Chap. 9

12 2 0
                                    

Aku telah gagal

Aku gagal menjadi manusia yang bermanfaat untuk orang di sekitarku

Aku telah menjadikan semua yang negatif berubah menjadi positif

Tapi aku lupa, mengajarkan padanya untuk bertahan dalam positif

-khlsa

Kututup binder itu lalu beriringan dengan suara pintu terbuka mungkin itu Ayah dan Ibu serta 2 adikku. Aku langsung keluar dan menghampirinya.

Aku tak memperdulikan memarku. Dan mereka menatapku keheranan, bagaimana bisa aku memar sebiru itu.

Aku hanya menjawab dengan senyum dan berkata, "Tadi ngga sengaja kepentok meja yah,bu" lalu kulanjutkan kembali menggodai adik ku yang belum tidur.

"Udah di kompres sa?" Tanya Ibu, aku hanya mengangguk dan melanjutkan membuat adikku tertawa

"Khalisa ke kamar ya. Mau baca novel lagi" pamitku kepada Ayah dan Ibu. Dia membawakanku martabak Coklat Kacang kesukaanku tapi rasanya aku malas melahapnya. Jadi aku memutuskan untuk ke kamar.

Kantuk pun mulai menyerangku ketika aku masuk ke kamar itu. Akhirnya aku membatalkan niatku untuk membaca novel, Aku pun tidur.

***

Pagi ini ku bangun jam 4.00 AM, mataku tertuju pada benda pipih yang ada di meja dekat kasurku.

Lalu kuraih, dan mulai menggerakan jari jemari dengan lentiknya. Setelah sekian lama berkutik dengan handphone aku memutuskan untuk mandi dan sholat.

Saat ku keluar kamar ternyata ada Ibu yang sedang berkutik di dapur. Ibu yang sedari tadi fokus memasak dan membantu Ayah menyiapkan bahan bahan untuk di bawa ke pasar pun langsung menenggok karna bunyi pintu yang ku tutup.

"Udah bangun, Sa" seraya kembali meneruskan kesibukannya

"Iya Bu, Ade ade masih tidur?" ku bertanya kembali pada Ibu dan hanya dibalas anggukan olehnya. Aku pun memutuskan untuk bersiap untuk lari pagi.

"Bu, Khalisa mau lari pagi ya. Bareng sama Kiki, Putri sma Sisin juga" ucapku selagi memakai sepatu di depan televisi.

"Yaudah hati hati, jangan siang siang ya pulangnya" Ucap Ibu dan ku balas anggukan serta tangan yang menunjukan kalimat 'Oke'

Setelah ku keluar ternyata teman temanku sudah menunggu di depan rumah. Langsung saja kami semua berlari menuju tempat yang biasa kami jadikan tempat untuk lari pagi.

Rizky atau yang sering disebut Kiki itu adalah kaka kelasku sewaktu SD awalnya kita tak terlalu kenal. Tapi karna dia juga berteman dengan Putri maka aku juga mengenalnya.

Putri ituu teman terdekatku dirumah sejak TK kita selalu bersama sama. Tapi semenjak pisah SMP kita jarang bertemu karena dia sibuk dengan sekolah nya yang Islam Terpadu.

Dari rumahku sampai ke tempat lari pagi itu cukup jauh. Kami harus melewati perkampungan padat penduduk dan menyebrang jalan raya dengan berjalan. Tapi kami cukup menikmatinya. Anggap saja sedang pemanasan, hehe

Sampai di tempat yang kami tuju. Keramaian sudah didepan mata. Tak heran memang, tempat itu selalu ramai entah pagi maupun sore hari.

Kami pun langsung melakukan aktifitas kami. Aku dan Putri lebih memilih untuk jogging sedangkan Kiki dia sedikit berlari Sprint.

KHALISAΌπου ζουν οι ιστορίες. Ανακάλυψε τώρα