Bagian 10 | Mine

98.1K 7.3K 496
                                    


"LO gak mau cerita sesuatu kejadian yang lucu hari ini?" Langit menatap Bintang yang tengah membelakanginya, sejak Langit mengatakan akan menyita ponsel Bintang selama 4 hari gadis itu tak kunjung membuka suara membuat Langit kesal namun masih bisa ia kontrol.

"Bin," panggil Langit lembut.

Langit menepi membuat Bintang menoleh ke samping mendapati Langit dengan rahang mengerasnya.

"Lo marah ya?" tanya Langit polos.

Bintang tak menjawab, ia masih setia membelakangi Langit.

"Gue punya sesuatu buat lo." Langit mengambil tas ransel miliknya lalu membukanya dan mengambil sesuatu.

"Nih buat lo." Langit menyodorkan sebuah permen lollipop, permen kesukaan Bintang sedari kecil.

"Mau ambil gak? Ntar gue habisin lo nangis lagi." Bintang mengambil permen lollipop itu dengan ekspresi yang masih sama yaitu kesal.

"Habisin yang satu itu. Terus nanti kita pergi beli, gimana?" Tanya Langit.

Pertahanan Bintang untuk tetap mode ngambek gagal sudah, Bintang sedikit memutar tubuhnya untuk menghadap Langit.

"Lo serius?" Tanya Bintang sedikit ketus.

"Kapan sih gue pernah gak tepatin janji sama lo?" Bintang tersenyum bersemangat, melihat senyuman Bintang, Langit juga ikut tersenyum gemas.

"Mau pulang ganti pakaian dulu atau langsung pergi beli permen?" Tanya Langit lalu kembali menancapkan mobilnya.

"Pulang aja deh. Gue tunggu di rumah, lo yang pergi beliin," ucap Bintang.

"Tumben?" pertanyaan Langit membuat Bintang terdiam sejenak memikirkan jawaban apa yang pas.

"Malam minggu jalan ya?" tanya Langit dengan senyum miring.

Bintang gelagapan tak tau harus menjawab apa, pasalnya malam minggu dia sudah berbuat janji dengan Magma. Langit tahu itu tapi dia sedang menguji Bintang apakah gadisnya akan jujur atau akan berbohong lagi.

"G-gue gak bisa," jawab Bintang.

"Kenapa?" Tanya Langit.

"Gue mau no-"

"Jangan bohong Bintang," ucap Langit.

Bintang membelalakkan matanya mendengar pernyataan Langit yang sudah lebih dulu tau.

"Gue gak suka lo bohong." Langit berujar dingin.

"Gue ada janji sama kak Magma." Bintang mengatakannya dalam satu kali tarikan nafas.

"Gue tau," ucap Langit.

Ingin sekali rasanya Bintang berteriak 'Kalo lo tau kenapa lo nanya goblok' tapi dia sadar akan situasi ini bukan saat yang tepat untuknya berkata seperti itu karena dia yakin kalau saat ini Langit tengah menahan amarahnya, terlihat dari rahangnya yang mengeras dan tatapannya yang tajam.

"Lang." Bintang menggenggam tangan Langit lembut.

"Gue kan udah bilang berkali kali jangan deket-deket sama cowok brengsek itu." nada suara Langit terdengar dingin.

"Lang nggak ada salahnya kan kalo gue mencoba buat buka hati gue sama orang lain."

"Gue cuma nggak mau liat lo sakit hati Bin"

"Gue bisa jaga diri kok Lang."

"Gue gak yakin," ucap Langit.

"Langit please. Gue bukan anak kecil lagi yang harus lo atur-atur semau lo, gue juga punya kehidupan dan gue berhak jatuh cinta."

LANGIT (On Going)Where stories live. Discover now