Bagian 41

28.3K 1.8K 159
                                    

Dan waktu berbulan-bulan telah berlalu, keadaan hubungan Bima dan Aca masih manis seperti biasanya. Bahkan semakin menempel saja, dan sekolah kini di sibukan dengan persiapan pelepasan murid kelas 3 yang baru saja telah merayakan kelulusan. Tak terasa? Ya memang, bahkan Aca saja tak menyangka ia lulus dengan nilai tinggi dan memuaskan. Sedang Bima, lelaki itu akan menjadi anak kelas 2 nantinya.

Dan Bagus juga akan lulus dari sekolahnya, dan sampai detik inipun lelaki itu masih mencoba mendekati Aca meski gadis itu selalu menghindarinya dengan berbagai macam alasan dan jagan lupakan Bima maupun Rafa yang seolah membatasi jarak Bagus degan Aca. juga Silfi yang belum menyerah untuk mendekati Bagus dan membawa Bagus kembali kedalam pelukannya.

"Kelas kita mau nampilin apa nih?" teriak salah satu siswi pada teman sekelasnya yang kini tengah berunding, dimana kelas 1 dan 2 wajib menampilkan sesuatu di acara perpisahan nanti.

Dan ngomong-ngomong, ini adalah kelas Bima di mana lelaki tengah menatap jengah anak kelas yang berisik minta ampun, bahkan banyak sekali yang member saran tak masuk akal di sana. Gila sekali, masa ada yang member usulan satu kelas akan berjoget ubur-ubur ala tiktok nanti. Demi tuhan mereka bukan teman Bima.

"Iya itu saja, kita pake baju pink kan unyu."

"Pang ping.. pang ping.. orange aja biar ngejreng."

"Pala lu gundul, ijo aja kan mencintai alam. Adeeem."

"Iiih.. merah aja gagah."

"Udah pake kain kafan aja kalian, ribet amat!"

Oke, satu kelas tiba-tiba mejadi hening. Semua mata langsung tertuju pada seseorang yang memberikan saran terakhir, yang berbicara amat datar dan acuh itu.

"Apa?" tanyanya galak pada seisi kelas.

"Ahaaa.. gimana kalau Bima aja tampil, gimana?"

Ya, yang member usulan untuk memakai kain kafan itu adalah Bima. Dan lelaki itu kini tengah melotot horror pada teman sekelasnya.

"Kok gue?"

"Nih ya, dari pada nampilin hal yang gak penting macem tiktok begitu. Mendingan kita tampilin Bima aja, Bima kan jago silat." Usul si ketua kelas yang demi apapun tiba-tiba menjadi orang paling menyebalkan di kelas itu, menurut Bima.

"Gak!"

"Ah iya, gitu aja. Lo tampil pencak silat aja, yang pake iringan music itu kan. Nah ajib banget tuh."

"Unch.. pasti mantan gue ganteng banget." Pekik salah satu gadis di kelas itu yang membuat semua mata kini tertuju padanya.

"Lah,emang lo pernah pacaran sama Bima?"

"Nggak."

"Terus?"

"Mantan majikan gue maksudnya."

Dan tawa satu kelaspun terdengar, membuat suasana semakin ramai. Dan tak terkecuali Bima yang bahkan kini tengah memukul-mukul meja di depannya.

"Jadi gimana Bim?"

"Yaudah lah."

"Sip, gue mau laporan ke OSIS ya."

"Sip."

Dan ya, sepertinya Bima harus mulai persiapan.

*****

"Ca, nyari sewa baju kebaya kuy."

Aca yang tengah memainkan ponselnya mendongakkan pandangannya dan menatap Billa yang tengah menatapnya dengan wajah kusut.

"Gue udah ada."

Betrayal of Love [LENGKAP☑️]On viuen les histories. Descobreix ara