Chap. 2

30 5 0
                                    

03.00 PM

Tersentak ia lalu duduk dengan posisi yang benar. Menghela nafas lalu sadar akan janji pertemuannya dengan Raffi.

Ia mengucek matanya membiarkan raganya berkumpul sendirinya tanpa memikirkan apapun.

Dinyalakannya lampu yang sedari tadi ia matikan. Lalu mengambil handuk dan bersiap diri.

Lagi lagi rumah itu seperti tak berpenghuni. Sunyi sepi tapi Khalisa tak memikirkan apapun "biar saja" gumamnya

15 menit kemudian. Gadis itu keluar dari kamar mandi dengan gaya khasnya kaos dan celana yang akan ditambahkan dengan jaket dan kerudung yang tak ia tinggalkan.

03.30 ia keluar dengan polesan bedak serta sedikit polesan liptint ia pun siap untuk pergi. Tak lupa jaket biru dongker,kerudung hitam serta sepatu converse putih kebanggannya

"Raffi. Lisa udah siap,jangan lama ya"

Khalisa memutuskan untuk duduk di depan dengan menonton tv yang sedari awal hanya di pindah pindah.

"Mau kemana Sa?" Tanya Ibu yang menegurnya

"Pergi sama Raffi" jawabnya tanpa melihat ibunya dan hanya terfokus pada Tv nya

Tak lama suara khas motor itu terdengar di halaman rumahnya. Dilanjut dengan suara klakson pertanda itu Raffi. Dengan sigap Khalisa menemui Raffi.

"Tempat biasa, Sa?"  Tanya Raffi
Dibalas anggukkan semangat oleh Khalisa

Raffi pun mengemudikan motor hitamnya menuju taman seperti yang diminta Khalisa.

Raffi Muhammad. Sesosok laki laki yang umurnya sama denganku. Aku mengenalnya karena teman SDku yang pada saat itu sekelas dengannya.

Tak seperti laki laki sebelumnya. Mudah saja ia mendapatkanku. Teduh sikapnya yang selalu menghangatkan diriku ketika kacau.

Raffi selalu punya cara agar aku lupa dengan kesedihanku. Walaupun terkadang dia menjadi sangat sibuk dengan organisasinya yang membuat aku kesal. Tapi ia kembali dengan hal yang membuat aku lupa lelahnya menunggu.


***

Setelah melewati jalanan yang cukup ramai pada sore itu kita pun sampai di Taman.
Taman yang bahkan bisa disebut Alun Alun itu selalu ramai setiap harinya. Selain karna lokasi yang strategis ada banyak pedagang yang berjualan disana.

Tempat yang membuat Khalisa dan Raffi lupa pulang. Karna banyak sekali jajanan yang membuat kita kalap. Lagu lagu yabg dimainkan oleh band band jalanan yang cukup nikmat didengar bersama sama.

Sampai ditempat itu Khalisa dan Raffi menuju tempat favoritnya. Di dekat pohon dengan pemandangan langit yang indah. Juga dekat dengan banyak pedagang makanan yang dapat dijangkau oleh mata.

"Makan apa ya fi. Aku bingung" tanya Khalisa meminta pendapat Raffi

"Emang kamu ga mau makan pecel lele biasa?" jawab Raffi yang menanyakan kembali pada Khalisa

"Gaah. Bosen tau pengen yang lain" jawab dengan wajah masam

"Yaudah makan bakso itu aja mau?" Jawab Raffi memberikan masukan kepada Khalisa

KHALISADonde viven las historias. Descúbrelo ahora