Bab 01-3: Klaussé van de Aldsteins

643 62 10
                                    

'Tak henti-hentinya Regi menatap dengan takjub Istana Lukyria, design-nya sangat artistik dan beberapa ukiran pada langit-langit juga nampak mengesankan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

'Tak henti-hentinya Regi menatap dengan takjub Istana Lukyria, design-nya sangat artistik dan beberapa ukiran pada langit-langit juga nampak mengesankan. Baginya ini terlihat seperti kerajaan di Inggris yang pernah Ia tonton saat upacara pernikahan keluarga kerajaan.

"Apakah itu emas?" tanya Regi menunjuk ke sebuah bingkai besar dengan lukisan Istana Lukyria di dalamnya.

Velix mengangguk, "Tuan sendiri yang menginginkannya dan dalam lukisan di dalamnya Tuan juga yang menyarankannya pada Tuan Newtte."

Regi hanya menganggukan kepala, saat ini Ia sedang berkeliling di Istana Lukyria. Dengan alasan siapa tahu mengingat sedikit memorinya tentang kerajaan ini, akhirnya Velix menyetujui dan menemaninya berkeliling.

Alasan Regi sebenarnya adalah supaya tidak tersesat di bangunan megah bernama Istana ini. Tidak elit kalau dirinya bisa tersesat di Istana sendiri, meskpun bukan kerajaan 'miliknya'.

Velix membawa Regi untuk mengunjungi kamarnya, pemuda itu mengatakan kalau dalam kamarnya banyak kenangan yang mungkin saja bisa membuat Regi mengingat memorinya.

Meskipun itu mustahil tapi Regi tetap menyetujuinya.

Mereka berdua berjalan menuju lantai tiga dalam istana, Regi menghitung ada sekitar lima lantai dalam istana ini. Ia tidak mengerti apa saja ruangan di dalamnya karena dirinya hanya melihat ruangan makan, dapur istana, beberapa kamar, dan hall utama.

Belum melihat seluruh ruangan apa saja yang ada dalam istana ini, atau mungkin saja Regi dapat menemukan ruangan rahasia. Seingatnya seluruh Istana kerajaan di dunianya memiliki ruangan rahasia masing-masing.

Velix memberhentikan langkahnya, di hadapan mereka ada sebuah pintu besar dengan ukiran yang 'tak-hentinya-membuat-Regi-kagum, terlihat mewah dan elegan. Dirinya memang menggemari ukiran-ukiran seperti ini, jadi hal wajar baginya untuk dilihat pertama kali adalah ukirannya.

"Luangkan waktu Tuan aku akan kembali," ucap Velix membungkuk setelahnya pergi meninggalkan Regi sendirian.

Regi memperhatikan kepergian Velix sebentar lalu mengalihkan pandangannya pada pintu utama di hadapannya, sangat besar.

Tangannya membuka knop pintu, dan pintu terbuka secara perlahan. Kamar dengan Luas yang-Regi-tidak-bisa-hitung-berapa itu, intinya sangat luas. Di sudut ruangan ada ranjang berukuran king size ditutupi kelambu kain berwarna merah bata, di sisinya terdapat jendela besar.

Lalu di sudut lainnya terdapat meja-meja dengan beberapa botol hias tersusun rapih, lalu banyak foto-foto yang terpajang tidak jauh dari meja botol hias sebelumnya. Foto keluarga yang paling besar di sana.

Foto dirinya—Klaussé sebenarnya, lalu seorang perempuan cantik dengan suraian pirang bergelombangnya, juga manik ruby indahnya menarik perhatian Regi. Ia sangat yakin itu adalah isteri dari Klaussé, sang Empress. Di tengah mereka—lebih tepatnya gadis kecil yang digendong Klaussé adalah Gissél.

Emperor Crown: The Cursed ChildWhere stories live. Discover now