Bab 01-1: Kematian Awal

1.1K 105 40
                                    

Regi membuka matanya, punggungnya terasa nyeri

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Regi membuka matanya, punggungnya terasa nyeri. Beberapa anggota tubuhnya juga terasa sangat sakit, apakah tubuhnya banyak yang patah saat kecelakaan sebelumnya? Dan tidak adakah yang menolongnya?

Telapak tangannya banyak bercak darah, tubuhnya juga terasa sangat lemas.

Ia beranjak berdiri untuk mencari pertolongan, tangannya meraih batang pohon di dekatnya. Rasanya Ia ingat dengan jelas, dirinya berada di sebuah perkotaan yang ramai dan waktu pada sore hari, bukan di dalam hutan pada malam hari.

Ini aneh. Apakah dirinya terlempar cukup jauh?

Lalu, pakaian yang Ia pakai bak seorang pangeran dilengkapi dengan jubah dan sebilah pedang yang tajam. Apa maksud dari semua ini? Apakah dirinya berhalusinasi?

Tanpa berpikir panjang, Regi melangkahkan kakinya untuk mencari bantuan, tidak memperdulikan apa yang terjadi pada dirinya saat ini.

Pertama yang harus Ia lakukan adalah menyelamatkan dirinya, saat ini nyawanya sedang berada diambang kematian. Tidak ada waktu untuk mencari hal aneh seperti itu.

Netranya menemukan sebuah desa yang tidak jauh dari posisinya, mungkin di sana Ia dapat menemukan seseorang yang bisa menyelamatkan dirinya.

Namun, ternyata dirinya tidak sendiri. Terdapat sebuah auman mirip serigala terdengar di indera pendengarannya. Tapi suaranya berbeda, lebih menyeramkan dan terdengar sangat berat.

Regi tidak tahu apa yang sedang Ia hadapi, tapi sepertinya dapat mengancam nyawanya. Tidak, dirinya sedang sekarat, nyawanya telah diambang kematian jika tidak kabur. Mati sudah.

Kaki Regi berlari sekuat tenaganya untuk sampai ke desa tersebut sebelum makhluk buas mengancam nyawa itu menemui lalu menangkapnya.

Napas Regi terengah-engah, berlari dengan keadaan sekarat dapat mengurangi tenaganya. Ia lebih cepat lelah dan pengelihatannya juga semakin berkurang, apakah Ia akan mati seperti ini?

"Tolong...."

Sebuah cahaya kilat menembus sisi kanan Regi, kilatan cahaya yang cepat tadi 'tak beberapa lama telah menghilang. Lalu setelahnya terdengar suara ledakan dan cahaya besar yang tidak jauh berada di belakang posisi Regi saat ini. Sebuah bom?

Regi juga mendengar suara langkah kaki yang mendekat ke arahnya, tapi sepertinya pemuda itu sudah tidak kuat menahan tubuhnya. Fisiknya telah melemah karena banyak darah yang keluar, napasnya pun semakin lama semakin melemah.

Ia telah pasrah menerima apapun yang akan terjadi padanya, meskipun banyak pertanyaan di otaknya. Apapun yang terjadi Ia sudah pasrah.

"Yang Mulia Klaussé!"

Seruan seorang perempuan terdengar di indera pendengarannya, akhirnya dirinya dapat bertemu dengan seseorang. Semoga saja Ia dapat tertolong dengan kedatangan perempuan itu.

Emperor Crown: The Cursed ChildWhere stories live. Discover now