"
"Baiklah daripada hyung membangunkanmu, hyung akan keluar juga. Selamat beristirahat, Al." Setelahnya aku pun keluar dari kamarnya dan kembali menuju kamarku.
---🦙🦙
"Hyung.." sayup-sayup dapat ku dengarkan suara seseorang memanggil namaku dan juga kurasakan sesuatu yang berat menimpa punggungku, namun aku masih enggan membuka mata.
"Hyung, happy birthday." Bisiknya tepat disebelah telingaku. Dengan kesadaran yang belum sepenuhnya terkumpul menolehkan kepalaku kebelakang dan dapat ku lihat Altala tengah menimpa tubuhku.
