Chapter 19 || Flashback

62 24 0
                                    

"Semua orang memiliki masa lalu yang kelam, tetapi itu merupakan pilihan pribadi untuk bangkit atau terpuruk karena masa lalu itu."

Mina menatap anak yang berada di tengah hujan dengan wajah yang ditekuk ke bawah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Mina menatap anak yang berada di tengah hujan dengan wajah yang ditekuk ke bawah. Bibirnya dimajukan beberapa centi. Tangannya berada di belakang punggungnya dan kakinya disilangkan sembari berdiri. Dia ingin ikut bermain di hujan itu, tetapi kedua kakaknya melarang dia untuk pergi bermain dan merasakan air hujan yang dingin.

Anak itu terlihat sangat bahagia bersama seorang anak laki-laki lain yang lebih tinggi. Tak lama, datang anak yang lain berlari mendekati mereka tanpa takut kehujanan. Mina juga mau. Dia juga ingin bermain bersama anak-anak itu seperti yang lainnya. Mina menatap kakaknya yang perempuan yang sibuk memainkan bonekanya.

"Kau masih kecil, Mina. Kau bisa sakit. Ingat kata-kata oppa."

"Tapi kan aku ...."

"Kalau tidak ya tidak, apa kau ingin Oppa khawatir, hm?" Sang kakak laki-laki, Minseong, datang dan berjongkok di hadapan Mina. Wajah Mina yang semula ditekuk itu hanya semakin ditekuk. "Ayolah, senyum. Kita pulang sekarang, ya? Eomma kan sudah masak budae jjigae*. Kesukaanmu."

Mina mengangguk dan menggenggam tangan kakaknya. "Oppa, apa mungkin aku akan bermain dengan mereka?"

"Hm? Siapa yang tahu, bukan? Kalau besok tidak hujan, mau datang ke sini lagi?" Mata Mina seketika berbinar-binar ketika mendengar ucapan kakaknya itu.

"Mau! Mau! Aku mau!" Minseong mengacak-acak rambut Mina dengan penuh kasih sebelum merangkul pundaknya.

"Kalau begitu dekat-dekatlah denganku. Tetap ada di bawah payung ini supaya besok kau bisa main, oke?" Mina menganggukkan kepalanya dan menggenggam baju Minseong, berpikir dengan begitu dia akan bisa lebih dekat.

Begitu sampai di rumah, Mina segera berlari masuk ke dalam dapur dan melihat ibunya yang sibuk menyiapkan peralatan makan. Kakaknya yang perempuan, Seomin, langsung masuk dan mencuci tangannya sebelum membantu ibu mereka. Mina tersenyum dengan lebar sebelum dia dipanggil Minseong ke kamar mandi untuk membasuh kakinya juga.

Mina cekikikan ketika merasakan Minseong yang menyemprot air kepadanya beberapa kali. Dia berkali-kali memarahi Minseong untuk berhenti, tetapi permintaannya itu tidak digubris. Mereka terus seperti itu hingga Seomin sendiri yang harus turun tangan untuk memanggil mereka yang harus makan. Seomin meski anak kedua tetapi terlihat lebih bijak dari Minseong, menurut ibu mereka itu karena Minseong selalu bersikap lembut kepada Mina.

"Minseong Oppa! Kalau basah kuyup seperti ini nanti Mina bisa sakit!"

Minseong menggaruk tengkuknya yang tidak gatal sama sekali. "Mian, mian. Apa Mina mau mandi dulu dan baru makan? Kami akan menunggu."

Just Fans {COMPLETED}Where stories live. Discover now