Tiga Puluh Empat

92 13 2
                                    

Happy Reading!

"Bahasa! Katakan siapa kita dengan keras!" Pukul setengah delapan kurang sepuluh menit sebelum acara, Isha memandu anak-anak Bahasa untuk briefing.

Di dalam Gor yang isinya hanya anak-anak Bahasa. Mereka melingkar dan mengulurkan tangan mereka ke depan. "Bahasa. Bahasa. Bahasa. Love your language. Yes!" teriak mereka dengan lantang penuh semangat. Ya, meski hari ini langit terlihat mendung dan kemungkinan akan hujan, mereka harus semangat memeriahkan acara.

"Semangat, guys! Semoga acaranya berhasil!" ucap Vizco setelah sorakan-sorakan itu mereda.

Pintu Gor Panorama dibuka, semua panitia dan non panitia berpencar. Saat itu pula, satu per satu siswa Panorama mulai memasuki Gor, begitu juga dengan para guru. Acara hari ini akan sampai sore, seperti tahun sebelumnya yang sampai pukul setengah empat atau kalau acara berjalan molor mungkin sampai pukul empat sore.

Terdengar alunan playlist lagu Untitled 2014 dari G-Dragon yang tersambung. Kondisi Gor sudah mulai riuh, mungkin hanya beberapa murid yang belum memasuki Gor. Ini pun para alumni belum datang, mungkin nanti akan semakin penuh dan sesak. Iya, anak Bahasa menyediakan tiket untuk para alumni yang ingin menonton, tetapi tiketnya terbatas.

Sebentar lagi Isha dan Daniela akan memandu jalannya acara. Kedua remaja itu masih siap-siap dibelakang panggung. Acara kali ini diawali dengan sambutan dari Isha selaku ketua dalam acara ini, dilanjut sambutan dari Kepala Sekolah, Pembina OSIS dan Wali Kelas. Selanjutnya, akan ada pembacaan ayat suci Al-Quran yang nantinya akan dibacakan oleh Elyas dari kelas 12 IPA 6. Lalu ada penampilan dari beberapa ekstra kulikuler mulai tari tradisional, karawitan, paduan suara, dan band sekolah. Dari anak-anak Bahasa sendiri akan ada pidato lima bahasa (Indonesia, Jawa, Inggris, Jepang dan Korea), dance cover, paduan suara dari beberapa anak Bahasa yang nanti akan menyanyi dengan Bahasa Jepang, serta membaca puisi. Dan yang terakhir akan ada penampilan dari band lokal.

Dibelakang sudah ada stan makanan yang berjejer rapi, mulai dari makanan dan minuman. Alhasil tak perlu khawatir jika merasa lapar dan haus. Sebab, pintu Gor dan gerbang akan dikunci. Nah, jika ingin eksis, sudah disiapkan pula area photo both dengan beragam properti. Ada juga area untuk membatik yang telah disiapkan oleh Pak Bambang dibantu dengan OSIS. Kalau bosan, kita bisa belajar membatik di belakang. Pak Bambang menyiapkan dua kain panjang di sana beserta alat-alatnya seperti canting, kompor, wajan, dan malam.

"Eh ini anak-anak udah masuk semua belum? Lo udah cek tiap kelas, kantin sama kamar mandi kan?" tanya Vizco pada Satriya dan Krisna.

"Aman, di kelas udah kosong sih. Tadi ada yang masih di kantin udah gue suruh cepat ke sini," balas Satriya. "Nah, tuh ... gerombolan." Pemuda itu menoleh ke arah pintu Gor.

"Terus yang jaga gerbang Riyan sama siapa? Kalau sendiri suruh anak cewek kelas kita yang nganggur buat nemenin. Kasian dia."

"Aduh, lo kan tahu. Anak cewek kelas kita pada jaga stan sama photo both. Terus nanti ada yang tampil cover dance, nyanyi, puisi sama pidato, kan? Jangan anak kelas kita, yang pada jaga stan nanti juga beberapa part time bakal tampil."

Melihat temannya yang menjelaskan pabjang lebar, Krisna menyahut, "Santai, Co. Nanti gue cari anak kelas sepuluh sama sebel-" ucapan pemuda itu terhenti ketika mendengar suara Isha dan Daniela di depan sana.

"Good morning, ladies and gentlemen. Welcome to the language month!"

"Thank you so much for being here. Let-"

Oke. Itu artinya Bulan Bahasa akan dimulai.

"Ya udah. Sana lo berdua stan by di pintu Gor."

☼☼☼

Kombinasi | New VersionOù les histoires vivent. Découvrez maintenant