Le parc - [Bomin - Yeeun]

16 2 0
                                    

Choi Bomin as Arga Hallazard

Choi Bomin as Arga Hallazard

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Shin Yeeun as Yuremi Adrea

Shin Yeeun as Yuremi Adrea

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

" selamat membaca "

"Argaaaaaa ayo berangkat keburu siang." teriakku pada Arga yang sedari tadi masih belum keluar dari kamar. Tak lama kemudian, muncullah seorang pria dari lantai dua yang berjalan dengan begitu santai.

"Ayo berangkat keburu siang, ntar panas." ujarnya sambil lalu berjalan keluar rumah meninggalkanku yang masih terdiam duduk di sofa.

"Ayo.. kamu mau ku tinggal?" teriaknya lagi. Mendengar hal itu semakin membuatku mendengus keras lalu segera menghampirinya. Saat berada di dekatnya dengan penuh semangat aku pun memukul bahunya hingga terdengar teriakannya yang kesakitan.

"Sedari tadi yang lama itu kamu, Arga. Bersiap-siap saja hampir satu jam sendiri, kamu tahu kalau kamu seperti perempuan kalau urusan seperti ini. Aku bosan menunggumu, tau?" ocehku padanya seraya memukul-mukul bahunya dengan brutal.

"Wooo- aww tenanglah. A-aduh.. iya maaf, Remi." ujarnya seraya berusaha menghalau pukulanku.
Saat melihat ada kesempatan, ia pun berhasil menghentikanku dengan mengunci pergerakkan tanganku. Ia pun mendekatkan tubuhnya padaku.

"Oke aku minta maaf untuk satu hal itu, tapi berhentilah berlaku seperti itu. Kamu ini perempuan, tak baik berbuat seperti itu." ujarnya dengan lembut. Mendengar hal itu, aku pun langsung terdiam dan menundukkan kepalaku menatap jalanan yang ku injak.

"Sudahlah, jangan terlalu di fikirkan. Ayo pergi." ajaknya seraya menggandengku lalu membawaku menuju mobil.

---🌾🌾

"Hei, kenapa hm? masih terpikirkan perkataanku ya? Su-"

"Ya gapapa lupakan aja hehe. Ayo jalan-jalan." ujarku memotong perkataannya dan berjalan terlebih dahulu meninggalkannya.

Kami pun berjalan-jalan mengitari hutan kota dalam diam. Sedari tadi, aku masih asik dengan pemikiranku mengenai perkataan Arga tadi. Sedangkan Arga asik entah dengan dunianya sendiri pastinya. Ngomomg-ngomong soal Arga, kenapa aku baru sadar jika ia tak mengikutiku dan malah berpisah denganku.
Aku pun berhenti dan memilih mengedarkan pandanhanku ke sekitar untuk mencari keberadaan Arga. Namun, aku tak menemukannya.

"Haaah... apa Arga kesal denganku lalu pergi meninggalkanku? Ah tapi tak mungkin sih, mana mungkin dia setega itu."

"Ah tapi- ah ya sudahlah lebih baik aku mencari tempat untuk beristirahat lalu menghubunginya." ujarku lalu berjalan menunju ke sebuah pohon yang tampang begitu rindang. Aku pun memilih mengistirahatkan diriku disana.

---🌾🌾

"Haaah.. haaah.. as-astagaa aku pikir kamu hilang, ternyata disini." ujarnya terengah-engah akibat berlari kesana kemari mencari keberadaan Remi. Ia menemukan Remi sedang tertidur bersandar pada batang pohon rindang. Ia cukup lega sekaligus khawatir, bagaimana bisa Remi tertidur di tempat seperti ini. Semoga saja tak ada orang jahat yang menyakitinya.

"Bagaimana bisa kamu tidur di tempat seperti ini, bagaimana jika ada orang jahat berusaha melukaimu, Remi." Ujarnya seraya menyingkirkan rambutku yang menutupi wajahku lalu mengusap kepalaku dengan begitu lembut. Ia pun mendudukan dirinya di sampingku, lalu menidurkan kepalaku ke pundaknya.

"Eungh.." geliatku saat merasa tak nyaman dalam tidurku karena leherku yang terasa sakit.

"Astaga.. bagaimana bisa aku- aduh.." ringisku kesakitan saat kepalaku menghantam sesuatu yang keras.

"Sudah bangun?" ujarnya seraya mengusap kepalanya yang juga sakit.

"Berapa lama aku tertidur disini, Ga? Dan juga darimana saja kamu? Kukira kamu pergi meinggalkanku." tanyaku padanya.

"Hm mana mungkin aku meninggalkanmu sendirian, aku tak segila itu asal kamu tahu."

"Ya siapa tau aja gitu" gumamku seraya mengedarkan perhatikanku ke sekeliling.

"Hngg.. Ga, ayoo pulang. Udah sore takut bunda nyariin" ujarku pada Arga yang nampak sibuk dengan telepon genggamnya.

"Kebetulan sekali Mama juga sudah menghubungiku karena mencarimu untuk makan malam bersama dirumah." ujarnya seraya memasukkan ponselnya ke dalam saku.

"Waah, kebetulan sekali. Aku juga rindu sekali masakan Mama haha." tawaku senang lalu menarik tangannya pergi menuju mobil agar segera pulang kerumah. Sedangkan Arga yang berada di belakangku hanya tertawa seraya menggelengkan kepalanya saat melihat kelakuan bocahku.

--🌾🌾

"Remi, maaf atas ucapanku tadi." ujarnya tanpa mengalihkan pandangannya pada jalanan yang tampak cukup lenggang

"Tak apa, toh memang apa yang kamu bicarakan ada benarnya, Ga" balasku seraya menghela nafas panjang.

"Lagipula mana ada pria yang mau dengan gadis sepertiku jika aku masih tetap seperti itu nantinya." ujarku lagi seraya menatap lurus jalanan. Hening pun akhirnya melanda.

"Tetap jadi dirimu sendiri, Remi. Orang yang mencintainu dengan tulus pasti akan menerima semua kelebihan dan kekurangan yang kamu miliki."

"Lagipula kamu juga masih bersikap normal dalam batas wajar juga, ya meskipun ku akui kamu sedikit galak" ujarnya lagi.

"Ini untukmu, aku membelinya tadi saat kita berjalan-jalan ya meskipun aku akhirnya kehilangan jejakmu haha" ia pun memberikan sebuah boneka teddy bear berukuran sedang dan sebuah permen kapas padaku.

"Jangan bersedih lagi, tersenyumlah kembali. Aku hanya mengenal Yuremi gadis yang ceria bukan yang seperti ini."

"Terima kasih banyak, Ga. Astagaa kamu gak perlu repot-repot seperti ini. Argaa mahh" rengekku seraya memeluk erat boneka pemberiannya. Sedangkan Arga hanya tertawa melihat tingkah sahabat kecilnya ini.

"Sekali lagi terima kasih. Aku bakal jaga boneka ini dengan baik seperti boneka darimu yang lainnya hehe."

"Ya, sesukamu saja." ujarnya seraya mengusak rambutku lalu kembali menlajukan mobilnya saat lampu menunjukkan warna hijau.

-- END --

Le MomentWhere stories live. Discover now