PART 16

79 3 1
                                    

Awan yang cerah di lagi hari senin di awal bulan. Tak terasa sudah setengah tahun Ceria rasakan tinggal di kota orang. Dengan berbagai macam sifat manusia membuatnya belajar banyak.

Gerbang sekolah nampak berlalu lalang siswa siswi yang hendak masuk ke sekolah juga. Seperti dirinya saat ini berjalan dengan pelan tas gendong berwarna biru muda bertengger dengan Indah rambut yang di ikat setengah tak lupa poni tipis menempati jidat Ceria membuatnya tampak manis.

"Hai cer" sapaan dari depan membuat Ceria mendongakan kepalanya.

"Hai Kak" balas Ceria tak lupa senyum manis yang mengiringinya.

"Sendirian aja, Si kembar kemana ?" Tanya nya Karena tak mendapati Yusra ataupun Yumna ada dengan Ceria tidak seperti biasanya.

Yah para murid Purnama menyebut Yumna dan Yusra dengan sebutan Si kembar aja juga yang menyebutnya dengan Upin Ipin.

"Ada kok lagi ke toliet bentar".

" ouh gitu ya udah gue duluan yah". Ucap Rio sambil berlalu karena mendapati kedua sahabatnya sudah menunggunya di ujung koridor.

Setelah melihat Rio berlalu dari hadapannya Ceria kembali melangkahkan kakinya menuju tangga di ujung lorong dekat toilet.

Kakinya melangkah menuju ke lantai 2 dan kelasnya berada di paling ujung lorong lantai 2. Sepanjang perjalanan Ceria bergumam menyanyikan lagi yang selalu terputar di otaknya. Sesekali sapaan dari teman temannya pun dia jawab dengan senyuman manis.

Memang Ceria di kenal sebagai cewek yang supel dan ramah terlepas dari sifat yang kadang suka bikin onarnya. Meskipun begitu tidak semua menyukai Ceria ada juga haters yang membencinya padahal bertatap muka langsung saja tidak pernah.

Setelah sampai di dalam kelas Ceria langsung mendudukan tubuhnya di kursi kedua dari timur karna papan tulis menghadap ke selatan.

"Cer"

Panggilan seseorang dari depan membuatnya menghentikan aktifitasnya yang sedang mengeluarkan buku novel beserta earphone dua banda yang tak pernah lepas dari diri Ceria.

"Oh hai fik" balas Ceria karena ternyata yang memanggilnya adalah Taufik sang ketua kelas.

"Lo nyanyi yah buat acara pensi nanti" ucap Taufik to the point.

"Hah" beo Ceria karena memang tak paham.

Taufik menghela nafasnya Ceria memang kadang suka lola "jadi sekolah kita tuh bentar lagi bakal ngadain pensi lo ngisi yah karena buat perwakilan kelas kita".

"Tapi fik di kelas kita bukan gue doang loh yang suaranya bagus ada yang lain Juga".

"Tapi ini perintah langsung dari osis cer lagian lo juga sekalian buat ngisi acara di situ buat ngeramein juga biar ngga krik krik".

"Kenapa sih ketua sosis itu pake nyuruh nyuruh gue segala. Gue tuh mau nyanyi kalo di bayar" dasar Ceria matre.

"Ya gue nggak tau intinya lo harus mau cer titik!" Ucap Taufik dengan nada perintah yang tidak bisa di gangguh gugat dan segera berlalu dari hadapan Ceria.

Ceria menghela nafasnya jengah.

"Kenapa cer ?" Tanya Yumna yang baru masuk ke kelas dan mendapati Ceria tengah merenung bagai pujangga.

"Gue di suruh ngisi pensi sama ketua sosis bakar tu" jawab Ceria dengan lesu sambil menenggelamkan wajahny di lipatan tangannya yang berada di atas meja.

Yumna tau Ceria tak suka tampil di atas panggung untuk mengisi acara seperti itu.

Kalau acara waktu di mos Ceria masih bisa tahan tapi kalau sudah menyangkut acara sekolah seperti bazar, class meet maupun pensi dll Ceria tak suka karena dia ingin seperti teman temannya yang lain untuk menikmati acara bukan sebagai pengisi acara. Karena Ceria tau di sekolah ini yang suara bagus bukan hanya dirinya dari sekian murid di sekolah ini kenapa harus Ceria.

"Di coba aja dulu cer. Itung itung latihan siapa tau nanti dapet job yang kek gini kan uangnya lumayan nimbang yang kerja di cafe" usul Yusra yang memang Baru masuk ke kelas.

Ceria masih mencoba menimang nimang tawaran yang di ajukan oleh Taufik dan yang di katakan Yusra ada benarnya juga. Apakah Ceria harus belajar dari sini ?.

My Crazy GirlfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang