Anyyeong Readernim. Terimakasih atas kunjungan teman-teman di fanfic Hime ini.
Mari Dukung Karya Hime melalui :
Vote, Comment and Share This Story If U Enjoy it
.
.
Happy reading
.
.
"Im-imo..." refleks Minho tidak mengerti apa yang dibicarakan oleh Ji Hyo.
"Kau bajingan sialan!!" Marah Ji Hyo langsung berlari menghambur ke depan Yunho yang duduk diam di kursi roda.
Ji Hyo memandang tepat kedalam mata Yunho, entah kenapa ia merasa kecewa. Ia ingin mengamuk dan memarahi Yunho. Tapi, mata Yunho tampak kosong, seolah tidak ada lagi jiwa di dalamnya.
Ji Hyo langsung berdiri dan bergeleng tak tahu harus berbuat apa.
"Imo? Ada apa ini? Kau mengenal Yunho ahjussi?" tanya Minho yang tak tahu apa-apa.
"Minho-ah, Imoo pamit pulang dahulu. Permisi." Pamit Ji Hyo langsung bergegas meninggalkan Minho yang masih memandangnya.
"Tu-tunggu Imoo." Panggil Minho tak mampu mengejar Ji Hyo yang sudah pergi meninggalkan rumah.
'Sebenarnya apa yang sedang terjadi?' batin Minho memandang Yunho yang hanya diam tak memberikan respon apapun.
Saat memandang kebawah tak sengaja Minho melihat figura foto yang tadai mungkin sempat dibawa Ji Hyo. Ada foto seorang namja yang sedang menggendong bayi gembul dipelukannya.
"Ahjussi, sebenarnya siapa orang yang ada di foto ini?" monolog Minho memandang Yunho sambil menggenggam erat figura di tangannya.
.
.
.
Ji Hyo berjalan tergesa-gesa berusaha menjauhi rumah milik Yunho. Nafasnya memburu menahan amarah juga rasa kesal. Setelah sampai di tepi jalan raya ia menghembuskan nafasnya pelan, mencoba menenangkan dirinya kembali. Tiba-tiba kilas balik masa lalu kembali menghampirinya.
"Ji Hyo noona, jika Yunho datang mencariku jangan memarahinya atau membencinya. Aku telah memaafkannya. Yunho tetaplah pria yang kucintai." Ucap Jaejoong lemah dalam kondisinya yang terbaring di atas kasur rumah sakit.
"Nne. Aku mengerti, jadi jangan banyak bicara dan beristirahtlah." Ucap Ji Hyo pelan merapikann selimut Jaejoong dan memandangnya hingga tertidur lelap dan tidak akan perrnah bangun kembali. Itulah saat-saat terakhir bagi Jaejoong dalam hidupnya.
Tak berselang beberapa bulan Yunho datang membawa istrinya dan Changmin ke Chungnam, dan berziarah ke makam Jaejoong.
Diam-diam Ji Hyo melihat Yunho menangis hebat di depan makam Jaejoong, begitu juga istri Yunho dan Changmin yang menangis keras.
Ia ingin memaki Yunho dan menghajarnya, tapi ia sudah berjanji pada Jaejoong. Ia tidak mampu melanggarnya.
Sekarang apalagi? Melihatnya kembali membuatnya teringat dengan semua penderitaan Jaejoong.
*Ting nada sebuah pesan masuk ke ponsel Ji Hyo.
"Imo, sepertinya kita harus bertemu dan berbicara. Aku akan menunggu Imo di K cafe pukul 12." Pesan dari Minho.
.
.
.
"Changmin-ah." Panggil Kyuhyun bersemangat sambil melambaikan tangannya pada Changmin.
"Ahh, kau memang sahabat yang bisa diandalkan. Mari masuk dan ganti seragammu dulu. Kau akan menjaga kasir dan aku akan mengantar makanan." Jelas Kyuhyun sambil menarik Changmin menuju ruang ganti.
.
"Mianhae karena mengganggumu. Aku tidak bisa meminta orang lain lagi selain dirimu. Kakakku yang biasanya menjaga cafe harus pergi ke Jeju secara mendadak." Maaf Kyuhyun bertingkah imut
"Lagipula aku juga bosan dirumah." Ucap Changmin dengan wajah datar yang sibuk menghtung uang di meja kasir.
"Lihatlah, kedua tamu itu tampak tidak baik. Beberapa kali si ahjumma tampak berteriak dan marah-marah." Celetuk Kyuhyun memandang kearah kedua pelanggan di cafe nya.
"Geure."
"Omo, jangan-jangan mereka berpac-..."
"Berhenti mengurusi urusan orang lain. Bersihkan saja meja disana jika kau ada waktu senggang." Omel Changmin sebelum Kyuhyun berucap ngawur.
Kyuhyun pun menurut dan pergi membersihkan meja disamping pelanggan yang baru saja ia gosipkan. Saat akan mengangkat beberapa gelas, ia dibuat terkejut dengan teriakan kedua pelanggan di meja sampingnya.
"Hentikan. Jika kau ingin membahas ini lagi Imoo lebih baik pergi."
"Ji Hyo imooo." Panggil Minho yang terburu-buru ikut mengejar sang imo keluar dari cafe.
Kyuhyun yang bingung pun tampak memandang sekeliling dan tak sengaja ia menemukan sebuah foto di bawah meja.
"Changmin-ah." Ucap Kyuhyun dengan mulut bergetar, ia memandang Changmin yang mulai berjalan mendekat kearahnya.
Mata Changmin ikut melotot melihat foto yang ada di tangan Kyuhyun. Tanpa babibu lagi Changmin langsung berlari keluar mengejar kedua pelanggan yang baru saja pergi.
Diantara keramaian pejalan kaki di jalanan kota, Changmin berusaha mencari kedua sosok orang yang mungkin bisa memberitahunya sesuatu yang tidak ia ketahui.
Hingga ia menemukan salah seorang yang ia cari.
"Chogiyo" panggil Changmin dan ahra bersamaan pada sosok di depan mereka. Merasa terpanggil, perlahan sosok itu pun berbalik.
To be Continued
Don't Forget To Vote Comment and Share This Story If U Enjoy It
Mianhae nne chapter ini cukup singkat :( Semoga masih bisa diterima.
See ya next Chap :)
YOU ARE READING
I'm Not The Only One
FanfictionCerita ini terinspirasi dari lagu sam smith yang berjudul I'm not the only one. Sumary : Jaejoong yang mengetahui suaminya telah selingkuh di belakangnya. Yunho yang memilih selingkuh dengan wanita lain. Telah mencapai babak baru dari flashback
