05. Sepenggal gosip tentang dia

14.3K 1.9K 315
                                    

Oke, 50 vote 55 comment! Bisa gak??

"Habis darimana lo?"

Jisoo terkejut, baru saja memasuki kelas sudah dikagetkan dengan satu pertanyaan yang tiba-tiba diberikan Suho padanya.

"Kaget anjir! lo intro dulu lah, jangan asal nyeblak, kalau gue jantungan gimana?!"

"Iye maaf, nih gue ulang, selamat siang Jisoo, lo habis darimana tadi??"

"Cih, habis dari perpus gue, napa?"

Suho mengangguk kecilkan kepalanya, dengan tangan yang bertengger di dagunya, "Lo ada lihat si Ten?"

Jisoo menggeleng, "Kagak, ada masalah lagi?" Tanyanya berhati-hati. Tiap kali Suho menanyakan keberadaan pria-Ten itu pasti selalu ada masalah yang terjadi, dan ulahnya ya Ten itu sendiri.

"Nah itu, tumben tuh anak hilang tanpa bawa masalah, seharian ini gak ada guru BK yang dateng ke kelas"

"Lah iya? bosen kalik guru BK nya kesini, keseringan bikin masalah sih dia" ujar Jisoo setelahnya menuju tempat duduknya. Posisi Jisoo dan Suho saat mengobrol tadi berada diambang pintu, dengan posisi berdiri.

"Lo ada lihat Ten?" pertanyaan yang sama juga diberikan Jennie padanya saat hendak mendudukan diri.

"Allahuakbar, gak elo gak Suho nanya nya sama, kalian kira gue emak-bapaknya apa"  kesal Jisoo sambil mengeluarkan ponsel disakunya.

"Ya kan siapa tau gitu pas lo jalan ke perpus atau balik dari perpus gak sengaja lihat batang idung tuh anak"

"Kagak lihat samsek gue Jen"

Setelah Jisoo mengatakan itu, Jennie mengubah posisi duduknya menjadi lebih dekat pada gadis itu, didorong kearah samping kursi miliknya.

"Ji-ji, lo ngerasa ada yang aneh gak sih? tumben banget kelas anteng pas dia hilang, biasanya pogoh-pogoh karena ada aja masalah yang dia buat"

Jisoo yang baru saja membuka lockscreen ponselnya dengan terpaksa mematikannya kembali dan diletakkan diatas mejanya.

"Aneh sih, tapi bagus lah, mungkin dia udah tobat"

"Ya harapan gue juga gitu, tapi lo tau gak gosip terbaru yang lagi heboh disekolah tentang dia?"

Jisoo menggeleng, tidak tahu menahu mengenai gosip apa saja yang sedang hangat dibicarakan oleh murid-murid lainnya.

"Bentar-bentar, Lisa sini!"

Lisa yang sedang asyik berpojokkan berdua dengan Jungkook menoleh, "Ganggu banget lo, apaan manggil?"

"Sorry elah, cepetan sini gue mau ngadain sesi ghibah"

"GHIBAH???!!! GUE IKUT!!!" sorak Sana tak sengaja mendengar ajakan Jennie pada Lisa yang tepat berada dibelakangnya.

"Sini ae lah, cepet!"

Jimin yang berada di samping dua sejoli--Jennie&Jisoo hanya menggeleng-gelengkan kepala melihat kelakuan teman-temannya itu, "Contoh manusia penghuni neraka ya lo semua, demen banget ghibahin orang, inget dosa woy"

"Elah komplotan Jennie and the geng kan kolektor dosa Jim, gimana sih lo" celetuk Taehyung, sambil asyik mencoret-coretkan buku tulis yang ntah milik siapa itu.

Plak

Satu pukulan kepala didapatkan oleh Taehyung dengan pelaku bernamakan Jennie Aisyah Baskoro.

"Enak aja lo bilang gue sama yang lain kolektor dosa"

"Lah kan bener, tiap hari lo lomba-lombaan buat nyari dosa kan? Makannya ghibah mulu" balas Taehyung tak terima dengan pukulan dikepala yang dirinya dapatkan itu.

"Jangan ikut campur Tae, udah lo sono ngapain kek gitu biar gak ganggu gini"

"Karena gue cowok baik gue turutin keinginan lo princess, Jim yok kantin"

Setelah kepergian Taehyung dan Jimin, kini Lisa, Sana, Jisoo dan Jennie berkumpul tak lupa dengan dua gadis dibelakang mereka--Seulgi dan Jihyo. Dimulai lah sesi ghibah-mengghibah ala mereka.

"Lis, cerita lis gosip tentang Ten yang kemarin lo bilang ke gue itu" titah Jennie pada Lisa.

"Yang di toilet kemarin?" Tanya Lisa memastikan.

Jennie mengangguk, "Iya yang itu"

"Gosip tentang apaan sih?" Tanya Jihyo penasaran.

"Nah ini gue mau jelasin, jangan ada yang motong, selesai gue jelasin baru lo pada boleh mengeluarkan pendapat, respon, cacian, dan segalanya, ngerti?"

"Iya-iya buru, keburu jamnya Bu Rosidi nih"

"Okay, gue mulai dari gue yang kebelet pipis dan berakhir di toilet, sekitar dua menit selesai, gue gak langsung keluar, gue duduk-duduk dulu disana sambil main HP, tiba-tiba gue gak sengaja denger ntah siapa itu pokoknya mereka ngobrolin sesuatu dengan topik anak kelas kita, Ten"

Lisa menjeda pembicaraanya, diambil nafas dalam-dalam lalu dihembuskannya.

"Maaf agak kasar...."

"Tapi yang gue denger katanya tuh cowok ngejual diri-"

"What the fuck" potong Sana tanpa sadar, terlalu terkejut mendengarnya

"Sst! Gue belum selesai ngomong San, kats mereka Ten ngejual diri dia ke cewek-cewek di bar gitu- gue gak tau lebih jelasnya gimana, karena setelah itu mereka keluar dari toilet"

"Wow"

"Gue merinding dengernya sumpah"

"Geli, gue kira cuma cewek doang yang bisa ngejual diri, ternyata cowok juga"

"Belum tentu benerkan? Baru gosip doang kan?"

Lisa berdehem sebagai jawaban yang pertanyaan dari Seulgi.

"Walaupun belum bener, gue ntah kenapa yakin tuh gosip bener, lo lihat aja, cuma dia yang gak deket sama kita-kita, mungkin nih ya dia canggung gitu kalau deket cewek, karena biasanya dia deket buat ngejual diri, jadi aneh aja deket kita buat temenan"

"Gue ngerasa gitu juga Jen, dia itu paling jauh sama anak cewek dikelas, gue aja yang duduk dibelakangnya juga gak pernah diajak ngobrol sama dia, paling-paling cuma sama si jongkok" ucap Lisa menyetujui pendapat Jennie tersebut.

"Lah baru sadar gue, udah hampir 2 tahun duduk depan-belakang sama dia, gak pernah sekalipun gue ngomong sama dia" sahut Sana.

"Udah ah, jangan dibahas lagi, kita itu temennya dia, masa ikut ngomongin hal yang belum tentu bener sama dia, gak boleh gitu ih"

"Iya Seul iya"

"Udah sono lo berdua balik ketempat asal"

Akhirnya sesi ghibah-mengghibah selesai dengan nasehat Seulgi sebagai penutupnya.

IPA vs IPS

IPA vs IPS [BlackVelvet]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang