"Ya sehatlah, kalo gua gak sehat ngapain gua ada disini. mendingan rebahan gua"balas Salwa dan langsung mengambil cemilan yang ada di meja .

"Woy punya gua tuh,enak aja main ambil-ambil aja!"ucap Andrian yang langsung merebut Snack dari tangan Salwa .

Salwa mendengus kesal."ihh, Abang pelit banget sih sama adek sendiri"

"Bodo"ucap andrian yang fokus dengan layar tv.

Salwa langsung mengangkat tangannya dan mengepalkan tangan nya yang seperti ingin menonjok, rasanya dia ingin menonjok sang Kakak tapi sayang..

"Apa mau marah, marah aja. gak perduli!"ucap Andrian dengan senyuman licik nya.

Salwa langsung menghempaskan tangganya dan langsung berdiri dari tempat duduknya kesabaran sudah habis. rasa kesalnya yang bertambah lebih baik dia rebahan daripada mengurusi abangnya .

"ya baper,dasar baperan"

Salwa tidak menghiraukan perkataan abangnya,dia menaiki anak tangga saat ingin menaiki tangga kedua tiba-tiba sang umi memanggil nya, mau tak mau dia harus menghampiri sang umi .

"iya umi, ada apa?"tanya Salwa saat sudah berada di dapur.

Salwa melihat uminya yang sedang menyusun makanan kedalam sebuah rantang berwarna biru yang berisikan. nasi, sayur, ayam rica-rica, sambal, tumis kangkung, beuhhh matulll banget tuh makanan bikin iler keluar aja.

"Umi untuk siapa?"

Umi menoleh  sebentar setelah itu memalingkan wajahnya dan fokus lagi menyusun"tetangga kita, ka"balas umi dengan senyuman .

Salwa hanya mengangguk kepala saja, pasalnya tetangga umi kan banyak . ada Bu Hafsah, Bu Hamidah, Bu Rika, Bu..bubur ayam dahhh.

"Ini antar kan untuk Bu Nisa"ucap umi dan menyerahkan rantang tersebut .

Salwa menerima rantang itu dan langsung berjalan menuju keluar untuk memberikan rantang itu kepada Bu Nisa, saat sampai didepan pintu Abang sempat berpesan.

"Awas hati-hati nanti kamu bakalan jatuh cinta"ucapnya dengan cekikikan.

Salwa hanya mengerutkan keningnya tak mengerti maksud dari sang Kaka, tapi dia lupakan . karena mungkin saja  Andrian sedang mengerjainya .

Saat berjalan keluar rumah dan menuju rumah Bu Nisa, menyebrang jalan karena rumah Bu Nisa berposisikan didepan rumah.

Pagar hitam , rumah besar dan mewah didepan nya terdapat sebuah halaman yang dipenuhi dengan bunga . mungkin penghuni nya suka dengan bunga  mangkanya banyak bunga, terawat lagi gak Kanya rumah Salwa.

Dulu Salwa pernah memelihara sebuah kaktus tapi lagi-lagi  Andrian emang biang keladi, kaktus nya di taro di atas genteng dan dia bilang "biar kaktusnya diliat sama orang "salwa intinya kesel kalo mengingat kejadian itu.

Di samping rumah terdapat garansi mobil yang berisikan motor dan sepeda . tak lupa juga kolam ikan, Salwa membuka pagar.

Entah kenapa jantungnya selalu berdetak lebih kencang, seperti ingin bertemu jodoh.

"Assalamualaikum Bu Nisa, Salwa yang cantik imut manis datang nihh!"teriak Salwa dengan ketukan pintu.

Tidak ada balasan dari dalam akhirnya Salwa mengucapkan salam kembali,tidak ada balasan lagi.

My Husband Tetanggaku                                  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang