J A K

185 16 9
                                    

"Lo sebulan di Hongkong gendutan deh Res, makanan di sana enak-enak ya?" tanya Indira Alatas ke laki-laki yang seharian ini bersamanya.

Anehnya, laki-laki di hadapannya tidak segera menjawab seperti biasanya. Ares Jayawardhana malah terlihat sibuk melihat ke arah ponsel yang sejak tadi tidak menunjukkan notifikasi apa pun.

"Earth to Ares Jayawardhana!" ucap Indira sambil menjentikkan jarinya tepat di hadapan Ares yang akhirnya mengalihkan pandangan dari ponselnya.

"Sorry Ndi, lo nanya apa tadi?"

Indira menghela nafas sebal, padahal sudah sebulan mereka tidak bertemu tapi Ares malah begini. Raganya memang bersama Indira tapi pikirannya melayang entah ke mana.

"Lo kenapa sih Res? Masih jetlag? Dari tadi gue perhatiin lo liatin hp terus. Lagi nungguin apa sih?"

"Enggak ada apa-apa kok," jawab Ares sambil tersenyum.

Pasti ada apa-apa, pikir Indira.

Mengenal Ares lebih dari sepuluh tahun membuat Indira tau kalau sahabatnya ini pasti menyembunyikan sesuatu, Ares bukan tipe orang yang tidak bisa hidup tanpa ponsel. Bahkan Ares mungkin adalah satu-satunya orang yang Indira kenal tidak panik saat ponselnya ketinggalan di rumah.

Jadi melihat Ares sekarang yang beberapa menit sekali melihat ponselnya dengan raut wajah 'harap-harap cemas', Indira tau kalau pasti ada sesuatu yang Ares tunggu.

"Azura ya?" tanya Indira tanpa basa basi.

Saat nama itu terucap, Indira bisa melihat pupil mata Ares membesar yang menunjukkan fakta bahwa tebakan asal Indira tadi tepat sasaran.

"Hah?" tanya Ares pura-pura bodoh.

Jujur saja, topik tentang Azura bukan topik yang sering menjadi pembicaraan antara Ares dan Indira. Jadi saat Indira dengan tiba-tiba menyebut nama Azura, tentu saja otak Ares blank.

Di sisi lain Indira tertawa melihat ekspresi bodoh di wajah Ares, "Duh Res? Lo pikir gue buta? Siapa sih yang enggak tau kalau lo lagi deket sama Azura Kaligis? Just because kalian enggak pernah posting foto berdua that doesn't mean enggak ada yang tau tentang kalian, kan? Besides you both make it so obvious."

Hell to the o, siapa yang tidak tau kalau Ares dan Azura sedang dekat sih? pikir Indira. Isi story media sosial Ares itu biasanya hanya berkisar pemandangan gedung, olahraga, clubbing, dan hal-hal maskulin lainnya. Lalu tiba-tiba itu semua digantikan dengan foto seorang perempuan, entah dia sedang makan, atau tertawa, atau tampak belakang. Ares tidak pernah memberikan tag akun perempuan itu saat memposting, tapi dengan mudah nama perempuan itu ada di tiap kolom komentar postingan feed media sosial Ares. Perempuan dengan username "azurakaligis".

"Bener kan tebakan gue?" tanya Indira lagi.

Ares sadar kalau percuma saja dia menutupi hal ini dari Indira, jadi mau tidak mau Ares mengangguk sebagai jawaban.

"Jadi sebenarnya lo sama Azura tuh ada hubungan apa sih Res? Kok enggak pernah cerita ke gue?"

Indira sudah dari dulu ingin menanyakan tentang Azura ke Ares, karena selama ini tiap Indira menyebut nama Azura, Ares selalu punya cara untuk mengelak. Bahkan saat Indira ingin mengajak bertemu dengan Azura, Ares dengan tegas menolak. Seingat Indira, Azura adalah perempuan yang sejauh ini paling lama mempunyai 'hubungan' dengan Ares setelah putus dari Ines, mantan Ares yang terakhir.

Ares tertawa mendengar Indira yang sangat antusias, "ngapain gue cerita? Orang gue enggak ada hubungan apa-apa sama Azura."

Kali ini pupil mata Indira yang membesar, "WHAT?! Why?"

the jayawardhanas ; ensemble castsWhere stories live. Discover now