Bab 02-6: Lagu Akhir

105 21 7
                                    

Regi melepaskan kontraknya dengan roh Artamous, dan mencobanya pada Artharia. Mereka melakukan kontrak secara diam-diam dari penjaga. Dan berhasil.

"Sebenarnya apa tujuanmu?" tanya Artharia yang sudah terhubung pikiran mereka.

"Apa kaupikir dengan begini kau bisa menggunakan kekuatanku?" tanya Regi balik, Artharia menggeleng sambil mengangkat pundaknya pada Regi. "Coba kauperhatikan penjaga di sana."

Artharia menurut dan Ia menatap penjaga yang sedang bertugas, Regi sendiri memperhatikannya dari mata kiri milik Artharia mencoba menarik roh penjaga tersebut. Dan itu berhasil, meskipun cukup sulit karena terlalu lama.

Semakin lama mencoba tenaga Regi semakin habis, sebelum Regi melepaskannya Artharia menyanyikan sebuah lagu yang Regi tahu adalah lagu Siren yang asli.

Penjaga tersebut sepertinya tahu dan menatap Artharia intens. Seakan tersihir dengan nyanyian indah milik Artharia, penjaga tersebut diam 'tak berkutik. Semakin lama terbuai dalam lantunan indah suara Artharia, semakin mudah Regi menarik roh penjaga tersebut.

Dengan ini Ia memiliki rencana lain yang mungkin saja bisa menyelesaikan semuanya.

"Itu bisa berhasil," ujar Regi memberhentikan nyanyian Artharia sehingga penjaga tersebut merasa linglung apa yang sebenarnya terjadi.

Artharia sendiri menoleh menatap Regi yang hanya tersenyum ke arahnya.

***

"Lembut sedikit pada perempuan! Kaupikir aku ini batu karang?" keluh Artharia seraya memberontak saat penjaga memegang kedua lengannya dengan erat, bahkan baginya cukup menyakitkan.

Artharia dibawa di hadapan Raja Artamous, para penjaga bertekuk lutut memberi hormat. Artharia sendiri menatap kesal Artamous palsu di hadapannya saat ini.

"Apa kalian tidak punya tatakrama bagaimana memperlakukan wanita," keluh Artharia lagi tetapi tidak direspon sama sekali, sangat menyebalkan.

"Artharia sayang, bagaimana kabarmu?" tanya Artamous berjalan menuruni takhtanya, kakinya melangkah menghampiri Artharia yang masih terikat kedua tangannya. "Kenapa kau berkhianat bersama Kaisar Sampah itu sayang?"

"Aku tidak mengenalimu," jawab Artharia mengalihkan pandangannya ke arah lain karena jarak wajahnya dengan Artamous cukup dekat, Ia tidak ingin dihipnotis kembali seperti sebelumnya.

"Hmm ... apakah kau benar-benar melupakanku?" tanya Artamous sekali lagi, namun, kali ini Artharia tidak membalas apapun. Ia hanya diam seakan mengabaikannya.

"Sudahlah, lebih baik fokus ke tujuan utamanya," ujar Marieytte memotong lebih dulu apa yang ingin diucapkan Artamous.

"Baiklah, nyanyikanlah satu lagu dengan pengecualian lagu yang dapat merusak segalanya," perintah Artamous menyuruh pengawalnya untuk menuntun Artharia ke tempat yang biasa dinyanyikan olehnya.

'Hmm, lagu?' tanya Regi dalam pikiran Artharia.

'Ah, sepertinya aku melupakan hal ini, setiap beberapa tahun sekali aku akan menyanyikan sebuah lagu untuk meningkatkan sihir Marieytte. Lebih tepatnya menguatkan hipnotisnya," jelas Artharia membuat Regi paham.

'Kalau begitu kau bisa menyanyikan sebuah lagu ciptaan dirimu sendiri secara spontan?' tanya Regi lagi, Artharia terlihat bingung.

Emperor Crown: The Cursed ChildTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang