|11| Pesona Lembayung

129K 12.2K 2K
                                    

Apapun yang terjadi, teruslah melangkah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Apapun yang terjadi, teruslah melangkah. Semuanya akan baik-baik saja.

Gedung sekolah elite menyapu indera penglihatan miliknya. Bangunan bewarna putih yang dipadukan dengan warna biru menjadi pertanda, bahwa ia telah tiba di  tempat tujuan, yaitu sekolah. Pagar besi yang terbuka lebar pertanda bahwa jam pelajaran belum di mulai. Kaki jenjangnya kemudian memasuki area sekolah yang dikatakan elite.  Karena hanya kalangan yang berada, yang bisa sekolah di SMA Persada Traktan. Sekolah itu mengadakan jalur beasiswa untuk murid yang tidak mampu, dan Lembayung mendapatkan beasiswa itu. Kedua orang tua Lembayung adalah penanaman saham terbesar di sekolah tersebut, tapi anaknya masuk dengan beasiswa sungguh luar biasa bukan?

Parkiran motor sekolah jelas ia lewati. Langkahnya seakan terhenti, ketika matanya tak sengaja menangkap sosok pria, yang tak lain adalah suami sahnya.
Dari kaca mata yang ia pasang, memperlihatkan dengan jelas, bahwa Zidan menoleh sebentar, sebelum melanjutkan bermesraan dengan Rachel pacarnya itu. Lembayung hanya bisa mengangkat bahu, pertanda tak peduli dengan semua itu.

SMA PELITA JAYA adalah salah satu SMA yang bisa dibilang elite. Kenapa? Di lihat dari banyaknya fasilitas holkay yang ada di sekolah ini. Mulai dari gedung tinggi yang menjulang dengan empat lantai, parkiran motor dan mobil untuk guru dan siswa yang terpisah. Kantin, halaman, dan segala fasilitas penunjang lainnya selalu ada untuk para siswa.

"Halo, sayang!" sapa Dewi sembari berhamburan ke Lembayung saat sahabatnya itu muncul dari pintu.

"Halo, beb," ucap Lembayung membalas pelukan hangat milik Dewi.

Keduanya pun kemudian jalan menuju bangku mereka di paling depan. Lembayung pun menaruh tasnya dan membuka ponselnya untuk mengecek barang endorsmen.

"Pengikut lo, makin banyak aja," ucap Dewi yang kebetulan ikut mengintip aktivitas Lembayung.

"Alhamdulillah," balas Lembayung sembari mengecek.

Pengikut Instagram kian hari kian bertambah saja. Melihat itu ada rasa bahagia karena jika bukan karena pengikut dirinya yang banyak, mungkin tak ada barang yang mau di promosikan olehnya. Dengan begini, ia bisa mempunyai tabungan sendiri tanpa meminta uang pada Zidan.

"Dua hari ini lo kemana, sih?" tanya Dewi sembari menatap Lembayung.

Lembayung pun mematikan ponselnya dan menaruhnya ke atas meja karena para murid sudah mulai berdatangan.

"Ada pemotretan mendadak," alibinya.

"Serius? Tapi gue cek Instagram lo, gak ada, tuh, lo post barang, gitu," sahut Dewi membuat Lembayung terdiam membeku.

Marriage QueitlyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang