Chapter 34 || End

131 17 0
                                    

⚠️Important pengumuman di bawah⚠️

"Setiap hidup manusia akan ada akhirnya di mana semua akan berhenti."

"Kondisi YiTian oppa katanya memburuk?" Hana yang sedang makan bersama dengan Anna menatap ponselnya, membaca dengan baik chat yang dikirimkan oleh Rain

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Kondisi YiTian oppa katanya memburuk?" Hana yang sedang makan bersama dengan Anna menatap ponselnya, membaca dengan baik chat yang dikirimkan oleh Rain.

"Mina sedang di sana sekarang."

"Apa dia tidak pergi ke academy?"

"Semenjak YiTian masuk rumah sakit, dia jarang datang. Guru pun menoleransinya. Mereka tau kalau Mina tidak memiliki keluarga dan selama ini dirawat oleh YiTian, karena itu ...."

Anna tidak melanjutkan kata-katanya dan menundukkan kepalanya sebelum menyuap nasi dengan banyak-banyak. Hana yang melihat kelakuan sahabatnya mengerti maksud dari itu, dia tidak ingin berbicara lagi atau membahas masalah ini. Memikirkan tentang YiTian sudah membuatnya frustasi, namun menyadari kalau kondisinya hanya memburuk setiap saat membuat semua khawatir. Jika memang yang terburuk terjadi, apa yang akan terjadi dengan Rain? Bagaimana nantinya Rain akan melanjutkan kesehariannya? Bagaimana dengan Mina? Apa mereka berdua bisa menerima kepergian YiTian? Semua pertanyaan seperti itu berputar setiap saat mengingat kondisi yang tidak kunjung membaik.

"Minggu depan kita akan ujian, kan?" Salah satu teman sekelas Anna mendekati mereka berdua yang sedang sibuk.

"Minggu depan?" Hana menjerit.

"Ya, apa yang kau pikirkan sekarang? Minggu depan kita ujian akhir, dua minggu lagi kita akan ujian ...."

"Jangan mengada-ada, dua minggu lagi kita baru ujian. Sudahlah, aku akan ke kelas, kalau nanti Rain eonnie datang, bilang aku sudah kembali dan sudah makan dengan lahap, oke? Paksa dia untuk makan juga."

Hana yang ditinggal oleh sahabatnya itu menatap teman sekelas Anna dengan takut-takut. Dia tidak pernah dekat dengan anak lain, selalu bersama dengan dirinya sendiri saja dan tidak memerhatikan orang lain. Baginya, tidak ada orang lain yang cukup berharga atau penting baginya untuk di perhatikan, tidak ada yang menarik perhatiannya lagi untuk waktu yang lama. Satu-satunya yang selalu menjadi panutannya hanyalah YiTian yang siap sedia untuk memberi mereka motivasi-motivasi selama mereka ujian dan melakukan kegiatan lain di luar sekolah. Bahkan tentang dunia per-kpop-an.

Meski Hana sudah membujuk Rain dengan menunjukkan Taeyong yang melakukan live, anak yang paling tua itu sering kali menolak, tidak makan, mengerjakan tugas, hanya diam dan menatap ponselnya. Dia berharap tidak akan ada telepon yang memberikan kabar tidak baik untuknya, di saat bersamaan, dia juga menunggu respons dari Mina. Inilah yang membuat Rain sekarang membenci ponsel yang ada di hadapannya. Dia ingin membanting dan merusaknya, tapi dia masih membutuhkan untuk mendapat kabar tentang kakaknya. Hana yang sering menemukan Rain menggenggam ponselnya kuat-kuat merasa takut kalau Rain akan benar-benar melalukan hal tak terduga.

Just Fans {COMPLETED}Where stories live. Discover now