2.3 - WINONA

110 5 0
                                    

Amplop di tanganku membuatku senang sekaligus sedih. Hari ini dibagikan surat edaran yang berisi pemberitahuan bahwa minggu depan akan dilaksanakan camping. Karena kami murid kelas sepuluh, kami harus menjalani masa orientasi dan puncaknya ditutup melalui camp. Di satu sisi aku senang karena bisa menghabiskan waktu bersama teman-temanku, tapi di sisi lain aku sedih harus meninggalkan Edward. Yah, meskipun hanya untuk dua malam sih..

"Surat yang dibagikan ke kalian harus ditandatangani oleh orangtua atau wali, dan dikumpulkan lagi paling lambat besok lusa." Ujar bu Inge, wali kelas kami.

"Baik bu." Jawab seisi kelas.

"Kau kenapa?" Tanya Sian yang menyadari perubahan raut wajahku.

Aku menggeleng.

"Kau tidak tertarik ikut ya? Tapi ini kan sifatnya wajib?"

"Tertarik kok. Tapi kalau aku pergi, kasihan kakakku sendirian di rumah."

Sian mengangguk-angguk. "Kalian tidak terpisahkan ya."

Aku hanya meringis.

"Tapi jujur, waktu pertama kali bertemu kak Edward, aku tidak menyangka dia setampan itu! Tinggi lagi!"

"Wah jangan sampai dia mendengar perkataanmu barusan, bisa-bisa dia besar kepala."

"Tapi aku serius!"

"Kau berlebihan, jelas-jelas Hiro lebih tampan!" Aku menoleh ke belakang, ke arah bangku Hiro dan memperhatikan wajahnya yang sedang serius berpikir. Ya ampun, disuruh menatapnya semalaman pun aku pasti betah. Wajahnya benar-benar seperti malaikat.

"Ya itu kan karena kau sudah terbiasa melihat kak Edward selama bertahun-tahun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ya itu kan karena kau sudah terbiasa melihat kak Edward selama bertahun-tahun. Hiro juga tampan sih.. baru satu minggu kita masuk sekolah, dia sudah punya fans club." Balas Sian.

"Oh ya?"

"Iya, kau tidak tahu? Anak-anak perempuan di kelas lain kalau melewati kelas kita pasti celingukan mencari Hiro. Terus kalau Hiro jalan di lorong ya, sudah pasti mereka mengikuti Hiro sambil cekikikan sendiri. Kabarnya ada yang sampai membuat grup chat di Whatsapp, semacam grup perkumpulan fans Hiro."

Aku dan Sian sama-sama bergidik ngeri. Tapi memang sih, Hiro menjadi sangat populer akhir-akhir ini. Bagaimana tidak? Sudah tampan, pintar, sopan, ketua kelas, kaya raya pula. Wali kelasku sendiri juga sepertinya sudah menjadikannya anak emas.

Tiba-tiba bu Inge mengetuk-ngetukkan spidol ke papan tulis karena suasana kelas menjadi ricuh dan beliau belum selesai memberi pengumuman. "Oh iya anak-anak, satu lagi. Saya mau kalian membentuk kelompok untuk camp minggu depan. Satu kelompok terdiri dari lima orang. Total akan ada empat kelompok yang nanti akan diberi tugas masing-masing."

Under the Same SkyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang