4.4 - EDWARD

25 2 0
                                    

"Aarrghh kepalaku seperti mau pecahh." Aku memegang keningku, rasanya pusing sekali. Tidak lagi-lagi aku minum sebanyak kemarin. Mereka semua mengerjaiku lantaran aku jarang minum alcohol, untung saja Regine mengantarku pulang kemarin. Kalau tidak, mungkin aku tidak bisa pulang ke rumah.

Aku menengok ke arah Winona yang tampak sedang bersiap-siap ke sekolah. Aku melirik jam di ponselku, biasanya jam segini gadis itu sudah berangkat. Apa dia kesiangan?

"Winona," panggilku. Winona menoleh. Tiba-tiba aku teringat kejadian kemarin malam. Saking mabuknya, aku merasa perasaanku terhadap Winona kemarin meluap-luap. Aku menyayanginya sebagai seorang adik, tapi rasanya aku juga mengharapkan lebih. Perasaan ngawur itu timbul karena aku sedang mabuk. Apakah karena aku begitu menyayanginya?

"Semalam.." aku ragu-ragu untuk melanjutkan. "Ah, lupakan. Kau sudah mau berangkat ya? Sana cepat, nanti kau terlambat."

"Aku berangkat dulu." Winona berpamitan. Aku hanya melambaikan tangan padanya.

Sepeninggal Winona, ponselku berdering

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sepeninggal Winona, ponselku berdering. Sambil masih memijit-mijit keningku, aku mengangkatnya.

"Halo? Kau sudah bangun?" Terdengar suara Danny.

"Ah, ya."

"Bagaimana keadaanmu?"

"Kau baru khawatir padaku sekarang?"

Danny tertawa. "Yah, kemarin aku ada urusan penting, jadi tidak bisa mengantarmu pulang. Untung saja ada Regine."

"Teman macam apa kau ini."

"Eits, mulai hari ini aku bukan temanmu."

"Apa maksudnya?"

"Mulai hari ini aku adalah managermu."

"Ha?"

"Sebaiknya kau bergegas kemari, akan kujelaskan nanti."

Mendengar itu, aku menyudahi percakapan kami di telepon dan lekas mandi. Manager katanya? Biasanya seorang trainee masih belum dapat manager.. apa aku lolos? Apa aku sudah bisa debut? Aku bergegas pergi menemui Danny.

"Kurasa lalat bisa masuk ke dalam mulutmu dan kau tidak akan sadar." Danny menyadarkanku dari rasa terkejut, aku tertegun sampai menganga mendengarkan penjelasannya secara langsung.

Intinya sejak teaser aparel Regine rilis, banyak tawaran iklan dan endorse yang masuk untukku. Karena banyaknya tawaran bagus, perusahaan memutuskan untuk menerima tawaran tersebut dan menjadikan Danny sebagai managerku karena dia yang membawaku kemari. Tentu saja masa trainingku masih akan berlanjut, tapi sekarang aku bisa sambil menghasilkan uang. Aku bersyukur sekali karena ternyata banyak orang yang menyukaiku. Kudengar koleksi aparel Regine kali ini juga viral meskipun belum resmi rilis. Aku ikut senang bisa membantu.

"Nah sekarang, kita akan membuatkanmu akun sosial media yang bisa kaupakai untuk promosi. Kau juga bisa menggunakannya untuk keperluan pribadi, jadi pakailah dengan bijak. Kami akan memantau konten yang kau unggah." Danny menjelaskan.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Mar 01 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Under the Same SkyWhere stories live. Discover now