Curhat Seorang Gay 2

567 16 2
                                    

Menikah dengan seorang wanita, tentu bukan hal yang mudah bagi laki-laki gay seperti saya. Saya benar-benar tidak berhasrat dengan istri saya. Malam pertama kami lalui seperti malam biasanya. Tanpa melakukan kegiatan ranjang yang menguras keringat. Kami hanya tidur bersama. Tiada aktivitas seksual yang menggairahkan.

Malam demi malam kami lalui dengan kehampaan. Selama satu bulan usia pernikahan saya tidak pernah menyentuh istri saya. Bagaimana rasanya? Saya merasa sangat bersalah. Berbagai macam cara saya mencari solusi agar saya bisa berhasrat dan ingin bercinta dengan istri saya. Hingga akhirnya, saya menemukan salah satu caranya yakni dengan hipnoterapi.

Hipnoterapi ini tekniknya memberikan sugesti pada alam bawah sadar supaya bisa berhasrat dengan lawan jenis. Namun sayangnya, terapi ini biayanya sangat mahal. Sekitar 1,5 juta untuk sekali sesi yang hanya berlangsung satu jam. Saya tidak memiliki uang sebanyak itu. Karena uang saya habis buat acara pernikahan. Itu pun masih hutang sana-sini.

Saya tidak mempunyai cara lain. Saya juga tidak mau putus asa. Akhirnya setiap selesai sholat saya berdoa. Saya curhat sama Tuhan tentang masalah ini. Saya yakin Tuhan akan menolong saya pada waktu yang tepat. Karena Tuhan tidak akan membiarkan hamba-Nya yang mau berusaha.

Beberapa bulan telah berlalu. Saya belum bisa bercinta dengan istri. Hingga akhirnya istri saya menegur. Mungkin, dia sudah tidak tahan dengan sikap saya yang dingin di ranjang.

Dia menanyakan kepada saya, "mengapa Mas tidak mau menggauli saya? Bukankah kita sudah menikah. Kita sudah sah. Kita boleh bebas melakukan apa saja. Apakah Mas tidak mencintai saya sehingga Mas tidak mau menyetubuhi saya?"

Saat itu dunia seolah mau runtuh. Saya tersentak kaget dan tak tahu harus menjawab apa. Mulut saya keluh. Mendadak bergeming.

Setelah lama saya berpikir akhirnya saya menjawab, "Maafkan saya, Dek. Saya belum siap. Ini merupakan hal pertama bagi saya. Bersabarlah, saya pasti akan membuatmu bahagia."

Catatan Sang PerantauTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang