Chapter 30 || Scandal

75 14 0
                                    

"Fans hanya ingin terus bersama dengan idol mereka, mereka ingin dapat menghabiskan waktu selama mungkin hanya bersamaan, tapi sewaktu-waktu, kenyataan dapat berubah di pertengahan jalan."

"Sekarang banyak rumor yang beredar, aku sungguh tidak suka mendengarnya

К сожалению, это изображение не соответствует нашим правилам. Чтобы продолжить публикацию, пожалуйста, удалите изображение или загрузите другое.

"Sekarang banyak rumor yang beredar, aku sungguh tidak suka mendengarnya. Sebagian besar dari itu sangat tidak masuk akal."

"Ditambah dengan idol yang cerai, jika memang tidak merasa cocok, kenapa harus menikah?"

"Sudahlah, jangan bahas tentang itu." Febbi yang sedang mengenakan earphone, sebagai formalitas, mendengar anak-anak lain membicarakan tentang berita terhangat. Siapa yang tidak tau tentang perceraian artis dan aktor yang terkenal itu?

Tanpa bermaksud, Feby menatap ke arah Vika yang sibuk dengan bukunya. Dia juga menggunakan headphone, entah lagu apa yang sedang berputar di sana. Sebagian orang akan mengira kalau Vika akan memasang lagu klasik atau semacamnya untuk membantu proses belajarnya. Tapi Feby mengenal Vika lebih dari itu. Lagu yang terpasang sekarang pasti bukan lagu klasik atau lagu menenangkan yang cocok untuk belajar, namun lagu dari NCT. Bisa saja yang sekarang sedang berputar adalah Fire Truck? Atau justru Simon Says. Feby memang tidak tau apa yang sedang terputar sekarang, yang pasti dia akan memasang lagu-lagu milik NCT.

Ketika kelas sudah selesai, Vika terlihat kembali fokus dengan buku-bukunya. Kembali membaca dan memastikan kalau semua tulisan yang ada di sana sudah diingat olehnya. Feby, yang sudah bersama Elia dan Clara, memperhatikan anak terakhir dalam squad mereka sembari menggelengkan kepala merasa tidak percaya. Padahal sekolah hari itu sudah terasa melelahkan, tapi Vika masih berada di sini, membersihkan setiap buku yang baru saja dia gunakan sembari membaca buku baru lagi yang pasti akan dia bawa selama perjalanan pulang nanti. Feby dengan sandwich di tangan, menghampiri Vika dan menyodorkan sandwich itu kepada anak yang sibuk bergumam sendiri.

"Makanlah. Kau bisa makan ini sambil membaca bukumu." Vika tersenyum lebar atas ucapan Feby.

"Gomawo," balas Vika manja. Dia menyampirkan tasnya dan membuka sandwich yang diberikan sebelum melahapnya dengan gigitan besar. Clara dan Elia yang melihat terkekeh kecil. "Eh? Kalian di sini?"

Clara berdecak. "Eonnie, kami sudah di sini sedari tadi. Sandwich itu, Eonnie sangka siapa yang membelinya? Tentu saja aku! Feby eonnie ada bersamamu selama sekolah berlangsung, bagaimana bisa dia membeli makanan untuk Eonnie, hm?"

Vika terkekeh kecil menyadari apa yang dimaksud oleh Clara. Dia mengangkat sandwich itu dengan senyuman, seperti ingin mengucapkan rasa terima kasihnya kepada anak yang lebih muda itu. Setelah mengangkatnya, dia kembali mengambil gigitan yang cukup besar sebelum mereka bersama-sama berjalan untuk keluar. Vika akan pergi ke tempat les bersama dengan Elia, seharusnya Clara juga harus pergi, namun dia harus melakukan check up ke rumah sakit secepatnya. Sedangkan Feby, hanya dia sendiri yang berada di tempat les yang berbeda, tapi dia tidak masalah akan semua itu. Justru dia merasa dengan adanya perbedaan membuatnya sadar kalau kebersamaan adalah hal yang paling berharga dan harus dinikmati selagi bisa.

Just Fans {COMPLETED}Место, где живут истории. Откройте их для себя