Sunyay! - [Taehyung - Chaeyeon]

22 2 18
                                    

"Jungie, serius mau ke pantai? Aduh kenapa gak bilang sih, aku kan ngga bawa baju ganti." Oceh Ruby seraya memukuli lengan Taejung yang sedang mengemudi.

"Berhenti dan duduklah dengan tenang jika masih ingin hidup." Ujarnya santai tampa mengalihkan fokusnya pada jalanan. Ujaran tersebut membuat Ruby terbungkam dan kembali duduk tenang dengan bibir yang mengerucut.

"Huhh menyebalkan." lirihnya kesal lalu mengalihkan pandangannya ke jalanan yang nampak begitu lenggang.
Taejung yang mendengarnya hanya tersenyum kecil tanpa mengalihkan perhatiannya pada jalanan.

--🦔🦔

"Huaaaaaaa pantaii~" teriak Ruby seraya berlari kearah pantai dengan membawa serta sandal yang sedari tadi sudah ia lepas saat baru saja turun dari mobil dan meninggalkan
Taejung yang masih berada didalam mobil.

"Aaaa dinginnya." pekiknya senang, saat jari kakinya mengenai air laut.

"Jungiee kemarilah cepat." teriaknya penuh semangat. Beruntungnya pantai tersebut tak begitu banyak pengunjung sehingga, mereka berdua tak perlu malu jika berteriak-teriak seperti itu.

"Ruby." panggil Taejung yang berdiri tak begitu jauh dari Ruby. Ruby pun segera berpose saat pria yang memanggilnya sedang mencoba mengambil gambar dirinya dengan berlatarbelakangkan laut yang begitu membentang luas.

Setelah mendapat beberapa jepretan, Ruby pun berlari menghampiri Taejung. Ia mengambil alih kamera yang sedari tadi dibawa oleh Taejung.

"Jungie, pergilah kesana dan berposelah." perintahnya pada Taejung. Namun, bukan Taejung namanya jika ia menurut dengan mudahnya.

"Kemarikan kameranya, dan pergilah bermain air. Aku akan mengambil beberapa gambar." ujarnya seraya mencoba mengambil alih kamera tersebut.

"No.. no.. berikan aku satu pose, setelah itu aku akan mengembalikan kameramu." Ujar Ruby yang dengan sengaja mengarahkan kameranya pada Taejung lalu mengambil beberapa gambar secara acak. Setelah itu, ia berlari kencang meninggalkan Taejung yang mengejar dibelakangnya. Taejung pun memperpendek jarak keduanya, hanya tinggal beberapa langkah saja, Ruby akan berhasil ia dekap.

"Aaaa ada om om mesum mencoba menggangguku. Tolong akuu..." teriaknya seraya mempercepat laju larinya agar mampu membuat jarak yang cukup jauh dengan Taejung yang dibelakangnya. Teriakannya itu membuat Taejung tergelak mendengarnya dan hal tersebut membuat Taejung semakin ingin mengerjainya. Dengan laju yang semakin cepat, akhirnya ia berhasil menangkap Ruby.

"Kena kau, gadis nakal." ujarnya saat berhasil menangkap dan mendekap tubuh sang kekasih.

"Aaa lepaskan aku, pria mesum.. ahahaha ampun.. ampun." pekiknya saat Taejung menggelitiki perutnya. Dengan segala cara ia gunakan agar dapat terlepas dari jeratan sang kekasih, akhirnya berhasil juga ia terlepas.

"Haah.. lelah sekali aku uhuk.." ujarnya seraya terbatuk-batuk. Ia pun mendudukan dirinya disamping sang kekasih sambil menyandarkan kepalanya.

"Om Vior apa kamu mau menjadi kekasihku?"
Ujarnya Ruby tiba-tiba.

"Om tau, kekasihku menyebalkan. Dia galak sekali huh." adunya pada pria yang dipanggil om Vior. Dari sini Taejung barulah mengerti permainan apa yang dilakukan oleh sang kekasih.

"Tapi kau mencintainya bukan?"

"Benar aku sangat amat mencintainya. Tapi om, aku akan jauh lebih mencintai om Vior dibandingkan Taejung haha" jawabnya seraya terkekeh.

"Om, mau lihat sesuatu?!"

"Hm?"

"Om hanya perlu diam oke?!" Ujar Ruby senang, namun berbeda dengan sang kekasih yang mengerutkan keningnya seolah tak mengerti dengan apa yang dimaksudkan oleh gadisnya. Namun dia hanya mengikuti perintah gadisnya.
Dengan segera Ruby mendudukan dirinya diatas pangkuan Taejung, ia mengalungkan kedua tangannya di leher Taejung dan membuat dirinya merapat pada Taejung. Dengan perlahan, ia mendekatkan wajahnya pada Taejung.

Le MomentWhere stories live. Discover now