Bab 03-6: Kekuatan dari Rasa Sakit

80 15 28
                                    

Regi hanya bisa tersenyum miris, serangan miliknya tidak mempan sama sekali. Kekuatan Rim memang lebih besar dari apa yang dibayangkannya, Ia juga sudah mengeluarkan seluruh kekuatannya tetapi Rim masih bisa berhasil meloloskan diri.

Dan Regi sendiri sudah tidak memiliki rencana, apapun yang dilakukannya hanya mengikuti sesuai alur. Semua serangan sudah dilakukannya, dan memang sia-sia.

Saat tengah berpikir, Regi baru menyadari ada satu bayangan pedang yang melesat ke arahnya dengan begitu cepat dan dirinya sendiri pun tidak bisa bergerak karena tenaga juga beberapa bagian tubuhnya terluka. Mungkin Ia sudah pasrah dengan semuanya.

Namun, suara dentingan pedang menyadarinya, Regi melihat Velix yang berdiri di hadapannya berhasil menghalau pedang itu. Kedua netra Regi terfokus pada pedang milik Velix yang mengeluarkan aura elemen cahaya keemasan milik pemuda itu.

Bukankah elemen kegelapan akan kalah dengan elemen cahaya?

'Gardana, bisakah kau membantuku?'

Ada satu cara untuk menyelamatkan Rim yaitu mengalahkannya lalu menyelamatkannya, semoga saja bukan kesalahan lainnya yang berakibat fatal.

'Aku akan mendapatkan apa jika membantumu?'

'Cacing ... mungkin...?'

'Apakah kaupikir aku seekor ayam?'

Tidak menjawab Regi menahan tawanya saat apa yang dipikirkannya memang sama dengan apa yang dipikirkan Gardana, Makhluk buas itu ternyata memiliki selera humor, sangat bertolak belakang dengan seluruh tubuhnya yang sangar dan cukup menyeramkan itu.

'Apa yang bisa kubantu?'

Regi terdiam sebentar memandang Lalafeil, Lemyth, dan juga Gissél. Seharusnya dirinya tidak akan melibatkan gadis kecil itu, karena memang dampak dari petarungan ini bisa melayangkan nyawa Gissél dan itu membuat Regi nantinya akan merasa bersalah, juga mengingkari janji.

Tetapi jalan ini satu-satunya cara untuk mengalahkan Rim, yang dapat menandingi kekuatannya ada kemungkinan adalah Gissél. Gadis kecil itu bisa membekukan waktu, kekuatan yang dimilikinya tidak main-main, begitupula dengan Rim yang dapat menghancurkan segalanya sekaligus 'tak bisa tersentuh karena makhluk aura yang mengelilingi tubuhnya.

Defense terkuat itu Gissél, dan damage terkuat itu Rim.

'Apa kauyakin?'

'Ya, aku tahu apa tanggung jawabku.'

'Tetapi Tuan, dampak terburuk dari itu terlalu besar.'

Regi hanya tersenyum memandang Lemyth yang mengenggam erat tangan Gissél, kedua netranya teralih memandang Rim yang sedikit oleng karena efek dari kekuatan cahaya milik Velix. Meskipun memang tidak begitu signifikan tetapi hal itu sudah membuat Regi mengerti kelemahan dari kekuatan Rim.

"Baiklah Lalafeil, apa dari jarak seperti ini kau bisa berteleportasi?" tanya Regi memandang Lalafeil.

"Bisa."

"Baiklah kalau be-

Sebelum menjelaskan rencananya, sebuah pedang besar hampir mengenai Regi jika saja Lemyth tidak mencegahnya dengan kedua ekor rubahnya, ekor untuk menahan serangan dari Rim. Regi berterima kasih dan menjauh untuk berjaga jaraknya.

Emperor Crown: The Cursed ChildTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang