FAMILY TIME

761 15 0
                                    

Sepulang sekolah aku langsung berganti baju dan bersiap untuk bersantai dihalaman belakang rumah, karena udara saat ini sangat mendukungku untuk menenangkan pikiran.

Angin di sore ini benar-benar sejuk, kubuang semua kenangan buruk melalui angin yang menerpaku. Sudah lama juga aku tidak menikmati angin di sore hari, beberapa hari lalu selalu saja hujan jadi aku selalu membuang-buang waktuku untuk menikmati udara segar yang ada dihalaman belakang rumahku ini. Sangat disayangkan.

Dorrrr

Bukan Kak Alfan lagi namanya jika dia tidak menggangguku. Kak Alfan ini sepertinya menginginkan aku mati sekarang kali ya, hobinya ngagetin aja, untungnya aku gak punya riwayat sakit jantung.

"brisik amat sih lo kak, gak seneng banget lihat adeknya tenang sedikit gitu".

"tenang? Emangnya lo mati apa pake acara tenang-tenang".

"serah lo deh kak, capek gue ngomong sama lo".

"hehe, lagian lo tumben amat ke belakang rumah".

"yang ada itu gue yang nanya lo gitu, ngapain lo kebelakang rumah?, kalau gue kan udah sering kesini, tapi kalau lagi gak turun hujan aja sih".

"hehh untung lo adek gue ya. terserah gue lah mau kedepan halaman kek mau ke halaman belakang rumah kek, lagian lebih duluan gue yang kenal rumah ini dari pada lo".

"emang kakak lahir, rumah ini udah segede gini?".

"ya belum sih, hehe" kuputar bola mataku malas, sedangkan Kak Alfan hanya menggaruk tengkuknya tak gatal sambil tersenyum gigi.

"gimana tadi disekolah, masih marahan ya sama Erlangga?".

"ishh kepo lo kak lama-lama".

"ya biarin aja, emangnya gak boleh kalau gue kepo".

"ya enggaklah masa masalah begituan harus cerita terus, nanti gue takutnya gak bisa mandiri aja kalau lo bantuin gue terus".

"ya harus dong, gini aja deh gue tebak aja. Lo pasti masih diem-dieman kan sama Erlangga, hayoo ngaku?".

"kok lo bisa tau kak?".

"ya tau lah, gini-gini gue juga pernah berantem sama Ayu".

"siapa Ayu?".

"emhh..ituu..temen kantor gue" jawaban Kak Alfan yang gugup itu membuatku semakin penasaran dengan nama perempuan yang Kak Alfan sebut tadi.

"bohonggg, Kak Alfan udah punya pacar ya?".

"yahh ketahuan deh gue, tapi lo jangan bilang sama Papa dan Mama ya".

"emangnya kenapa kalau mereka tau?".

"Cikaaa adek gue yang palingg maniiiss, gue bilangin ya. Kalau lo laporin Ayu ke Papa sama Mama pasti nanti mereka minta Ayu dateng kerumah ini, dan gue belum siap".

"owhh jadi gituuu, emhh uang tutup mulutnya mana?" ucapku dengan senyum yang kubuat semanis mungkin didepan Kak Alfan.

"mata duitan juga lo lama-lama".

"mau kasih gak, kalau gak mau ya terpaksa gue laporin kalau lo udah pacaran sama yang namanya Ayu-Ayu itu" ancamku dengan tangan yang kusilangkan di dada.

"iya-iya bawel amat sih lo".

"emang" ucapku sambil kujulurkan lidahku.

🍡🍢🍡

Pukul 20.00 WIB semua berkumpul di belakang rumah, menghabiskan malam minggu bersama dengan BBQnan. Akhirnya kesempatan malam ini datang juga, sudah lama kami berempat tidak berkumpul seperti ini. Terkadang Papa harus keluar kota karena pekerjaannya di kantor, terkadang Kak Alfan yang lembur. Dulu saat Papa dan Kak Alfan tidak sibuk dan bisa BBQ nan tapi giliran aku yang gak bisa ikutan gara-gara sakit demam.

CINTA ANAK SMAWhere stories live. Discover now