Book ini berisikan oneshoot / twoshoot. Ini bukan berdasarkan pengalaman, ini pure hasil karya imajinasi dari saya.
Jadi saya harap anda semua tidak seenaknya untuk mengcopy paste atau republish cerita saya tanpa izin.
Suatu pagi yang begitu tenang dan sunyi, sang pemilik rumah masih terbaring nyenyak diatas ranjangnya dengan selimut yang menghangatkannya. Minkyung merupakan gadis cantik yang kini masih terlelap dengan nyenyaknya meskipun berkali-kali ponsel miliknya mengganggu melalui deringnya yang nyaring. Di tempat yang berbeda, terdapat seorang pria tengah menahan kesal dengan ponsel digenggamannya bahkan bukan sekali dua kali umpatan terlontar dari mulutnya.
"Selalu seperti ini, tak ada gunanya ia memiliki ponsel jika seperti ini. Bahkan kedua saudaranya pun sama tak ada yang bisa dihubungi" ujarnya kesal lalu memasukkan ponsel miliknya ke dalam saku celana yang ia kenakan. Tak lama kemudian, pria itu memilih pergi keluar dengan mengendarai mobil sedan putih kesayangannya.
- skip -
Di dalam ruangan bernuasa soft pink itu, terdapat sepasang muda mudi tentunya dengan aktivitas yang berbeda. Minkyung masih tidur lelap sedangkan Jayden tak henti-hentinya mencoba membangunkan kekasihnya.
"Sayang bangun" cobanya sekali lagi namun respon yang didapat masih sama yaitu Minkyung yang tetap terlelap.
"Kim Minkyung! dalam hitungan ketiga kalau kamu masih tidak mau bangun, seluruh koleksi pria haluanmu itu aku buang dan baka-"
"YAKKKKK jangan berani-beraninya. Ih aku masih ngantuk Jay! jangan cari keributan pagi hari. Sana pergi atau ganggu si bayi" teriak Minkyung kesal lalu membalikkan tubuhnya membelakangi kekasihnya.
"oh begitu? baiklah lanjutkan tidurmu. Kita batalkan acara hari ini, aku akan menemui adikmu" ujarnya lalu pergi meninggalkan Minkyung yang masih bergelung didalam selimut. Mendengar hal itu, Minkyung menjadi kaget dan panik.
