Epilog

425 11 1
                                    

Aku ragu, apakah langkah awal ini akan membawaku pada kebahagiaan.

Namun suatu waktu, semakin lama aku menikmati waktu dengan mu,

Aku rasa, aku tak butuh pemikiran seperti itu,

Karena aku tau, lama atau tidaknya waktu yang akan kita habiskan, telah membuatku bahagia lebih dahulu.

Kita memulai, tanpa tau akhir
Kita berharap, tanpa tau akibat

Kita, menginginkan kebahagiaan pada akhir dari kisah, namun siapa yang dapat menjamin bahwa kebahagiaan akan terus ada di akhir kisah?

Mulai dengan kebahagian, dengan begitu, tak ada penyesalan.

***

Setiap hari seakan merasakan kebahagiaan hanya karena seseorang. Sadar tidak sadar, saat sedang menjalani suatu hubungan, hari seakan lebih terang dari biasanya yang mana menandakan perasaanmu lebih damai dan tenang dari pada biasanya.

Suasana cafe terlihat lebih ramai semenjak kedatangan Sarah dan Bagas yang bersamaan. Berkat kesalahpahaman waktu itu, Sarah dan Bagas menjadi lebih dekat satu sama lain.

Reno, Bagas, Gilang dan Arta memilih beradu game online, sedangkan Afra, Andin, Sarah dan Rania memilih untuk bercerita banyak hal.

"Lo ngapain bunuh gue anjir." Kesal Bagas dan meletakkan ponselnya diatas meja.

"Yo! Gue menang." Girang Gilang dan mengangkat kedua tangannya keatas untuk merayakan. "Baru sekali menang juga lo." Sindir Arta dan kembali memilih pemain untuk bermain ulang.

Belum sempat menekan tombol start, tangan Afra sudah lebih dahulu menggenggam tangan Arta membuat Afra langsung menoleh dengan heran.

"Kamu mau main lagi?" Arta langsung mengangguk. "Nanti dulu, mereka aja gak main lagi." Lanjut Afra membuat Arta melihat ketiga temannya yang sudah meletakkan ponsel diatas meja.

"Ya udah iya-iya." Pasrah Arta membuat Afra tersenyum puas.

Saat Afra hendak melepaskan genggaman, Arta langsung mengeratkan agar tidak dilepas. "Malu Arta,"

"Gak papa, lagian mereka juga gak peduli." Tepat saat itu, Bagas menangkap keduanya yang tengah bermesraan.

"Yee, ni dua sibuk pacaran mulu." Sindirnya, membuat Afra langsung melepaskan genggaman Arta.

"Gak pacaran tuh." Bantah Afra segera seraya menyeruput minumannya.

Mendengarkan ucapan Afra, Arta merubah posisinya menjadi duduk tegak dan menatap Afra dengan sinis.

"Kenapa? Bener kan?."

Arta menghela nafasnya, "ya, walaupun aku gak pernah ajak kamu pacaran, tapi kamu harusnya sadar dong ra." Kecewa Arta.

"Lo selama ini gak pernah tembak Afra ta?" Kaget Gilang.

Arta benar-benar sudah terlihat kecewa dan kembali mengambil ponselnya untuk mengalihkan keadaan.

Afra tersenyum memperhatikan Arta hingga tidak bisa menahan tangannya untuk mengacak gemas rambut Arta.

"Becanda Arta," Tuturnya namun Arta masih memasang wajah kesal.

"Lagian lo juga apa susah ya ajak si Afra pacaran si ta," Heran Bagas pada sikap Arta yang terlihat seolah menggantungkan hubungan keduanya.

"Untung si Afra baik, kalo gue jadi dia mah udah cari cowok lain." Sarah mengucapkan membuat Arta langsung merasa tidak nyaman.

Its Over ? (TAMAT)Onde histórias criam vida. Descubra agora