Chap. 10

13 2 0
                                    

"Bu..." panggilku yang membuat Ibuku menenggok lalu melanjutkan kembali menyusui adikku

"Aku nanti mau ke sekolahan latihan paskibra besok" lanjutku setelah duduk disampingnya

"Jam berapa?" tanyanya

"Jam 10 tapi aku jalan jam setengah 10 ya" ucap ku mencoba mempercayakan Ibu.

Lalu Ibu mengiyakan permintaan ku. Akupun memutuskan untuk kembali ke kamar dan berganti baju karena sudah menunjukkan pukul 9.10

Setelah selesai, ku hanya memakai celana training dan kaos panjang latihan berwarna merah. Juga dengan kerudung hitam serta sepatu sendal yang melengkapi outfitku.

Aku memutuskan untuk memkai sepatu sendal karna jika aku langsung memakai sepatu pantopel membuatku pegel, hehe

"Bu, lisa berangkat ya. Minta ongkos dong, hehe", ucapku sambil menunjukkan gigi yang tersusun rapih dan bersih

"Ambil di kamar gih. Dompet ibu dikamar" ucapnya, lalu aku masuk ke kamar Ibu dan mengambil selembar uang berwarna Hijau dengan nominal Rp. 20.000, dan segera keluar kamar.

"Bu aku bawa 20ribu ya" ucapku sekaligus mencium tangan Ibu dan Ibu hanya mengangguk.

***

"Sa. Mau kemana" ...
Sa. Mau kemana" tanya seseorang di balik helm hitamnya yang tengah duduk di atas motor yang masih menyala

Aku hanya diam karena memperhatikan sikapnya dengan hati penuh cemas.

"Ini aku" seseorang itu membuka kaca helmnya

Rupanya Raffi, akupun hanya menangguk lega. Jarang sekali dia berpakaian rapih seperti ingin pergi jauh.

"Hei ko bengong" ucapnya dengan tangan yang melambai lambai di depan mataku

"ehh iya. Mau ke sekolahan ada latihan paskib buat besok" ucapku sedikit menunduk karena tertangkap sedang melamun.

"Bareng yuk. Aku juga mau lewat sekolahan" tawarnya yang membuatku sedikit tergiur. Bagaimana tidak hampir 15 menit dia menunggu angkot tapi tak sedikitoun menunjukan adanya angkot yang lewat

"Ngga ngerpotin?" tanyku ragu ragu dan dibalas gelengan kepala olehnya.

"Ayo nanti telat loh, 10 menit lagi jam 10" ucapnya sedikit memaksa akupu memutuskan untuk mengiyakan ajakannya karena jika tidak entah sampai di sekolah jam berapa dia yang ada kena hukuman oleh pelatihnya

Tak butuh waktu lama untuk menuju sekolah. Kini aku sudah turun dari motor Raffi. Dan akupun mengucapkan terimakasih ku untuk dia.

Lalu memutuskan untuk masuk ke dalam sekolah dengan berlari. Raffi yang melihatku begitu hanya tertawa pelan. Tawa yang sudah lama tak kudengar.

Setelah sampai dilapangan, kami pun langsung berlatih. Formasi, kecepatan mengerek bendera dan sebagainnya.

Sampai tak terasa sudah pukul 3sore. Semua anggota merasa lelah beberapa dari kami sudah ada yang dijemput pulang oleh orang tuanya. Hanya tersisa Aku, Sari, Salsabila, Yanti dan Diah. Kami sedang menyantap bakso tusuk andalan kami yang berada tak jauh dari sekolah selagi melepas penat.

KHALISAWhere stories live. Discover now