Anyyeong.....Cieee....Hime gercep banget ya update kelanjutan ceritanya.......
Harapan Hime semoga cerita ini bisa segera tamat dan Hime bisa bikin sequel ceritanya versi lain.....hehe......
Tapi tenang aja cerita ini masih ada beberapa chapter yg lumayan panjang kedepannya......
.
.
.
Happy Reading
.
.
Jaejoong pulang kerumah dengan perasaan hampa.
Perasaan nya berkecamuk dalam kebimbangan. Wanita yang bernama Go Ahra, ia sangat cantik, baik dan ramah.
Ia adalah wanita yang pantas untuk Yunho. Pantas saja Yunho menyukainya.
Jaejoong merasa dirinya telah kalah telak. Apa ia sekarang sudah rela melepas Yunho? Tidak. Hati kecilnya menolaknya. Tapi, ia tidak bisa selamanya seperti ini. Cepat atau lambat ia harus menerimanya.
Tiba tiba handphone nya berbunyi.....Ting... Sebuah pesan singkat masuk.
Dari: Yunho
Pesan: Besok lusa datanglah ke Pengadilan. Aku sudah melengkapi semua berkasnya. Kau hanya perlu datang dan semua akan berakhir.
Deg.... Baru saja dipikirkan malah sudah mendapat pesan dari Yunho.
'Apa yang harus aku lakukan?' Apa aku kabur saja?' batin Jaejoong memandang Changmin yang tengah tertidur lelap di sampingnya.
#di rumah Ahra
Jadi sekarang Yunho dan Ahra udah mulai tinggal bersama.
"Oppa, kau tahu tadi aku bertemu dengan seorang ibu yang membawa anaknya. Aku merasa kasihan saat melihatnya. Ia terlihat memiliki banyak pikiran, terlebih lagi ia tadi sempat mendapat perlakuan buruk dari orang asing. Pasti sangat berat untuknya." Cerita Ahra panjang lebar.
"Heum." Balas Yunho seadanya mengabaikan cerita Ahra.
"Oppa? Kau tidak akan meninggalkan dan mencampakkan ku kan?" Tanya Ahra tiba-tiba tanpa hujan atau angin.
"Ahra ya. Dengarkan aku. Aku tidak akan meninggalkanmu karena kaulah kebahagiaanku." Yakin Yunho memandang Ahra dan mengusap pipinya dengan lembut.
"Saranghae." Ucap Ahra penuh haru. Ia merasa sebagai wanita yang paling beruntung di dunia ini.
Semoga Karma itu nyata dan berlaku pada setiap insan
Berbanding terbalik dengan kebahagiaan dan kemesraan Yunho dan Ahra. Jaejoong tengah merana saat ini. Tidak sadarkah kebahagiaan yang telah kalian rasakan adalah kebahagiaan yang merenggut masa depan dan harapan orang lain.
Apakah ini salah Yunho?
Apakah ini salah Jaejoong?
Atau apakah ini salah Ahra?
Siapa yang tau penderitaan orang lain tanpa merasakan penderitaan yang sama.
.
.
.
.
#Hari H Perceraian Jaejoong dan Yunho
Dari tadi pagi Jaejoong sudah bergerak gelisah mondar mandir di dalam rumah.
'Apakah aku kabur saja atau aku datang saja dan menolak putusan hakim nanti.' pikir Jaejoong sambil menggigit-gigit kuku jari tangannya.
.
.
.
Dan disinilah Jaejoong sudah berada di depan kantor pengadilan untuk mengurus perceraiannya yang akan dimulai 2 jam lagi. Sebelum berangkat ia telah menitipkan Changmin pada pengasuh.
Ia tak kunjung masuk. Hanya diam berdiri diluar memandang sekeliling.
'Masih belum terlambat Jae. Kau bisa kabur membawa Changmin dan membuat Yunho tidak bisa menikahi wanita lain karena kalian belum bercerai.' monolog Jaejoong pada dirinya sendiri.
'Benar aku akan pergi dan membuat perceraian ini tidak pernah terjadi.' Yakin Jaejoong melangkahkan kakinya pergi dari kantor pengadilan.
.
.
.
1 jam berjalan ia akhirnya berhenti di daerah padat pertokoan. Keadaan cukup ramai karena sudah memasuki jam makan siang.
Matanya memandang keramaian sekeliling yang terlihat keabauan dan dingin. Ia dikeramaian tapi kenapa ia merasa kosong dan sepi.
Hingga..... Tidak salah lagi. Ia melihat Yunho dan Ahra bergandengan tangan mesra sambil berbagi senyuman hangat.
Deg....jantungnya serasa akan berhenti berdetak. Kakinya tetiba terasa sangat berat dan tubuhnya mulai melemas. Hingga setitik air mata turun membahasi pipinya yang tirus.
"Semudah itukah kau bahagia diatas penderitaanku, Yun." Lirih Jaejoong memandangi pasangan tersebut.
.
.
.
Bodohnya aku berharap untuk bisa bersama Yunho lagi
Bodohnya aku berharap Yunho akan memintaku bersamanya lagi.
Bodohnya aku hingga semudah ini dicampakkan.
Bodohnya aku yang dengan suka rela menuruti keinginan nya tanpa memikirkan diriku sendiri.
Dan bodohnya aku kembali ke Pengadilan ini untuk bercerai.
.
.
.
" Dengan ini Jung Yunho dan Kim Jaejoong telah resmi bercerai."
Tok Tok Tok
Yunho tampak bahagia dan lega setelah mendengar putusan hakim. Akhirnya ia bisa menikahi Ahra.
Sedangkan Jaejoong memilih diam dan keluar dari ruangan tanpa bersuara. Ia lelah, ia sudah tidak bisa berpikir lagi. Ia hanya ingin segera pulang dan memeluk Changmin-buah hatinya.
"Jae? Aku memanggilmu dari tadi dan kau tidak menjawabku." Cegat Yunho berdiri di hadapan Jaejoong.
"........." Jaejoobg diam memandang lantai. Tidak kuasa menatap mata musang milik Yunho lagi.
"Berbahagialah, Jae. Kau pasti akan mendapatkan pria yang lebih baik. Dan jangan pernah menghubungiku lagi, Jae. Ahra tidak tahu apapun tentang dirimu dan Changmin." Ucap Yunho menjelaskan kondisinya lalu memberi pelukan terakhir kalinya untuk Jaejoong-mantan istrinya.
Jaejoong yang mendapat pelukan dari Yunho hanya bisa diam dan membiarkan airmatanya yang sudah tidak terbendung membasahi bahu Yunho.
"Aku bahkan tidak tahu apakah aku masih hidup esok hari , Yun. Kaulah hidupku. Dan sekarang kita sudah berpisah....hikss....aku....hikss..." Ucap Jaejoong dalam isak tangisnya.
Tangan Yunho mengusap pelan punggung Jaejoong menenangkannya. Jujur saja Yunho merasa ada perasaan yang tidak biasa ia rasakan. Ia merasa sedih dan sesak melihat tangis Jaejoong.
TBC
Don't Forget to Vote, Comment and Share this story if u enjoy it
See ya next Chap !!!!!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Not The Only One
Fiksi PenggemarCerita ini terinspirasi dari lagu sam smith yang berjudul I'm not the only one. Sumary : Jaejoong yang mengetahui suaminya telah selingkuh di belakangnya. Yunho yang memilih selingkuh dengan wanita lain. Telah mencapai babak baru dari flashback
