Nenek Modus

1.9K 33 0
                                    

Nenek Modus

Waktu duduk di bangku yang terdapat di dalam halte busway, aku dihampiri oleh seorang nenek-nenek. Aku sangat terkejut karena melihat penampilan wanita tua ini yang agak nyeleneh dan nampak wah . Dandanannya menor kayak pemain lenong, beranting panjang nan gemerlap.

Ukuran antingnya juga lumayan gede, berkalung panjang dari butir butir mutiara berwarna warni dan juga rentetan gelang yang menghiasi kedua pergelangan tangan nya, sekilas mata memandang dia adalah wanita berumur yang cukup tajir, mungkin dia mantan artis atau sosialita apalah yang suka ke salon.

Dia adalah orang yang punya rasa percaya diri yang sangat tinggi. Betapa tidak, di usianya yang tak muda lagi dia berani tampil sexy dengan cuma memakai atasan tank top ketat dan rok mini, stoking panjang berwarna hitam dan sepatu berhak tinggi dengan warna yang sangat mentereng karena beling-beling.

Nenek ini juga gaul lho, karena dia sudah menggunakan gadget yang super canggih keluaran terbaru dan tas yang dibawanya juga bukan tas abal abal, tapi tas yang berbranded yang mungkin harganya cukup mehong alias mahal. Oke ...Nenek ini memang sekilas terlihat kaya raya.

Nenek itu awalnya ngajak ngobrol kepadaku, dia bercerita ngalur ngidul tak jelas, dia itu SKSD sok kenal sok dekat gitu, aku cuma senyum senyum aja mendengar celotehnya yang seperti burung Beo tak ada titik komanya, ngomongin ini ono kucrut panjang kali lebar kali tinggi kayak rumus menghitung volume.

Bla bla bla ...puas nerocos, ujung ujungnya nenek ini meminta sejumlah uang kepadaku, alasannya buat ongkos pulang naik angkot, menurutku ini agak aneh, mengingat penampilannya yang begitu rame masak iya dia tidak punya uang, rasanya mustahil banget!

Baiklah daripada aku berhadapan lama lama dengan makhluk alien seperti ini, akhirnya ku Kasih Nenek itu uang separoh dari yang dia minta. Jumlahnya sih gak banyak jadi aku ikhlaskan saja.

Dan setelah aku Kasih duit, nenek itu langsung ngacir meninggalkan aku lalu dia naik Busway lagi, entahlah mau kemana.

Beberapa bulan kemudian Aku ketemu lagi dengan nenek itu, masih di area halte busway. Aku mengenalinya, tapi dia kayaknya tidak mengenaliku.

Lalu, dia dekatin aku dan bercerita merocos A-Z aku cuekin aja. Hingga akhirnya dia meminta uang kepadaku dengan alasan yang sama, buat ongkos angkot. Aku jadi bengong dan bingung, kemudian ada seseorang yang Tiba-tiba menghampiriku dan berbisik di kupingku, "Jangan diladeni Mas, itu nenek modus, sudah banyak korbannya!''

Akhirnya aku menuruti omongan orang itu, dan meninggalkan nenek itu tanpa memberikan uang sepeser pun.

Catatan Sang PerantauTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang