Kedua bibir mereka hampir saja bersentuhan, namun Changmin lebih dulu tersadar dan mundur kebelakang. Menyisakan Kyuhyun terpaku dalam keterkejutannya sendiri.

"Ka-kalau begitu aku akan keluar dan membuat makan malam." Ucap Kyuhyun sedikit terbata-bata karena gugup dan malu. Ia pun segera meninggalkan kamar Changmin.

Sedangkan Changmin memandang kepergian Kyuhyun dengan sedikit gemas.

.

.

.

#Beberapa jam kemudian.

"Kau mau kemana?" tanya Kyuhyun melihat Changmin berjalan menuju pintu keluar dengan berpakaian rapi.

"Aku akan bertemu dengan Ji Hyo ahjumma." Jawab Changmin sambil memakai sepatu.

"Apa perlu kutemani?" tanya Kyuhyun sedikit khawatir.

"Tidak perlu. Aku akan baik-baik saja." Ucap Changmin menatap Kyuhyun lembut sambil tersenyum kecil.

"Arraseo. Hati-hati di jalan. jika terjadi sesuatu kau bisa menelponku kapan pun." Ucap Kyuhyun percaya pada Changmin walau ia masih merasa tidak tenang. Ia harus percaya pada Changmin, ia harus menghargai keinginan Changmin juga.

"Aku pergi." Pamit Changmin benar-benar pergi.

"Semoga Surga menjagamu." Do'a Kyuhyun mengantar kepergian Changmin.

.

.

.

#Di cafe

"Changmin-ah?" ucap Ji Hyo bangun dari tempat duduknya dan memanggil Changmin saat melihatnya baru saja tiba.

Changmin yang mendengar dan melihat Ji Hyo meanggilnya langsung berjalan menuju meja Ji Hyo.

"Maaf sudah membuat ahjumma menunggu." Ucap Changmin sopan.

"Ania. Aku sungguh senang karena kau mengajakku bertemu. Duduklah, duduk." Ucap Ji Hyo sedikit gugup di depan Changmin.

"Nne. Ghamsamnida." Ucap Changmin menyamankan dirinya di kursi.

"Aku sungguh minta maaf atas kejadian tempo hari yang membuat keributan." Ucap Ji Hyo basa basi.

"Gwenchana yo ahjumma. Sebenarnya alasanku menghubungi ahjumma adalah untuk mendengar semua yang terjadi di masa lalu. Aku ingin tahu apa yang terjadi pada kedua orang tuaku. Aku ingin tahu kebenaran yang sejujurnya." Tegas Changmin langsung pada maksud tujuan kedatangannya.

"Hah." Hela Ji Hyo sudah tahu dari awal alasan Changmin menghubunginya. "Ini akan jadi cerita yang panjang Changmin-ah. Aku akan menceritakan yang sebenarnya dari sudut pandang Jaejoong-ibumu, karena aku telah lama mengenalnya." Lanjut Ji Hyo.

"Nne, aku percaya pada ahjumma." Ucap Changmin

"Semuanya berawal dari Yunho-ayahmu yang selingkuh, awalnya orang tuamu akan bercerai tapi saat tahu Jaejoong hamil, mereka bedua memutuskan untuk memulainya kembali dari awal dan melupakan masa lalu Yunho. Namun, setelah kau lahir pun Yunho tidak berubah, dan pada akhirnya mereka bercerai. Jaejoong kembali ke Chungnam kota asalnya tanpa uang sepeser pun, ia berusaha keras merawatmu sambil bekerja. Sedangkan ayahmu telah menikah lagi dengan Ahra. Hingga pada suatu hari Yunho datang dan mengambilmu dari Jaejoong. Banyak hal yang terjadi hingga Jaejoong sempat kehilangan kendali dan berusaha merebutmu dengan cara ingin membunuh Ahra. Pada akhirnya kalian pindah ke luar negri dan Jaejoong tidak pernah bertemu denganmu lagi. Setelah beberapa tahun saat ia tahu kalian kembali ke Korea ia mengirimkan surat untuk Yunho dan meminta untuk bertemu dengan kalian sekali saja. Namun itu tidak pernah terwujud hingga kematiannya. Yunho, Ahra dan dirimu pernah 1 kali mengunjungi makamnya. Setelah itu kalian tidak pernah kembali." Cerita Ji Hyo panjang lebar, jujur ia tidak kuasa mengingat masa-masa sulit dan menyedihkan itu lagi.

Changmin yang serius mendengarkan cerita Ji Hyo merasa hatinya sesak tidak menyangka kesulitan yang telah di lalui ibunya begitu besar. Ayahnya benar-benar seorang bajingan yang menjijikkan. Ia merasa kesal sekaligus sedih.

"Lalu? Apa ahjumma tau soal apa yang terjadi kepada ayahku. Kenapa ia bisa jadi seperti ini dan alasan wanita itu menyembunyikan ayahku?" tanya Changmin menahan emosinya dan berusaha mendapatkan cerita secara lengkap.

"Aku tidak tahu apa yang terjadi pada Yunho. Aku juga terkejut saat pertama kali tahu keadaannya yang seperti itu." jawab Ji Hyo juga tidak tahu apa yang terjadi pada Yunho.

"Terimakasih ahjumma." Ucap Changmin berusaha tersenyum walau hatinya benar-benar terluka mendengar masa lalu ibunya.

"Changmin-ah, Jaejoong benar-benar menyayangimu sepenuh hatinya...hikss....ia benar-benar menyayangimu....hikss...maafkan aku tidak bisa menjaganya.....hiksss......maafkan aku tidak bisa membantunya melihatmu.....hikksss....maafkan aku." Ucap Ji Hyo sambil menangis menatap Changmin. Ia merasa bersalah tidak bisa membantu Jaejoong di masa lalu.

"Ania Ahjumma. Aku sungguh berterimakasih karena telah menjaga ibuku semasa hidupnya. Terimakasih. Ahjumma tidak perlu khawatir padaku karena aku tumbuh dengan baik. Aku akan menyelesaikan apa yang tidak tersampaikan di masa lalu." Ucap Changmin tulus bersyukur pada semua kebaikan Ji Hyo selama ini untuk ibunya.

"Hikkk...hikkk....nnee...gomapda...hikss..." tangis JI Hyo tersenyum melihat ketulusan Changmin.

TBC (To Be Continued)

Don't Forget To Follow Hime ya dan Jangan Lupa

Vote Comment and Share This Story If U Enjoy It

.

.

Thank U

.

.
See ya next Chap :)

*Nb: Gimana nih chapter ini? Iya, ini pengantar buat chapter depan, maaf kalau agak boring nne....

*Spoiler:  Chapter depan bakal ada drama antara Changmin dan Ahra

Semoga Hime bisa mentamatkan edisi 'Changmin' ini di 3 chapter depan nne

Hime juga berencana akan ada 1 atau 2 Chapter series 'Yunho' yang emang khusus membahas Yunho. Tolong ditunggu nnee..... hehehe : )

I'm Not The Only OneDonde viven las historias. Descúbrelo ahora