29~REYHANA

3.4K 151 10
                                    

"Secuek apapun aku, aku akan selalu mencintaimu dengan caraku."

🍡🍡🍡🍡🍡

Nandan berdecak sebal. Ia mondar mandir, sesekali mengecek ponselnya. Berharap ada notif dari Hana.

"Kemana sih itu bocah?" gumam Nandan. "Bikin gue khawatir aja."

Nandan mencoba menelepon Hana untuk kesekian kalinya. Berharap gadis itu mengangkatnya dan mengatakan bahwa dirinya baik baik saja.

"Astaghfirullah, nyebut ni gue."

"Arghhh"

Nandan memutuskan untuk menelepon Reyhan.

'Halo?'

"Bilang ke gue, Hana sama lo kan?"

'Apaan? Gue gak sama Hana.'

"Rey, gue serius. Jangan bercanda dulu"

'Emang lo pernah denger gue bercanda?'

"Hana belom pulang, kampret. Gue khawatir."

Reyhan diam. Ia tak membalas ucapan Nandan.

"Woi, gue lagi khawatir, lo masih aja dingin. Cepetan cari dia."

'Iya, gue cari. Lo di rumah aja. Kalo emang belom ketemu, besok kita cari bareng bareng. Ajak Vino, Gilang, Papah gue dan Bang Reno.'

Reyhan mematikan teleponnya sepihak. Nandan menghela nafas jengah.

"Lo dimana, Hana?"

Nandan memijit pelipisnya. Ia sangat lelah hari ini. Mungkin bukan hari ini saja, hampir setiap hari dirinya dibuat lelah karena selalu dikejar dengan tugas yang menumpuk.

🍡🍡🍡🍡🍡

Gadis dengan kedua tangan yang terikat ke belakang kursi dengan sebuah kain yang menutup mulutnya, baru saja membuka kedua matanya. Ia menatap ruangan dengan rasa sakit di bagian punggung, pergelangan tangan, serta kaki. Cahaya ruangan ini remang remang, berantakan dan sangat berdebu. Gadis ini ingin bersuara, tapi kain itu menutup mulutnya dengan kencang.

"HMPHH"

Hana mencoba untuk menggerakkan tangannya. Berharap agar kain itu terlepas. Tapi nihil, kain itu tetap mengikat pergelangan tangan Hana dengan kuat.

"HMPHH HMPPH"

Akhirnya Hana berusaha untuk menggerakkan mulutnya. Berusaha agar kain itu terlepas. Tapi lagi lagi, usaha dia nihil. Kain itu tetap menutup mulutnya dengan kencang.

Hana takut. Sangat takut. Nafasnya mulai tak beraturan. Keringat mulai bercucuran serta air matanya yang akan turun.

'Tolong Hana'

'Siapapun tolong Hana'

'Reyhan, abang'

'Tuhan, Tolong Hana'

Hana hanya bisa bergumam dalam hati. Mengucapkan berbagai macam doa agar ada orang yang mau menolongnya

TAP TAP TAP

Terdengar langkah kaki seseorang. Pintu ruangan terbuka. Menampakan seorang lelaki yang tengah menatapnya remeh.

REYHANA [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang