Bagian 5

40.2K 2.6K 225
                                    

⚠️Publikasi ulang banyak typo

"Lo yakin sama si Silfi, Gus?" Tanya Sega salah satu teman Bagus.

Bagus yang di tanya hanya diam, entahlah. Rasanya Bagus nyaman-nyaman saja dengan Silfi, gadis yang cukup dewasa untuk memahami setiap situasi dan kindisi yang Bagus hadapi. Sangat berbeda dengan Aca yang selalu mau menangendiri.

"Jangan sampe lo jadi bego cuman gara-gara masalah ini, hubungan lo sama Aca udah lama Gus. Aneh kalo semudah itu lo berpaling dari Aca." Timpal Kemal yang tak melepaskan tatapannya dari ponsel.

"Maksud lo Silfi main semar meseman?" Tanya Reon yang mendapat tatapan aneh dari Sega.

"Bule bego lo mah, ya bukan gitu maksud si Kemal. Aneh aja si Bagus bisa berpaling semudah itu sama si Silfi dari si Aca secara hubungan mereka udah lama banget dan gak sedikit kenangan yang mereka laluin." Jelas Sega pada Reon yang diangguk-angguki oleh Kemal.

"Ya mudah aja sih menurut gue, kalo gak cinta lagi mau gimana?" Jawab Reon acuh, jangan salah. Begini-begini Reon seorang playboy cap ikan kakap yang sudah tobat karna berpacaran dengan pacar orang yang sudah hamil lalu meminta pertanggung jawaban pada Reon, ya Reon tolak lah. Orang makan nangkanya masa Reon dapet getahnya.

"Alesan masuk akal tapi duluar nalar!" Ketus Kemal.

Kemal berbeda lagi dengan Reon, jika Reon tiga hari sekali ganti pacar. Kalo Kemal setia sama pasangannya karna satu juga gak bakalan abis katanya.

"Nalar lah, kan logis!" Bela Reon.

"Heh bule dungu, segampang-gampangnya orang mudah jatuh cinta kalo udah keiket lama sama satu orang gue jamin bakalan susah lepasnya. Karna kita udah terbiasa, emang elu pacaran sama yang ini chat sama yang ini, jalan sama yang ini, lo bobo juga beda lagi cewenya ya bagai mana mau keiket. Beda sama Bagus yang apa-apa sama Aca." ucap Kemal panjang lebar samapi+sampai ia lupa bernafas.

"Ributin si Bagus sama si Aca? Lah yanh diributinya malah melongo kayak kambing dongo." sindir Sega karna sedari tadi Bagus hanya terdiam.

Bukan apa-apa, ia hanya sedang meresapi dan memikirkan apa yang Kemal katakan. Sulit lepas setelah terikat karna kebiasaan? Jujur Bagus memang sudah terbiasa dengan Aca, Chat Aca, suara, pelukan, manja, rengekan, dan apapun pada diri Aca meski selalu membuatnya kesal karna tingkah kekanakannya. Tapi entahlah apa yang membuat Bagus malah lebih memilih Silfi, Bagus fikir Silfi memang gadis dewasa yang cocok dengannya berbeda dengan Aca yang lebih cocok menjadi adiknya.

"Udah Gus, jalanin aja lah. Toh kayaknya si Aca juga benci sama lo sekalipun lo ngajak balikan, bayangin deh sesakit apa pas lo jujur ke dia. Lo pacaran sama sahabatnya di belakangnya selama enam bulan. Kalo gue jadi si Aca, gue kubur lo idup-idup dulu baru biarin kalian menikmati masa romantis kalian sekalipun di kuburan." sarkas Reon.

Bagus masih belum angkat bicara, ia masih diam dan ya bahkan ia tak memikirkan perasaan Aca saar itu. Tapi mau bagai mana lagi, cinta tak bisa di paksakan dan hati tak mudah diarahkan. Kini saatnya Bagus berjalan bebas dengan Silfi tanpa harus menutupi semuanya.

...°°•°°...

"Aca Cabeeee!" teriak Billa saat melihat Aca baru saja keluar dari mobil sport hitam.

"Hay jable ku!" pekik Aca yanh kemudian saling berpelukan dengan sahabatnya itu.

Billa melirik kearah belakang Aca, berdiri lelaki tampan yang sedang menyisir rambutnya asal sambil bercermin di kaca mobil.

"Lo kok bisa-"

"Panjang ceritanya, ntar gue ceritain dikelas aja oke." potong Aca dan mendapat anggukan dari Billa.

Betrayal of Love [LENGKAP☑️]Where stories live. Discover now