27~REYHANA

3.5K 155 3
                                    

Di mobil, Hana terus merengek agar Reyhan menyetujui permintaannya. Hana ingin sekali pergi ke mall. Ia sudah lama tidak pergi ke gramedia. Terakhir dua minggu yang lalu.

"Hana cuman minta temenin, kok. Hana gak minta bayarin novel yang mau Hana beli."

"Nggak"

Jujur. Reyhan khawatir dengan kondisi Hana. Mengingat kejadian di sekolah tadi, Reyhan takut terjadi sesuatu yang tidak diinginkan nantinya.

"Hana baik baik aja, Reyhan. Please, mau ya? Ya ya ya?"

"Nggak."

"Ish, sebel. Jadi pacar gak pernah ngertiin. Dimana mana tuh kalo ceweknya minta apa apa diturutin, bukan dicuekin plus dijutekin gini." Hana mengerucutkan bibirnya. Dirinya berceloteh dengan semangat. Seakan akan kejadian di kelas tadi tidak ada pengaruhnya terhadap tubuh Hana.

"Berisik"

"Reyhan tuh, tembok berjalan. Sama pacar aja jutek. Manis dikit, kek."

"Nanti lo baper"

"Nggak lah. Hana gak akan baper"

"Yakin?"

"Ya... Yakin... Yakin... Hana yakin"

"Kok gugup gitu?" Reyhan mendekatkan wajahnya ke Hana. Ia menatap Hana dengan wajah tenangnya.

"Ma... Mau ngapain?" tanya Hana gugup.

"Boleh gue cium?"

"Ap... Apanya?"

"Lo maunya apa?"

Reyhan semakin mendekatkan wajahnya. Sehingga tidak ada jarak di antara mereka. Hidung mereka saling bersentuhan. Reyhan bisa mendengar degup jantung Hana yang berdetak cepat.

Hana sangat gugup. Ia memejamkan matanya rapat rapat. Entah pikiran buruk apa yang terlintas di otaknya.

"Bibir lo bagus," ucap Reyhan. Reyhan menyentuh bibir pink Hana, menatapnya dengan lekat.

"Reyhan. Hana gugup"

Reyhan menahan dirinya untuk tidak tertawa. Ia menjauhkan tubuhnya. Menatap Hana yang masih menutup matanya rapat rapat.

"Buka mata lo"

Perlahan Hana membuka matanya. Ia melihat Reyhan yang tersenyum ke arahnya. Tunggu tunggu. Reyhan tersenyum? Lalu? Apa yang tadi Reyhan lakukan terhadapnya?

"Kok gak jadi dicium?" tanya Hana polos.

"Gue gak akan merusak harga diri lo. Gue gak senafsu itu." Reyhan mengacak rambut Hana gemas.

"Jaga sebelum nikah. Karena yang berhak merasakannya hanya suami lo"

"Kan Reyhan nanti jadi suami Hana"

"Tapi belom sah, Hana. Kita baru pacaran"

"Yaudah kalo gitu nikahin Hana"

Reyhan mencubit pipi Hana dengan kencang, "Jadi orang jangan terlalu polos dan bego."

🍡🍡🍡🍡🍡

"Reyhan langsung pulang?"

"Iya"

"Gak mau mampir dulu?"

"Nggak"

"Kalo udah sampe langsung chat Hana"

"Iya"

"Reyhan gak selingkuh, kan?"

"Nggak"

REYHANA [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang