Bab 04-5: Perasaan Tidak Terungkap

46 3 83
                                    

Regi memandang sekeliling memperhatikan seluruh sudut bagian Heafal, Ia sebenarnya sangat berdecak kagum melihat eksteriornya yang begitu klasik dengan warna putih dan emas, juga ada beberapa warna perak di bagian lainnya.

Sekeliling Heafal dikelilingi awan, Regi merasa Heafal adalah sebuah tempat atau Pulau Terbang di atas Hutan Agis. Tetapi saat Regi berjalan menuju ujung pijakan, dirinya hanya melihat awan-awan yang mengelilinginya.

Dirinya sempat terpikir bagaimana jika saat ini Ia terjatuh? Apakah selamat? Atau tersesat dalam dimensi 'tak berujung?

"Kau penasaran?" pertanyaan Astair membuat Regi sedikit terkejut karena dengan seriusnya Ia memperhatikan dasar Heafal. "Aku bisa membantumu meredakan rasa penasaranmu."

Regi sebenarnya ingin mencobanya, tetapi dirinya menolaknya dengan sopan karena tentu saja masih banyak tugas yang harus Ia selesaikan, Rim dan Gissèl masih perlu dirinya selamatkan, dan juga Klaussè yang sampai saat ini masih menjadi pertanyaannya.

Ucapan Klaussè saat itu masih membuatnya penasaran, apa maksudnya dengan membencinya saat mereka kembali bertemu?

Ada dua kristal lagi yang memang dibutuhkan untuk melepas jiwa Klaussè, dan terbebasnya jiwa Klaussè tentu saja hidupnya kembali dan akan balik melindungi anak-anaknya, seharusnya begitu bukan? Tetapi mengingat setiap perjalanan Regi, Ia yakin tidak akan semudah itu 'kan?

Regi menghela napas panjangnya dan beralih ke Astair yang diam.

"Aku dapat ke sini bukan karena keturunan Eirèss saja bukan?" tanya Regi membuat Astair mengembangkan senyumannya. "Tidak mungkin orang biasa sepertiku bisa datang ke sini walaupun keturunan Eirèss saja."

"Itu benar, aku memang sengaja memanggilmu." Astair mengisyaratkan Regi untuk mengikutinya menuju ke dalam gedung Heafal, lebih tepatnya ruangan yang terdapat buku sakral.

Buku yang dijelaskan oleh Astair sebagai buku takdir, buku itu adalah buku sejenis ramalan yang terjadi ke depannya, Astair memberitahukan kalau Regi pastinya sudah tahu tentang ramalan...

"Aldsteins akan memilili kekuatan besar pada jiwa kembar asing, pilihlah yang terlemah untuk menggantikan jiwa terkuat"

...ramalan yang dibuat sendiri oleh Aldsteins, karena jika saja Arukhi saat itu tidak mengunjungi Bumi, jelas saja ramalan itu tidak akan pernah terjadi. Ucapan Penyihir itu tidak pernah benar, dan cerita akan berbeda jika Arukhi tidak pernah mempercayai ramalan itu.

Dan juga mengapa jiwa Klaussè yang dipilih bukan berarti Klaussè sosok jiwa terlemah, tidak pernah tertulis seperti itu, tetapi justru Rilèn lah yang menyalamatkan Klaussè, karena jika Klaussè tidak dipilih dan malah terpilih Regi, jiwa Klaussè akan menghilang, dan Regi juga akan ikut menghilang karena akan cukup sulit beradaptasi di Krosiania.

Regi hanya terdiam mendengarkan penjelasan Astair yang masih tidak bisa dicerna olehnya.

"Kautahu, semua yang terjadi bukan para Dewa atau Dewi yang memberikan wahyu, tetapi manusialah sendiri yang menuliskan takdir mereka," jelasnya membuat Regi terdiam.

Astair tahu bahwa Regi akan datang ke sini, dan menyelamatkan ketiga anak Klaussè, tetapi untuk mencapai Krosiania, Regi sendirilah yang menjalankannya, jika saja Regi menyerah, tentu saja akan memiliki cerita berbeda. Namun, tetap saja Regi akan berada di sini, di Heafal dengan langkah yang berbeda.

Seperti akar pohon yang memiliki banyak cabang, kehidupan juga seperti itu, takdir hanya menuntun mereka hingga mencapai batang pohon yang kokoh, tetapi sebelum mencapai batang, ada banyak akar yang tumbuh, dan bagaimana pun sulur akar itu terbentuk tetap saja akan mencapai batang pohon.

Yayımlanan bölümlerin sonuna geldiniz.

⏰ Son güncelleme: Sep 29, 2023 ⏰

Yeni bölümlerden haberdar olmak için bu hikayeyi Kütüphanenize ekleyin!

Emperor Crown: The Cursed ChildHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin