Chap. 4

25 3 0
                                    


"Nis, cape bat ya" ucapku
"Iya, padahal cuma semenit rasanya kek sejam" timpalnya
"Yah nis, duit gue di tas"
"Pake ini dulu aja, santai"

Percakapan singkat antara aku dan Nisa. Aku memang terkadang pelupa, dan Nisa lah yang selalu jadi penolongku. Nisa cukup hafal dengan segala tingkahku terutama tentang pelupa itu.

Aku dan Nisa memang sejak kelas 1SMP selalu bersama, Nisa selalu bercerita tentang apapun kepadaku jadi banyak hal yang ku ketahui tentang Nisa begitu juga aku.

Orang tuaku juga sangat dekat dengan Nisa, maka tak jarang jika aku selalu beralasan pergi dengannya jika tak dapat izin dari Ibu dan Ayah.

***

Bel sekolah tanda pulangpun berbunyi.

Hari ini tak ada pendalaman materi, sebuah kabar yang sangat menyenangkan untuk murid kelas 9 apalagi kelasku.

Aku juga bersiap untuk pulang

"Sa, lu ada latihan paskib ya buat 30sep?" Tanya Nisa memecah keheningan

"Iya kenapa,Nis?"

"Selesainya sore ya Sa?"

"Iyalah, kek ngga tau aja apalagi ini latihan pertama bikin formasi dan sebagainya"

"Yaudah berarti gue duluan ya"

"Okeh, tiati di jalan bebkuhhh"

Nisa pun pergi meninggalkan sekolahnya menggunakan motor. Sedangkan Aku langsung mencari keberadaan teman temanku.

Aku membuka whatsapp untuk mencari informasi keberadaan mereka

Sari : "Pada dimana gaes?"

Salsabila : "Inces masih dikelas nih jadwal piket, hehe"

Diah : "Depan Lab biasa,Sar"

"Otewe ges"

Sari : "Oyy jangan lama ya. Gua laper pen jajan"

Salsabila : "Bentar lagi,Sar"

Sampai di depan lab, disana hanya ada Diah. Akupun langsung menanyakan keberadaan teman temanku yang lain.

"Sari lagi ganti baju sama Yanti"

Aku mengiyakan dan langsung bergegas berganti pakaian. Jarak dari lab menuju toilet memang cukup jauh aku harus melewati lapangan untuk menuju kesana.

Di sebrang lab aku melihat Raffi sedang sibuk disana. Entah dengan siapa yang pasti ia sedang bersama seorang perempuan mereka begitu akrab.

Entahlah aku tidak terlalu memusingkannya, ini bukan yang pertama kali aku melihatnya bersama wanita. Dan entah mengapa tidak ada rasa marah saat melihat itu.

***

Pasukan kelas 9 dan kelas 8 sudah berkumpul di lapangan. Maka sudah waktunya latihan dimulai, aku memimpinnya dengan diawali berdoa lalu berlari memutari lapangan.

KHALISAWhere stories live. Discover now