Chap. 11

14 1 2
                                    


Tiba tiba aku merasa tanganku ditarik paksa. Saat ku lihat ternyata Raffi.

"Lepas fii. Sakit" ucapku yang merasa sakit di bagian pergelangan tangan.

"maaf Sa. Aku ngg bermaksud. Aku cuma mau bilang kamu keren" ucapnya melepas tanganku dan sedikit memuji ku

"Udahkan?" tanya nya acuh dengan mengangkat sebelah alisnya. "Yaudah makasih pujiannya" lanjutku dan langsung beranjak ke ruang PASKIB

Sesampainya di ruang PASKIB aku langsung berganti pakaian dan mencuci muka agar lebih kelihatan segar.

Dilanjut dengan makan makan dan ngobrol kesana kemari. Sedikit curhat dan menanggapi curhat. Kami memang diberi tenggang waktu untuk masuk ke kelas setelah pengibaran.

Maka dari itu kita tidak menyia nyiakan kesempatan yang diberikan. Sampai bel istirahat dibunyikan. Kami semua kembali ke kelas dan siap untuk belajar.

Aku keluar tanpa atribut pengibaran secuilpun. Sama seperti murid lain menggunakan rok putih, baju putih, dan kerudung putih serta dasi dan ikat pinggang.

Aku merasa aku tak punya hak untuk terlalu menyombongkan diri dengan memakai atribut pengibaran saat tak bertugas.

Ku menelusuri lorong yang ramai oleh murid murid yang sedang makan atau sekedar mengobrol. Tapi langkah kaki ku terhenti oleh sebuah suara yang memanggilku.

'Khalisa' membuatku menengok dan mencari sumber suara tersebut. Ternyata Nisa, dia menghampiriku dengan sedikit berlari.

"haii nis, gimana kemaren?" tanyaku saat langkah Nisa sejajar denganku. Nisa yang ditanya seperti itu merasa tenaganya kembali full.

"Yampun saa, Danu romantis banget. Masa yaa dia jemput gue pake mobilnya segala bukain pintu lagi" ucapnya menggebu gebu dengan bibir yang selalu tersenyum mengingat kejadian semalam.

"Terus ya sa. Lu tau dia udah nyiapin bunga sama boneka di bangku yang bakal gua dudukin. Yampun dia so sweet banget saaa" lanjutnya dengan pipi meronanya aku yang mendengar itu hanya tertawa, sudah lama Nisa tak salah tingkah seperti itu.

"terus terus?" tanyaku juga dengan sedikit kepo.

"Doi bawa gue ke resto, Sa. Resto keluarga besarnya. Trus ya Sa kata pelayan disitu,  gue cewe satu satunya yang dibawa sama dia kesitu. Melting banget gaa sii gue" lanjutnya cerita dengan nyamannya aku pun hanya diam dengan senyuman yang tak pernah padam karena ikut senang mendengar kabar itu.

Sampai akhirnya suara handphone Nisa berbunyi. Menunjukan nomer seseorang yang sedang menghubunginya Mine❤. Lalu aku teringat dengan postingan Raffi kemarin. Aku hanya diam dan mencoba melupakan apa yang sedangku fikirkan. Lain hal dengan Nisa yang sudah memencet tombol hijau dan berbicara dengan seseorang di sana.

"Haloo"

........

"Aku udah makan ko, kamu?"

.........

"Makan dulu sana, nanti kelaperan lagi pas pelajaran. Aku gamau kamu cabut pelajaran lagi loh"

..........

"Jangan iya iya aja"

........

"Yaudah, sana keburu masuk",

.........

"Bye sayang❤"

KHALISAWhere stories live. Discover now