|26| Niat Terselubung

109K 10.5K 1K
                                    

Sudah kewalahan tapi masih tetap ingin berjuang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sudah kewalahan tapi masih tetap ingin berjuang.
Aneh, memang. Sudah tau berjuang sendiri itu menyakitkan masih saja pura-pura sok kuat dan di lanjutkan.

Sepulang sekolah Zidan memilih untuk menemui sang Bunda untuk menanyakan kabar sang istri. Awalnya ia tak mau memberi tahu, tapi karena ia tak tahu dimana keberadaan istrinya itu, ia pun pergi menemui bundanya.

"Asalamualaikum," salam Zidan sembari memasuki rumahnya dulu.

"Walaikumsallam," balas Ranti yang tak lain adalah bunda dari Zidan.

Tatapan bundanya begitu tajam menatap ke arahnya. Pandangan yang tak bersahabat membuat ia ragu-ragu untuk menanyakan keberadaan Lembayung.

"Bun, tau keberadaan gadis cupu itu?" tanya Zidan santai.

Ranti yang seakan mengerti maksud dan tujuan anaknya datang kemari pun hanya bisa menatapnya tajam. Baginya seorang laki-laki itu pemegang tanggung jawab keluarga, tapi anaknya itu tak bisa menjadi kepala rumah tangga yang baik.

"Suaminya siapa? Kok tanya bunda?" tanya Bunda Ranti dengan nada sinis. "Suami itu harus tau kegiatan istri sendiri. Lah kamu, boro-boro memperhatikan, ngobrol dengannya saja tidak pernah. Apa perlu bunda beri tahu kelakuan kamu pada papa?" tanya Ranti memberikan ancaman.

Zidan membulatkan matanya. Memberi tahu papa? Sama saja ini bunuh diri. Padahal masalah seperti itu sudah ia tutupi rapat-rapat, tapi kedatangan bundanya yang mendadak membuat kelakuannya terbongkar. Tujuan utamanya menikahi gadis cupu itu adalah karena harta sang papa bukan karena cinta.

"Bun, jangan, dong. Lagian kenapa, sih. Semua orang pada bela dia? Rio juga sekarang bela dia," tutur Zidan membuat Bunda Ranti bertanya.

"Rio?" tanya Ranti merasa kenal akan nama tersebut.

"Sahabat Zidan. Selalu dia bela, sih, cupu itu. Padahal gak ada apa-apanya dibandingkan pacar Zidan," ucap Zidan membandingkan Rachel dan Lembayung di depan bundanya secara terang-terangan.

"Dari paras dan style memang kalah, tapi hati dan sikap yang ia miliki membuat bunda yakin dia jodoh kamu. Bunda rasa kamu harus lebih menjaga Lembayung agar tak dekat-dekat dengan Rio. Laki-laki pasti mempunyai tujuan lain ketika selalu membela dan bersama wanita," jelas Bunda Ranti kemudian pergi dari hadapan anaknya itu.

Zidan pun memikirkan perkataan bundanya dengan amat matang. Benar, jika Rio memang mempunyai tujuan lain mendekati Lembayung. Zidan pun mengacak rambutnya frustasi memikirkan perkataan bundanya itu.

***

Lembayung sudah melaksanakan dua kali pemotretan. Sesi pertama ia lakukan dengan style anak remaja, kedua dengan style yang sedikit kuno. Sesi ketiga pun sebentar lagi akan di jalankan.

Marriage QueitlyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang