Pagi hari tiba
Kriing kriingg...Tasya yang mendengar alarm berbunyi dengan cepat bangun dan mengucek ngucek matanya untuk menstabilkan penglihatannya
Ketika dia ingin turun dari tempat tidur dia tidak melihat sosok calvin yang biasanya masih tidur
Tak mau memikirkan yang tidak tidak tasya langsung menuju kekamar mandi
Setelah selesai mandi dan bersiap dengan pakaian kini saatnya dia turun kebawah untuk sarapan
Ketika dimeja makan dia melihat sosok yang tidak dilihatnya dari tadi pagi
Ternyata udah bangun duluan dari pada gue, pantesan tadi dikamar nggak ada - batin tasya
"Tumben bangun cepat?". Tanya tasya sambil mengoleskan selai dirotinya
"Lagi pengen aja". Jawab calvin cuek
"Vin apa kamu marah ya?". Tanya tasya memberanikan diri
Namun yang diingin kan tasya berbanding terbalik dengan keadaan. Calvin tak menghiraukan perkataannya tadi
"Vin". Panggil tasya lagi
"Kalau mau berangkat bareng buruan makan rotinya kalau nggak gue tinggalin". Ucap calvin jauh dari maksud yang diinginkan tasya
Setelah selesai sarapan mereka berangkat kesekolah
Apa gue tanya ulang lagi aja ya, siapa tahu tadi dia gak kedengeran - batin tasya
"Mm vin kamu marah?". Tanya tasya berusaha lagi
"Vin jawab dong". Kata tasya yang tak mendapat balasan dari sang empu
Tiba tiba calvin memberhentikan mobilnya
"Kalau gue jawab iya atau nggak nya kenapa?". Tanya calvin sedikit tegas
"Ya gue mau tahu alasannya calvin. Plis jangan diemin gue kaya gini". Kata tasya menatap manik mata calvin
"Lo mau tahu alasannya?". Tanya calvin
"Iya, apa alasannya?". Tanya tasya balik
"Gue marah dan gue diem gini karena lo juga, karena perkataan lo yang kemarin yang bagi gue gak masuk akal sama sekali diotaknya manusia". Perjelas calvin
"Lo tau itu perkataan yang mana?". Tanya calvin memastikan dan tasya pun menggelengkan kepalanya
"Perkataan yang lo bilang kalau lo gak mau punya anak". Ucap calvin mengingatkannya
"Bukannya gue bener ya soal itu. Kita masih sekolah dan belum juga tamat ditambah gue belum siap". Balas tasya
"Gue gak permasalahin itu nya. Masalah nya itu dengan ucapan lo yang salah. Lo terlalu keterlaluan dengan mengucapkan kata itu. Lo selalu ceplas ceplos dalam berkata tanpa memikirkan akibat nya. Omongan itu doa, kalau suatu saat nanti omongan lo itu terkabul gimana? Semua orang pasti pengen punya anak sya. Apa lagi yang udah nikah tujuan utama selanjutnya pasti pengenin itu dan hidup bahagia". Ucap calvin
"Oke gue ngerti gue paham apa yang lo maksud. Gue emang terlalu barbar dalam berkata". Balas tasya
"Tapi maafin gue ya, gue janji gak akan ngomong kaya gitu lagi". Sambung tasya
YOU ARE READING
TASYA & CALVIN
Teen Fiction"loh...elo? Calvin??. Elo kan---".tiba tiba perkataan tasya terputus "Lo..lo tasya kan??". Potong calvin dengan cepat ~~~~~ Sebuah cerita tentang kehidupan yang terikat dengan perjodohan Di jodohkan? Nikah muda? Secepa...