02| Mac Harmon

40 17 22
                                    

“Apa kalian gila? Memangnya kita ada di mana?”

Sialnya, aku tidak mendengar balasan apa pun. Entah mereka pergi atau apa? Tapi menurutku, mereka terdiam karena ucapanku tadi. Sebenarnya aku tidak bermaksud bilang 'gila'. Hanya keceplosan. Mungkin kebiasaan buruk wanita itu—Bibi Anna menular padaku.

“Hey, apa kalian masih di situ?”

Satu detik.

Dua detik.

Tiga detik.

Lagi-lagi tidak mendapat respons. Aku menyesali keadaan ini. Barangkali mereka membohongiku. Kejadian sebenarnya ialah, aku masih ada di rumah. Dan tiga wanita itu melarikan diri setelah puas menipuku. Mana mungkin aku bisa berpindah tempat tanpa bergerak.

“Nak, kau masih belum mengerti?”

“Mengerti untuk apa?”

Tunggu, itu tadi siapa? Mrs. Ivory. Dugaanku semakin diperjelas ketika suara yang sama kembali terdengar, “Kau harus berperilaku sopan.”

Baik, aku mengerti sekarang. Mrs. Ivory menyinggung perkataanku sebelumnya. Selanjutnya aku harus apa? Oh iya, “Maafkan aku, Mrs. Ivory.”

“Baik, jangan ulangi lagi.”

“Okei, apa kelas sopan santun sudah selesai?!” Mrs. Ivy dengan suara nyaring membuat kepalaku ingin pecah.

Aku menutup telinga kiri. Apa tadi, kelas sopan santun? Ya, aku memang pantas mendapatkannya. Bukan berarti aku kurang memperoleh pelajaran sopan santun di rumah. Jujur, aku sering mendapatkannya dari wanita itu. Contohnya seperti ini, ‘Mac Harmon, kurang hajar sekali kau. Berani-raninya kau memanggil bibimu ini gila. Dasar anak sialan’. Dari itu aku belajar, kalau memanggil seseorang dengan sebutan gila perbuatan yang salah. Namun, aku tidak peduli.

“Apa ini masih di rumah?”

“Tidak, Nak. Kita ada di Dunia Tak Berguna. Kami menyebutnya, Inutilia.”

“Mrs. Ivana, Inutilia itu apa? Kenapa kita bisa sampai ke sini dalam waktu singkat?”

“Seperti namanya, Dunia Tak Beguna. Inutilia adalah dunia di mana segala sesuatu yang tidak berguna berasal."

“Kenapa itu bisa? Sangat tidak masuk akal.”

Jeda beberapa detik, lalu Mrs. Ivana kembali bersuara, “Seperti kata Mrs. Ivy. Kau akan mengerti dengan sendirinya. Tapi, untuk penjelasan singkat saja. Inutilia itu seperti otaknya bumi. Inutilia sebagai pengatur kehidupan di bumi, dan menjadikan manusia sebagai perantara agar terciptanya sesuatu yang tidak berguna itu."

“Jangan dibuat pusing, Nak. Kau mau jalan-jalan?” Mrs. Ivy menengahi.

“Sebentar, tapi bagaimana kita bisa sampai ke tempat ini dalam waktu singkat?”

Mrs. Ivana kembali menjelaskan, “Itu karena Mrs. Ivory bisa mengendalikan jarak. Lebih spesefiknya, kita sampai ke sini dengan kecepatan yang lebih cepat dari cahaya. Lain lagi dengan Mrs. Ivy, dia tidak bisa mengendalikan jarak. Tapi dia bisa berubah bentuk sesuka hatinya.”

Aku terkagum. Walau kenyataanya aku tidak bisa melihat bukti secara langsung. Namun, mendengar penjelasan Mrs. Ivana yang terkesan menyakinkan. Itu sudah cukup. Sebelum itu aku masih punya satu pertanyaan. Bagaimana dengan kekuatan Mrs. Ivana? Bukan satu sih tapi ada banyak. Seperti, siapa mereka, dan kenapa dunia ini bisa ada? Baiknya aku mendengar perkataan Mrs. Ivy. 'Jangan dibuat pusing, nanti kau mengerti dengan sendirinya'.

Tanganku tertarik ke depan. Seseorang tanpa izin sudah memboyongku berlari. “Kita mau ke mana?”

“Seperti kataku, jalan-jalan.”

Saving Mosquito [TELAH TERBIT]Where stories live. Discover now