|8| Mandiri

110K 11.2K 1.3K
                                    

Kalo bisa hidup tanpa menyusahkan orang lain kenapa tidak? Berusaha sendiri itu akan lebih mendapatkan pelajaran berharga dari pada merepotkan orang lain tentunya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kalo bisa hidup tanpa menyusahkan orang lain kenapa tidak? Berusaha sendiri itu akan lebih mendapatkan pelajaran berharga dari pada merepotkan orang lain tentunya.

Suara adzan subuh sudah menggema dipenjuru kota. Hawa dingin khas pagi hari menyapu kulit putihnya. Sepertinya malam akan berganti fajar yang begitu menyejukkan. Lembayung tersentak sejenak ketika suara adzan begitu menggema di telinga. Ia terjaga sejenak untuk mengumpulkan nyawanya. Pandangannya terarah pada lelaki yang sudah menjadi imam nya saat ini. Lelaki itu tampak tertidur pulas ketika ada selimut yang menutupi hampir ke seluruh tubuhnya. Berbeda dengan dirinya yang hanya tidur menggunakan baju tidur. Tidurnya pun tak seenak pria itu.

Setelah di rasa cukup untuk membuat tubuhnya terbangun, ia berjalan menuju pintu keluar dari kamarnya. Pelan-pelan ia membuka pintu itu agar tak membuat tidur Zidan merasa terganggu. Saat menatap ke bawah ternyata belum ada satupun keluarga dari Zidan yang terbangun saat adzan subuh berkumandang. Kaki jenjangnya membawa ia menuju kamar mandi untuk melaksanakan wudhu. Kebetulan rumah Zidan terdapat mushola kecil di dekat kamar pembantu. Lembayung pun shalat dengan khusyuk seperti biasanya. Walaupun ia model terkenal, tak sama sekalipun ia lupa dengan Tuhan yang memberikan dirinya sumber rezeki dan menjadi model terkenal.

"Non, sudah bangun. Pagi sekali," ucap bik Darti yang kebetulan akan melaksanakan shalat subuh.

Sembari membersihkan peralatan shalat ia pun tersenyum pada Bik Darti. "Iya. Bik. Bunda biasanya bangun jam berapa?" tanya Lembayung.

"Ibu, sebentar lagi juga bangun, non," ucap bik Darti.

Lembayung pun hanya mengangguk. Setelah itu ia pergi menuju dapur untuk memasak. Jangan pernah bilang kalo model seperti dirinya tak bisa apa-apa. Mungkin model terkenal di luaran sana menggantungkan kehidupannya pada asistennya, tapi ia sudah biasa melakukan pekerjaan rumah sendiri walaupun masih ada pembantu rumah tangga.

"Eh, menantu bunda udah bangun. Bunda aja sampai kalah," tutur Bunda Rani membuat Lembayung terkekeh.

"Bunda mau dimasakin apa?" tanya Lembayung menawarkan menu pada mertuanya itu.

Bunda Rani pun menatap tak percaya pada Lembayung. Ternyata ia tak salah memilih seorang wanita untuk mendampingi anaknya. Sudah cantik, baik, sopan, ternyata jago masak juga. Ia bersyukur pada Tuhan yang maha esa telah memberikan dirinya menantu yang begitu bisa dipercaya.

"Bunda. Mau lembayung masakin apa?" tanya Lembayung lagi saat tak mendapatkan jawaban.

"Lembayung tidur lagi, aja. Ada bik Darti yang masak," balas Bunda Rani.

Lembayung pun menatapnya heran. Jika dirinya bisa membantunya, kenapa harus pembantu yang mengerjakan semuanya? Ia juga bukan gadis manja yang tidak bisa apa-apa.

Marriage QueitlyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang