J L K

466 38 20
                                    

"Morning all." Sapa Orion Jayawardhana pagi hari ini sembari berjalan ke ruangannya.

Kedatangan Orion selalu dapat membuat karyawan di kantornya baik perempuan maupun laki-laki merasa inferior. Bagaimana tidak? Orion tidak pernah tidak stylish, dari ujung kaki sampai ujung kepala selalu rapi, cocok, dan tentunya bermerek.

Orion memakai setelan jas merek Corneliani hari ini, itu berarti Orion tidak akan ke mana-mana. Tidak ada meeting dan tidak bertemu klien.

Pagi Orion di kantor selalu diawali dengan membaca koran lokal dan internasional untuk mengecek apakah ada nama yang dia kenal terkena kasus korupsi serta mengecek kestabilan nilai saham perusahaan-perusahaan Jayawardhana.

Sekretaris Orion - Leila - mengetuk pintu untuk memberi tau Orion bahwa ada kiriman bunga hari ini, "Dari Ibu Amora Kalingga, Pak." Leila memberitahu nama pengirim di kartu kecil yang tersemat di antara buket bunga lily segar itu.

Orion hanya mengangguk kemudian meminta Leila untuk menaruh bunga itu di dekat jendela dan membuang yang sudah layu. Kalau seperti ini, Leila tau bahwa si pengirim bunga itu tidak penting untuk seorang bosnya itu. Karena kalau penting, Orion akan memilih menaruh kiriman bunga itu di mejanya.

Setelah pintu ditutup, orang-orang di luar sudah menunggu berita yang dibawa Leila.

"Dari siapa tuh bunganya?" Salah satu karyawan perempuan langsung bertanya ke Leila.

"Amora Kalingga, tapi tadi si bos langsung suruh taruh di dekat jendela. Berarti cewek ini kurang penting."

Salah satu karyawan laki-laki yang juga terkenal sebagai biang gosip langsung kaget saat mendengar nama Amora Kalingga, "Amora Kalingga?! Serius lo dia kirim bunga ke si bos?"

"Iya, memang siapa sih Amora Kalingga ini?" Leila bertanya, bekerja dengan Orion itu wajib hukumnya untuk tau berbagai nama luxury brands beserta outletnya di Jakarta dan Singapura, tapi untuk mengingat berbagai nama perempuan yang ada di hidup Orion bukanlah salah satu kewajiban Leila. Karena kalau perempuan itu benar-benar penting, Orion akan langsung bilang ke Leila untuk memasukkan namanya ke VVIP contact list.

"Kalian tau gedung baru di sebelah yang mewah banget? Itu punya keluarga Kalingga. Terus kosmetik lokal yang dari kemarin kalian rave itu, apa sih namanya? Amórbeauty ya? CEO dan Creative Director-nya ya si Amora ini. Dan yang terpenting, gue dengar gosip kalau Amora ini kesemsem berat sama bos kita!"

Di kalangan tertentu, obsesi Amora ke Orion sebenarnya sudah menjadi rahasia umum. Amora mengagumi Orion sejak kecil, terima kasih kepada hubungan baik Jayawardhana dan Kalingga yang terbangun sejak dulu membuat keluarga Kalingga menjadi tamu tetap di setiap acara Jayawardhana. Dan di setiap acara itu pula Amora kecil selalu mengikuti Orion kecil. Awalnya Orion risi, tapi lama kelamaan Amora menjadi bagian yang tidak bisa dipisahkan dari masa kecil Orion.

Jaraklah yang memisahkan Orion dan Amora. Orion harus pindah ke Paris dan kehilangan kontak dengan Amora, saat Orion kembali ke Indonesia giliran Amora yang menempuh pendidikan di Milan. Sampai akhirnya perayaan ulang tahun Ares Jayawardhana mempertemukan Orion dan Amora kembali. Namun kali ini Orion tidak lagi sendiri, sudah ada perempuan yang Orion genggam tangannya sepanjang malam, tangan Zoya Lubis.

Malam itu, Amora berjanji kepada dirinya sendiri bahwa dia akan melakukan apa pun untuk dapat menggantikan posisi Zoya, karena posisi di samping Orion itu adalah tempatnya, haknya, miliknya.

Ketukan dari pintu kembali menginterupsi Orion dari setumpuk pekerjaan hari itu.

"Permisi Pak, ada kiriman makanan dari Ibu Zoya. Ini perlu saya lihat dulu atau enggak Pak isinya? Takutnya ada di list alergi Bapak." Leila menaruh paper bag yang berisi beberapa kotak bekal, tadi Leila sempat mengintip isinya dan melihat kalau bekal itu adalah makanan rumahan, bukan makan siang dari Bottega seperti yang biasa Orion santap.

the jayawardhanas ; ensemble castsWhere stories live. Discover now