20~REYHANA

3.7K 164 6
                                    

Pria dengan wajahnya yang datar kini tengah menyusuri rak buku yang berisi buku buku pelajaran. Pria ini tampak fokus mencari buku yang diincarnya. Sesekali ia mengerutkan alisnya kala melihat buku yang asing baginya.

"Aksara warna?" gumam Reyhan. Ini rak khusus buku pelajaran, apa aksara warna termasuk kategori buku pelajaran?

Reyhan tidak mengambil pusing. Ia kembali menyusuri rak tersebut.

"Nah." Reyhan tersenyum tipis, ia mendapatkan buku paket kimia yang pastinya akan dibahas untung olimpiade bulan depan.

Reyhan mendudukkan dirinya di bangku paling pojok dekat jendela. Ia mulai membuka lembaran demi lembaran dengan tenang.

"Ish, tinggi banget, sih."

Reyhan menghentikan aksi membacanya. Matanya beralih ke sumber suara yang sempat ia dengar.

Reyhan melihat gadis dengan postur tubuh pendeknya tengah kesusahan mengambil buku yang terletak di rak yang paling tinggi.

Pria itu beranjak mendekati gadis tersebut. Tak butuh waktu lama, Reyhan mengambil buku tersebut.

"Ini?" tanya Reyhan seraya mengangkat buku.

Gadis itu menoleh. "Reyhan?"

Reyhan menghela berat. Lagi lagi, ia harus bertemu dengan Hana.

"Terimakasih, Reyhan." Hana tersenyum lebar.

"Lo baca buku?" tanya Reyhan.

"Hana baca novel," ralat Hana.

"Lo nyusahin. Minum susu, gih."

Hana mengerucutkan bibirnya. "Reyhan gak boleh sombong. Nanti Hana balap sampe setinggi tiang listrik."

Reyhan tersenyum remeh. "emang bisa?"

"Bisa. Hana makan galah yang banyak aja, pasti Hana tinggi."

"Nanti kalau Hana tinggi, Reyhan gak boleh kaget."

"Tapi, Hana gak mau lebih tinggi dari Reyhan."

"Kenapa?"

"Karena Hana mau meluk dan bersandar di dada Reyhan." Hana langsung memeluk tubuh kekar Reyhan. Ia tersenyum puas. Setidaknya, Hana masih ada kesempatan untuk memeluk pria itu.

"Lepas."

"Gak boleh."

"Hana."

Hana tak memperdulikan ucapan Reyhan. Gadis itu tetap memeluk Reyhan dengan erat.

Reyhan menghela nafas gusar. Mengapa ia merasa nyaman dengan pelukan Hana?

"Hana. Lepas," ucap Reyhan dengan tegas.

"Iya iya." Hana melepaskan pelukannya seraya mengerucutkan bibirnya. Membuat siapa saja yang melihatnya pasti ingin melumat bibir pink Hana.

"Lo gak punya malu?"

"Kenapa? Hana cuman meluk Reyhan."

"Lo bukan pacar gue."

"Kalo gitu, tembak Hana sekarang."

Reyhan membisu. Hanya menatap Hana tajam.

"Hana gak butuh hal romantis kayak di drama korea. Hana cuman ingin Reyhan menyatakan cinta ke Hana."

"Lo gila."

🍡🍡🍡🍡🍡


"

Kak Nandan."

Nandan menoleh, "Ada apa?"

Cika. Gadis yang merupakan teman dekat Hana kini mulai menyukai seorang Nandan. Entahlah. Cika merasa akhir akhir ini jantungnya berdetak lebih cepat jika bertemu dengan Nandan.

REYHANA [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang